Sukses

Boy Thohir Targetkan Proyek Green Aluminium Smelter di kalimantan Utara Beroperasi 2 Tahun Lagi

CEO dan pemilik PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Garibaldi Thohir mengatakan, Investasi yang disiapkan oleh Adaro untuk membangun green smelter ini mencapai USD 800 juta.

Liputan6.com, Jakarta - Grup Energi Adaro tengah membangun sebuah industri aluminium yang mengusung konsep hijau atau Adaro Green Aluminium. 

"Jadi kita akan membuat satu industri aluminium di Kalimantan Utara," jelas CEO dan pemilik PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Garibaldi Thohir, dikutip dari cuplikan video, Minggu (3/4/2022).

Ia memperkirakan proyek ini akan selesai dalam dua tahun ke depan. Proyek ini sudah diremikan pembangunannya atau telah groundbreaking oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada akhir 2021.

"kita targetkan dua tahun atau paling lambat dua tahun setengah Adaro Green Aluminium Smelter kita sudah berdiri," kata dia.

Investasi yang disiapkan oleh Adaro untuk membangun green smelter ini mencapai USD 800 juta. Dana tersebut berasal dari internal Adaro sendiri dan dari inevstor dari China yang sudah berpengalaman dalam pembangunan smelter.

"Kita berpartner dengan dari China, Legend. Kita 65 persen, partner kita 35 persen," tambah pria yang juga akrab dipanggil Boy Thohir ini.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Alasan Adaro Masuk ke Bisnis Aluminium

Garibaldi Thohir atau yang akrab dipanggil dengan nama Boy Thohir mengungkapkan alasan Adaro melebarkan sayap ke bisnis Aluminium. Boy Thohir adalah Presiden Direktur dari Grup Adaro dan baru saja mengembangkan sayap ke bisnis aluminium melalui PT Adaro Aluminium Indonesia.

Boy Thohir bercerita, perkembangan industri otomotif ke depannya sangat besar. Perkembangan ini menuju ke industri mobil listrik. Ia pun bercerita bahwa semua komponen di mobil listrik pasti memerlukan aluminium.

"Kenapa Adaro masuk ke Adaro Aluminium. seperti teman-teman ketahui ini semua (mobil listrik) dibuat dari aluminium. Mulai dari sasis, bodi semua ada komponen aluminiumnya. makanya kenapa Adaro mau bertranformasi dari tadinya cuma coal base company sekarang masuk ke other product. Makanya kita bikin Adaro Mineral," jelas dia seperti dikutip dari cuplikan video, Minggu (3/4/2022).

Boy Thohir pun bercita-cita bahwa kebutuhan kendaraan listrik di dunia nantinya bahan bakunya berasal dari Indonesia. Saat ini Indonesia memang memiliki kandungan mineral yang sangat banyak seperti aluminium dan nikel. Bahkan ia yakin bahwa nantinya kendaraan listrik akan diproduksi di tanah air.