Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir terus berupaya mendorong ekosistem muslimpreneur dan industri halal di Tanah Air. Menurutnya, ada tiga hal yang harus dimiliki para muslimpreneur saat ini.
"Pertama, berani meningkatkan kemampuan. Kedua, berani menghadapi tantangan dan kesulitan. Terakhir, menjaga silaturahmi. Sebab network adalah kekuatan," tulis Erick Thohir dalam akun Instagram resmi miliknya, Jumat (1/4/2022).
Baca Juga
Dengan tiga hal tersebut, Erick percaya muslimpreneur Indonesia bisa membangkitkan industri halal Indonesia.
Advertisement
"Menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Sehingga dapat memperluas lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian kita," imbuh dia.
Sebelumnya, Erick sempat berkomitmen bakal mewujudkan ekosistem muslimpreneur dan industri halal melalui Bank Syariah Indonesia (BSI), khususnya lewat Program Talenta Wirausaha BSI. Langkah ini sebagai komitmen nyata Erick dalam mencetak wirausaha muda dan menjadi bagian penggerak ekonomi syariah
“BSI sebagai bank syariah tentu akan fokus kepada bagaimana membangun Muslimpreneur dan juga pembangunan ekosistem daripada industri halal,” ucap Erick dalam peluncuran Program Talenta Wirausaha BSI di Jakarta, Rabu 19 Januari 2022.
Program Talenta Wirausaha BSI sendiri merupakan program pendampingan wirausahawan muda. Bersama Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Erick melalui BSI, akan membukakan jalan, bagi para talenta muda yang telah ditempa agar bisa memanfaatkan segala potensi dan keahlian yang dimilikinya.
“Inilah ekosistem yang kita bangun buat muslimpreneur. Ekosistem lain buat generasi muda kita bangun juga. Kalau bicara yang namanya industri kreatif, anak muda yang jagonya. Saya bersama Pak Teten dan BSI yang membuka jalannya. Tapi isinya kalian,” tegas Erick.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Entrepreneur Muda
Bukan hanya untuk entrepreneur muda, program ini juga dibuat untuk mengembangkan ekosistem industri halal, yang selama ini masih belum mendapatkan perhatian.
Padahal Indonesia merupakan warga muslim terbanyak di dunia tapi tidak masuk lima besar negara dengan industri halal.
“Saya sudah mengajak juga Direktur Utama BSI untuk datang ke pesantren-pesantren karena memang kita ingin pesantren sebagai mercusuar peradaban. Supaya keseimbangan ekonomi bisa terjadi, apalagi saat Covid-19 ini jelas di mana terdapat kesenjangan. Maka dari itu kita harus seimbangkan dan intervensi. Di situlah negara hadir memastikan kesenjangan tersebut tidak boleh semakin melebar dan harus segera diintervensi,” ungkapnya.
Advertisement