Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan atau Menko Luhut menyampaikan, soft launching Light Rail Transit atau LRT Jabodebek akan dilakukan pada 17 Agustus 2022.
Hal itu disampaikan Luhut saat meninjau Proyek LRT di Depo LRT Jabodebek Bekasi, Jumat (1/4/2022).
Baca Juga
Luhut menyebut, pemilihan waktu soft launching itu sebagai kado ulang ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 pada 17 Agustus mendatang.
Advertisement
"17 Agustus kita harapkan menjadi soft launching jadi hadiah (kemerdekaan). Akan kita lakukan. Semua berjalan dengan bagus," ujarnya.
Menko Luhut mencatat, saat ini, progres pembangunan LRT Jabodebek tahap I mencapai 90 persen. Rinciannya, Cawang - Cibubur 94.664 persen, Cawang - Dukuh Atas 89.636 persen, dan Cawang - Bekasi Timur 87.669 persen.
"Dari segi finance, teknologi, konstruksi tidak ada masalah yang kita hadapi," tekannya.
Atas catatan tersebut, Dia menyebut LRT Jabodebek akan siap beroperasi sepenuhnya pada September 2022 mendatang.
"Jadwalnyan akan jalan September ini akan full operasional," tutupnya.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Progres Pengerjaan
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo memastikan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek beroperasi pada Agustus 2022 mendatang. Itu berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan KAI dengan Adhi Karya, INKA, LEN, dan perwakilan Kementerian Perhubungan.
Pengecekan itu dilakukan di Depo LRT Jabodebek yang berlokasi di Bekasi Timur pada Jumat (25/2/2022). Kunjungan ini dilaksanakan dalam rangka memastikan proyek LRT Jabodebek dapat selesai tepat waktu dan dapat beroperasi pada Agustus 2022 mendatang.
“Hari ini saya dan rombongan mengunjungi Depo LRT Jabodebek untuk melihat perkembangan pembangunan Depo LRT beserta fasilitas pendukungnya. Kami akan memastikan kesiapan Depo untuk menunjang operasional LRT Jabodebek,” ujar Didiek dalam keterangan resmi Jumat (25/2/2022).
Dengan luas area sekitar 100.000 m2 Depo LRT Jabodebek terdiri dari beberapa area seperti Stabling, Light Maintenance, Heavy Maintenance, Operation Control Center (OCC) Building, dan area lainnya.
Light Maintenance memiliki 10 jalur yang digunakan untuk pemeriksaan dan perawatan ringan LRT Jabodebek seperti perawatan harian dan perawatan bulanan setiap 1, 3, 6, dan 12 bulanan. Sedangkan Heavy Maintenance memiliki 8 jalur yang digunakan untuk perawatan besar LRT Jabodebek dengan siklus perawatan tahunan.
Pada kesempatan ini, Didiek beserta rombongan meninjau progres pembangunan stabling LRT yang berfungsi sebagai tempat parkir LRT Jabodebek yang sudah dioperasikan setiap harinya.
Selanjutnya rombongan juga memeriksa kesiapan ruang OCC yang berfungsi untuk pengaturan traffic LRT Jabodebek. LRT Jabodebek akan dioperasikan menggunakan sistem Communication Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation Lv 3 (GoA 3). LRT Jabodebek akan beroperasi secara otomatis dan dengan pemantau
Advertisement