Liputan6.com, Jakarta - Inggris mengumumkan telah melarang penggunaan jet pribadi milik miliarder Rusia di wilayahnya, dalam sanksi pembekuan aset terbaru atas invasi di Ukraina.
Hal itu diumumkan oleh Menteri Perhubungan Inggris, Grant Shapps. Dilansir dari The Guardian, Senin (4/4/2022) jet itu akan tetap berada di bandara Inggris, sementara otoritas setempat menyelidiki lebih lanjut apakah pesawat tersebut bisa dikenakan undang-undang atau sanksi ekonomi yang berkaitan dengan miliarder Rusia.
Baca Juga
"Pagi ini saya telah mencegah penggunaan jet lainnya yang memiliki hubungan dengan oligarki Rusia," tulis Shapps di laman Twitter resminya.
Advertisement
Namun, Departemen Perhubungan Inggris (DFT) tidak mengungkapkan identitas miliarder yang memiliki pesawat itu.
Sejauh ini, Inggris telah menyita dua pesawat pribadi milik miliarder minyak Rusia, yakni Eugene Shvidler.
Shvidler diketahui merupakan rekan bisnis mantan pemilik klub sepak bla Chelsea, Roman Abramovich yang juga terkena sanksi ekonomi.
Miliarder berusia 5 tahun itu adalah mantan bos dan pemegang saham di perusahaan baja milik Abramovich, Evraz, dan diperkirakan bernilai sekitar 1,2 miliar pound sterling.
UU Tanggapan Operasi Inggris
Inggris sebelumnya telah memperkenalkan undang-undang baru sebagai tanggapan atas operasi militer Rusia di Ukraina pada 24 Februari 2022.Â
Negara itu melarang datangnya pesawat maskapai dan jet pribadi Rusia telah dilarang, bersama dengan pemblokiran pada setiap pesawat yang dimiliki, dioperasikan, atau disewa oleh siapa pun yang terhubung dengan entitas Rusia.
Beberapa waktu lalu, sebuah superyacht bernama Phi, senilai 38 juta pound sterling disita di kawasan Canary Wharf, London timur.Â
Superyacht itu mendatangi Canary Wharf untuk mengikuti ajang World Superyacht Awards. kapal mewah tersebut diketahui dimiliki oleh pengusaha Rusia Vitaly Vasilievich Kochetkov, yang tidak ada dalam daftar sanksi Inggris.
Sebelum disita, kapal itu terdaftar di Saint Kitts dan Nevis, tetapi berlayar dengan bendera Malta.
Advertisement