Sukses

Diboikot Barat, Rusia Beri Diskon Harga Minyak Gede-gedean ke India

Langkah China dan India kontras dengan keputusan negara-negara Barat yang memberikan sanksi hingga menghentikan pembelian minyak Rusia.

Liputan6.com, Jakarta - Sejak mulainya konflik Rusia Ukraina pada Maret 2022, dikabarkan terjadi peningkatan signifikan dalam pengiriman minyak Rusia ke India. 

Sebagai informasi, negara-negara pengimpor minyak seperti India dan China telah berjuang menghadapi tingginya harga minyak mentah, yang telah melonjak sejak tahun lalu.

Dilansir dari CNBC International, Selasa (28/3/2022) pengamat industri minyak di Kpler, yakni Matt Smith melihat bahwa India tampaknya akan membeli lebih banyak minyak murah dari Rusia.

China, yang sudah menjadi pembeli tunggal terbesar minyak Rusia, juga diperkirakan akan membeli lebih banyak minyak dari negara itu dengan diskon besar.

Hal ini memungkinkan tingginya  harga minyak mentah di masa mendatang.

"Kami percaya bahwa China, dan pada tingkat lebih rendah, juga India akan melangkah untuk membeli minyak mentah Rusia yang didiskon besar-besaran," kata Matt Smith.

Langkah China dan India kontras dengan keputusan negara-negara Barat yang memberikan sanksi hingga menghentikan pembelian minyak Rusia. 

Hal ini menyusul serangkaian sanksi ekonomi dari Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Eropa atas invasi Rusia di Ukraina.

"Motivasi Pemerintah India adalah ekonomi, bukan politik. India akan selalu mencari kesepakatan dalam strategi impor minyak mereka," ujar Samir N. Kapadia, Kepala Perdagangan di Vogel Group.

2 dari 2 halaman

Minyak Mentah Ural Jadi Salah Satu Minyak yang Diekspor Rusia

Diketahui, minyak mentah Ural merupakan campuran minyak utama yang diekspor Rusia.

Diskon besar pada minyak itu pun sempat dibahas oleh Badan Energi Internasional (IEA) pada 17 Maret lalu. Namun, sebagian besar importir di Asia sejauh ini masih mencari pasokan dari Timur Tengah.

"Minyak mentah Ural dari Rusia ditawarkan dengan diskon besar, tetapi penyerapannya terbatas sejauh ini, dengan sebagian besar importir minyak Asia tetap berpegang pada pemasok tradisional di Timur Tengah, Amerika Latin, dan Afrika," kata badan tersebut.

IEA memperingatkan bahwa, "pada pertengahan Maret, kita melihat potensi penutupan pasokan minyak Rusia 3 juta barel per hari mulai April, tetapi itu bisa meningkat jika pembatasan atau kecaman publik meningkat".

Adapun beberapa perusahaan perdagangan komoditas Eropa - seperti Glencore dan Vitol, yang menawarkan diskon minyak masing-masing USD 30 dan USD 25 per barel dua pekan lalu untuk campuran Ural, menurut Ellen Wald, presiden Transversal Consulting.