Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir meyakini komitmennya dalam pembentukan holding perusahaan pabrik baterai listrik atau Indonesia Battery Corporation (IBC).
Menurut dia, perusahaan kolaborasi 4 BUMN ini justru bakal semakin memperkuat masing-masing perusahaan pelat merah tersebut, termasuk PT PLN (Persero).
Baca Juga
"Tidak mungkin yang saya bentuk holding justru memperlemah PLN. Dan bukan dengan holding itu saya mendukung liberalisasi dari kelistrikan," tegas Erick Thohir dalam acara Menyapa Serikat Pekerja dan Milenial PLN, Kamis (7/4/2022).
Advertisement
"Kenapa PLN harus ikut membangun IBC? Tidak lain karena itu eksositem yang harus dihilirisasi untuk kepentingan kita," ujar dia.
Menurut dia, pembentukan holding IBC juga sejalan dengan program Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang menekankan pentingnya hilirisiasi industri.
"Justru kita balik. Kita harus bangun ekosiste kita sendiri, ekosistem Indonesia. bukan ekosistem China, bukan ekosistem Amerika," seru Erick.
Â
Modal Besar Indonesia
Erick menilai, pasar Indonesia punya modal besar untuk terus bertumbuh. Namun, pelaku usaha dalam negeri kebanyakan masih kalah di pasar domestik oleh pihak luar.
"Sudah sekian lama sumber daya alam kita dijadikan sumber pertumbuhan ekonomi orang lain. Kita harus pastikan itu jadi sumber pertumbuhan ekonomi kita. Kita bukan anti asing, tapi mereka harus ikut roadmap kita," imbuhnya.
Oleh karenanya, ia menekankan Indonesia harus punya pasar kendaraan listriknya sendiri. Dalam hal ini, ia menyoroti peran PLN yang seolah jadi jantung pertumbuhannya.
"Ini kita harus ikut, karena ini perubahan yang terjadi. Ini jantungnya di PLN. Bahkan awal-awalnya saya mau nyapa, kalau yang gamau ikut kebijakan Indonesia, mobil listrik ini enggak usah pakai lipstik PLN," tandasnya.
Advertisement