Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi hari ini meresmikan stasiun Cikarang. Stasiun ini merupakan salah satu bagian dari Proyek Strategis Nasional Double-Double Track (DDT) Manggarai - Cikarang.
"Selamat kepada warga Cikarang, kini memiliki stasiun kereta api yang modern dan nyaman, bagian dari Proyek Strategis Nasional Double-Double Track (DDT) Manggarai - Cikarang," kata Sri Mulyani dalam unggahannya di akun instagram @smindrawati, dikutip Jumat, (1/4).
Baca Juga
Bendahara negara ini menjelaskan dana pembangunan Stasiun Cikarang berasal dari pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Hasil pembangunan tersebut membuat Stasiun Cikarang kini menjadi lebih nyaman bagi para penumpang KRL.
Advertisement
"Stasiun Cikarang sangat nyaman dan modern, keretanya bagus, keren, dan bersih sehingga naik kereta menjadi hal yang menyenangkan," kata dia.
Dia mengatakan KRL sangat layak untuk menunjang mobilitas masyarakat yang akan semakin meningkat seiring pemulihan ekonomi nasional yang kian membaik. Sekaligus bisa menghidupi UMKM dan perekonomian sekitar.
"Infrastruktur ini menjadi tulang punggung transportasi bagi 1,2 juta penumpang komuter dan akan meningkat hingga 2 juta lebih penumpang tiap harinya yang akan menikmati dan menggunakan layanan perkeretaapian di Jabodetabek," kata dia.
Hingga saat ini, sudah lebih dari Rp 175,38 triliun pembiayaan dari SBSN untuk 4247 proyek infrastruktur yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Infrastruktur Kereta
Selain jalur kereta api DDT Manggarai Cikarang, infrastruktur perkeretaapian juga diwujudkan melalui Trans Sulawesi Parepare-Makassar, Trans Sumatera, dan Double Track KA di selatan Jawa. Jembatan Youtefa di Jayapura serta jembatan Pulau Balang di Kalimantan juga merupakan proyek-proyek yang dibiayai oleh SBSN.
Sri Mulyani mengatakan total alokasi SBSN Kementerian Perhubungan sejak 2013 sampai 2022 telah mencapai Rp 52,23 triliun. Jumah tersebut mencapai 29,7 persen dari total PSN pemerinta.
"Dari total alokasi SBSN untuk Kemenhub tersebut, sektor perkeretaapian menyerap porsi terbesar, sebesar Rp 45, 79 triliun atau 88 persen dari total alokasi," kata dia.
Dia berharap pembangunan infrastruktur yang dibuat pemerintah menjadi aset negara yang bisa dijaga bersama. "Saya berharap, semoga seluruh infrastruktur ini terus dijaga sekaligus sebagai manifestasi bahwa #UangKita akan selalu digunakan untuk membangun negara kita tercinta," kata dia mengakhiri.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement