Sukses

Kekayaan Miliarder Rusia Susut USD 260 Miliar Gara-gara Perang Ukraina

Forbes mengungkapkan bahwa jumlah total kekayaan miliarder dunia telah menurun menjadi USD 12,7 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Total kekayaan miliarder atau orang terkaya dunia telah merosot dari rekor tertinggi tahun lalu, di tengah penurunan pasar saham global sejak pecahnya konflik Rusia-Ukraina. Saat ini, kekayaan gabungan miliarder di seluruh dunia sebesar USD 12,7 triliun.

Dilansir Jumat (8/4/2022) laporan tahunan majalah Forbes tentang orang-orang terkaya di dunia mengungkapkan bahwa jumlah miliarder berkurang 329 orang, menjadikan totalnya kini sebanyak 2.668.

Disebutkan juga bahwa konflik Rusia Ukraina, yang diwarnai dengan serangkaian sanksi ekonomi membuat mengirim pasar saham Rusia dan rubel anjlok. Hal ini juga membuat jumlah miliarder Rusia berkurang.

Kekayaan miliarder Rusia telah menurun lebih dari USD 260 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Forbes mengatakan penurunan jumlah miliarder dunia dari 2.755 menjadi 2.668 adalah penurunan yang terbesar sejak krisis keuangan 2009, meski sempat naik pada 2021 lalu ketika saham global bangkit dari pandemi.

Salah satu penurunan posisi miliarder dialami oleh Mackezie Scott, yang sekarang berada di urutan ke 30 orang terkaya dunia - dari urutan ke-22.  Kekayaan bersih mantan istri Jeff Bezos itu kini tercatat USD 43,6 miliar.

Di sisi lain, Forbes juga mencatat sekitar 236 orang di dunia menjadi miliarder untuk pertama kalinya. 

Para miliarder baru itu termasuk penyanyi ternama Rihanna, sutradara Lord of the Rings Peter Jackson dan pemodal ventura Joshua Kushner.

2 dari 3 halaman

Organisasi Filantropi Serukan Pemberlakuan Pajak Kekayaan Global bagi Miliarder

Pendiri Millionaires for Humanity, yakni Djaffar Shalchi mengomentari penurunan kekayaan miliarder dunia. 

Menurut Djaffar Shalchi, penurunan itu menandai pengingat tentang ketidaksetaraan sosial di sunia.

"Daftar orang kaya di Forbes adalah pengingat nyata akan dunia yang sangat tidak setara tempat kita hidup. Sementara kebanyakan orang di seluruh dunia telah berjuang untuk beradaptasi dan bertahan menghadapi pandemi, banyak yang kehilangan pekerjaan, jatuh lebih dalam ke kemiskinan, mereka yang ada dalam daftar kaya Forbes dapat duduk santai dan menyaksikan kekayaan mereka melambung," ujarnya.

Millionaires for Humanity, merupakan koalisi masyarakat kaya yang menyerukan pajak kekayaan global untuk miliarder guna mengatasi ketidaksetaraan sosial.

"Waktu untuk pajak kekayaan pada orang-orang seperti saya sudah lama tertunda. Ketimpangan itu buruk bagi semua orang. Bahkan di AS kita melihat prospek Presiden Biden memperkenalkan pajak miliarder. Ini akan menjadi langkah penting ke arah yang benar," pungkasnya.

3 dari 3 halaman

2 Kali Pemilik Merek Kecantikan Ini Jadi Wanita Terkaya di Dunia

Françoise Bettencourt Meyers kembali menjadi wanita terkaya di dunia tahun 2022. Sosok yang menjadi pewaris L'Oréal ini kini bernilai USD 74,8 miliar atau sekitar Rp 1,07 kuadriliun.

Tahun ini merupakan kali kedua bagi wanita berusia 68 tahun itu masuk dalam daftar wanita terkaya di dunia 2022.

Melansir Forbes, Kamis (7/4/2022), Bettencourt Meyers diperkirakan USD 1,2 miliar lebih kaya dibanding tahun lalu.

Warga asal Prancis ini adalah Wakil Ketua Dewan L'Oréal, perusahaan kosmetik dan kecantikan terbesar di dunia. Perusahaan itu didirikan kakek ahli kimia Eugène Paul Louis Schueller pada tahun 1909.

Sementara itu, Bettencourt Meyers pertama kali masuk dalam daftar miliarder Forbes sejak 2018. Tepatnya setelah ibunya Liliane Bettencourt yang saat itu menjadi wanita terkaya di planet ini meninggal pada 2017 di usia 94 tahun.

Bettencourt Meyers dan keluarganya diketahui memiliki sekitar 33 persen saham L'Oréal. Dia telah menjadi anggota dewan perusahaan sejak 1997. Kedua putranya, Jean-Victor Meyers dan Nicolas Meyers, juga duduk di kursi dewan.

Sebagai produsen kecantikan terbesar di dunia, L'Oréal memiliki lebih dari 35 merek kosmetik, perawatan kulit, dan perawatan pribadi. Perusahaan portofolio utamanya termasuk Maybelline, Garnier, dan NYX.

Perusahaan yang sudah berusia 100 tahun ini terus eksis berkat teknologi dan akuisisi. Baru-baru ini, perusahaan telah meluncurkan headset untuk membantu seseorang membuat pilihan wewangian yang tepat.

Di samping itu, L'Oréal terus mengakuisisi merek indie dan membentuk aliansi strategis untuk tetap menjadi yang teratas dalam tren.

Salah satunya pada tahun 2018, perusahaan membuat inovasi baru bersama Jecca, merek makeup tanpa gender yang didirikan oleh LGBTQ dan advokat transgender Jessica Blacker ke akseleratornya.

Â