Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 terus terkendali di Indonesia. Tingkat positif Covid-19 terus turun dan angka kematian juga berkurang. Pemerintah pun mulai melonggarkan beberapa kegiatan meskipun masih dengan protokol kesehatan ketat.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, Indonesia termasuk negara yang mampu mengelola pandemi Covid-19 dengan penurunan kasus di dalam negeri. Kondisi Indonesia menjadi salah satu yang terbaik di antara beberapa negara lain.
“Kita sudah melihat jumlah yang sudah divaksin untuk yang pertama adalah 72,5 persen atau 195 juta rakyat yang sudah mendapatkan vaksin dosis pertama dan kemudian vaksin dosis kedua 157,8 juta atau 58,4 persen dari populasi kita," kata Sri Mulyani dalam keterangan resminya, Jakarta, Selasa (29/3/2022).
Advertisement
Dia menambahkan, vaksin tambahan juga sudah mulai diberikan kepada masyarakat. Dalam catatannya, sudah ada 19,96 juta masyarakat yang menerima vaksin booster.
Terkendalinya Covid-19 varian Omicron membuat tren mobilitas masyarakat pun meningkat. Berdasarkan Google Mobility Index menunjukkan adanya kenaikan aktivitas masyarakat. Di sisi lain, konsumsi masyarakat juga meningkat dengan indeks keyakinan yang berada pada level optimistis sebesar 113,1.
“Karena memang ini selalu memiliki pengaruh yang sangat besar, yaitu pandemi terhadap kebijakan pemerintah untuk bisa menjaga agar keselamatan masyarakat tetap terjaga,” kata dia.
Baca Juga
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Konsumsi Listrik Industri dan Bisnis
Kenaikan juga ditunjukkan dari pertumbuhan konsumsi listrik industri dan bisnis yang menunjukkan kuatnya aktivitas dunia usaha. Konsumsi listrik industri mencapai 14,1 persen dan konsumsi listri bisnis mencapai 9,3 persen. Sementara itu, konsumsi semen, penjualan mobil niaga, dan penjualan alat berat tumbuh positif masing-masing 2,7 persen, 31,5 persen, dan 146,5 persen.
Sisi neraca perdagangan juga menunjukkan suatu kenaikan cukup signifikan. Neraca perdagangan konsisten mencatatkan surplus mencapai USD 3,83 miliar pada Februari 2022 didukung peningkatan ekspor.
Realisasi tersebut ditopang ekspor yang tumbuh 34,14 persen didukung oleh kenaikan ekspor nonmigas unggulan serta sektor manufaktur yang masih kuat. Selanjutnya impor di bulan Februari 2022 tumbuh 25,43 persen didominasi oleh jenis barang input yang mencerminkan berlanjutnya penguatan aktivitas produksi.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement