Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Kamis sore melemah seiring dengan pasar yang masih menanti laporan data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis malam ini.
Kurs Garuda ditutup melemah 19 poin atau 0,14 persen ke level 14.363 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.344 per dolar AS.
Baca Juga
"Pasar cenderung wait and see terhadap data inflasi Indeks Harga Belanja Personal (PCE) dan data pekerja non pertanian dan pegawai pemerintah atau non farm payroll (NFP) AS," ujar Analis DCFX Futures Lukman Leong dikutip dari Antara, Kamis (31/3/2022).
Advertisement
Pada pagi hari, kata dia, rupiah menguat terbatas akibat adanya koreksi dolar AS, seiring menurunnya imbal hasil obligasi Negeri Paman Sam dan harapan perdamaian di Ukraina.
Namun saat berita ini ditulis, indeks dolar AS mulai kembali menguat 0,28 poin atau 0,29 persen ke posisi 98,07.
Â
Â
Faktor Domestik
Dari dalam negeri, Lukman berpendapat pergerakan rupiah juga dipengaruhi penantian pasar akan data inflasi Indonesia bulan Maret 2022 yang akan diumumkan pada esok hari.
"Tetapi tidak akan terlalu mempengaruhi rupiah karena kemungkinan inflasi hanya sedikit meningkat, namun masih sangat rendah untuk merubah kebijakan moneter Bank Indonesia," tuturnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mencatat ekonomi Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,02 persen pada Februari 2022 atau adanya penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,26 pada Januari menjadi 108,24.
Pendorong deflasi di antaranya adalah turunnya harga-harga komoditas seperti minyak goreng, telur ayam ras dan daging ayam ras.
Advertisement