Liputan6.com, Jakarta Bos importir mobil mewah Rudy Salim menyambut positif kenaikan harga Pertamax per Jumat, 1 April 2022. Oleh karenanya, Presiden Direktur Prestige Image Motorcars tersebut bakal geram jika ada pembeli mobil super seharga miliaran rupiah miliknya protes soal kenaikan tersebut.
"Kalau konsumer protes saya marahin, masa bisa beli sapi enggak bisa beli talinya? Jadi jangan komplain masalah bensin kalau pemilik supercar," ujar Rudy Salim kepada Liputan6.com, Jumat (1/4/2022).
Kebetulan, ia mengatakan, pembeli mobil di showroom mewah miliknya di kawasan Pluit, Jakarta Utara memang berasal dari kelas yang berbeda. Oleh karenanya, Rudy tak ingin konsumernya merebut pangsa pasar pengguna mobil yang masih membeli BBM dengan kadar oktan (RON) 92 seperti Pertamax.
Advertisement
"Saya selalu bilang ke kostumer saya, kalau kita beli sapi masa kita enggak bisa beli talinya. Kalau bisa beli supercar masa enggak bisa beli bensinnya" singgung dia.
"Jadi kalau beli bensin pun jangan beli bensin subsidi, tapi bensin yang harganya paling mahal, karena sudah beli supercar. Ngapain beli subsidi?" cibirnya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kenaikan Harga BBM
Rudy menganggap, orang yang sudah mampu membeli mobil super mewah seharusnya tidak keberatan dengan adanya kenaikan harga BBM.
Meskipun masih mengandalkan bahan bakar berjenis bensin, dia meminta pengguna supercar untuk membeli BBM dengan nilai oktan termahal. Seperti Pertamax Turbo (RON) 98 seharga Rp 14.500 per liter, atau Shell IV-Power Nitro+ (RON) 98 seharga Rp 14.990 per liter.
"Justru harusnya kita membantu negara dengan membayar pajak, membayar BBM, dan membeli bahan bakar minyak yang paling mahal untuk supercar. Jadi saya harap, komunitas supercar juga jangan pakai BBM bersubsidi," ungkapnya.
Advertisement