Sukses

Penerima Prakerja Gelombang 23 Segera Beli Pelatihan Pertama Sebelum Hangus

Memang sudah aturannya bahwa penerima harus membeli pelatihan pertama dalam waktu 30 hari setelah ditetapkan sebagai Penerima Kartu Prakerja.

Liputan6.com, Jakarta Penerima Kartu Prakerja gelombang 23 sebaiknya segera membeli pelatihan bila tidak ingin kepesertaan dicabut. Sebab, hari ini 7 April 2022 menjadi batas akhir beli pelatihan.

“Siapa yang sampai sekarang belum juga menggunakan Saldo untuk membeli pelatihan?

REMINDER kalau BESOK adalah hari terakhir para penerima Kartu Prakerja untuk menggunakan Saldo kalian untuk membeli pelatihan ya. Kalau tidak, kepesertaan Kartu Prakerja kalian akan dicabut dan tidak bisa menggunakan benefit yang ada,” dikutip dari Instagram @prakerja.go.id, Kamis (7/4/2022).

Memang sudah aturannya bahwa penerima harus membeli pelatihan pertama dalam waktu 30 hari setelah ditetapkan sebagai Penerima Kartu Prakerja.

Bila terdapat penerima yang tak kunjung membeli pelatihan hingga lewat dari 30 hari, akun Prakerja kemudian akan dinonaktifkan dan kepesertaan pun dicabut.

Lalu saldo bantuan yang digunakan untuk pelatihan tersebut nantinya pun akan hangus dan dikembalikan ke Rekening Dana Kartu Prakerja. Secara otomatis, insentif Prakerja juga tidak dapat dinikmati.

Oleh karena itu, agar hal itu tidak terjadi, penerima Kartu Prakerja gelombang 23 sebaiknya segera beli pelatihan pertama.

Bagaimana caranya?

 

2 dari 4 halaman

Cara Beli Pelatihan

Sebelum hangus, berikut ini cara beli pelatihan Prakerja.

1. Cek dashboard Prakerja

- Catat 16 angka Nomor Kartu Prakerja

- Pastikan saldo pelatihan sudah tersedia

2. Gunakan fitur "Cari Pelatihan" untuk mencari pelatihan Kartu Prakerja Gelombang 23 yang tersedia di Kemnaker, Bukalapak, Tokopedia, Pijar, Pintaria, Karier.mu

3. Cek deskripsi yang mencakup info mengenai harga pelatihan, rating, durasi pelatihan, tingkat materi, dan juga cara mengajar sebagai pertimbangan sebelum membeli

4. Beli dan bayar pelatihan dengan Nomor Kartu Prakerja.

 

 

3 dari 4 halaman

Mau Verifikasi Wajah di Akun Kartu Prakerja Berhasil

Dalam proses pendaftaran Kartu Prakerja, peserta diminta untuk verifikasi akun dengan mengunggah foto selfie.

Namun, tidak sedikit yang berhasil melewati proses ini sehingga berpikir untuk tidak melanjutkannya. Padahal kegagalan verifikasi foto di akun kartu prakerja tersebut bisa terjadi karena beberapa alasan.

Jadi, meski yang diunggah merupakan foto selfie, peserta harus melakukannya dengan benar sesuai dengan ketentuan. Bila tidak mengikuti aturan, sudah pasti verifikasi wajah akan gagal terus.

“Walaupun judulnya selfie, tapi kamu juga tetap harus serius dan ga bisa asal-asalan ya,” dikutip dari akun Instagram @prakerja.go.id, Rabu (6/4/2022).

Lantas bagaimana cara yang benar agar verifikasi wajah di akun Prakerja bisa berhasil?

Jadi, meski banyak yang sulit melewati proses verifikasi ini, banyak pula yang berhasil. Itu berarti perlu diperhatikan kembali hal-hal yang belum benar pada saat menjalani prosesnya.

 

4 dari 4 halaman

Poin Penting

Bagi yang masih gagal, coba perhatikan beberapa hal berikut ini.

1. Mengecek kondisi fisik KTP

Semua informasi yang ada di sana harus terlihat jelas, terutama foto di KTP. Bila masih belum jelas, kemungkinan gagal akan terjadi.

2. Perhatikan foto saat selfie

Jangan lupa senyum tipis, tapi tidak perlu sampai tertawa lebar. Tim penyeleksi hanya akan memastikan bahwa foto selfie dengan yang ada di KTP adalah pendaftar sesungguhnya.

3. Jangan memakai aksesori

Hal yang perlu diperhatikan lainnya ketika selfie adalah jangan memakai aksesori apa pun, termasuk kacamata. Sebab, beberapa pendaftar seringkali tidak sadar mengenai hal ini padahal sudah tertulis dalam ketentuan sesuai di website Kartu Prakerja.

4. Pengambilan foto

Pada saat pengambilan foto, ambil posisi normal dan sopan. Jangan asal-asalan apalagi sambil rebahan.

Perlu diingat, proses verifikasi ini bukan berarti menghambat pendaftaran bagi yang ingin bergabung dengan Program Kartu Prakerja. Akan tetapi, untuk memastikan bahwa data yang diinput merupakan data asli yang digunakan oleh pemilik aslinya.

 

Reporter: Aprilia Wahyu Melati