Sukses

Harga Emas Antam Hari Ini 9 April 2022 Naik Rp 6.000 per Gram

Harga emas Antam melonjak Rp 6.000 per gram dan dipatok Rp 994 ribu per gram.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas Antam atau harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melonjak Rp 6.000 per gram. Pada hari ini, Sabtu 9 April 2022 harga emas Antam dipatok Rp 994 ribu per gram dari sebelumnya Rp 988 ribu per gram.

Demikian juga dengan harga emas Antam buyback yang naik Rp 6.000 menjadi Rp 899 ribu per gram. Harga buyback ini merupakan patokan bila Anda menjual emas maka Antam akan membelinya di harga Rp 899 ribu per gram.

Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Harga emas Antam belum termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen.

Anda bisa memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Berikut rincian harga emas Antam berbagai ukuran pada Sabtu, 9 April 2022:

 * Pecahan 0,5 gram Rp 547.000

* Pecahan 1 gram Rp 994.000

* Pecahan 2 gram Rp 1.928.000

* Pecahan 3 gram Rp 2.867.000

* Pecahan 5 gram Rp 4.745.000

* Pecahan 10 gram Rp 9.435.000

* Pecahan 25 gram Rp 23.462.000

* Pecahan 50 gram Rp 46.845.000

* Pecahan 100 gram Rp 93.612.000

* Pecahan 250 gram Rp 232.765.000

* Pecahan 500 gram Rp 467.320.000

* Pecahan 1.000 gram Rp 934.600.000.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Harga Emas Makin Mahal, Cetak Kenaikan 1,1 Persen Sepanjang Pekan

Sementara untuk harga emas dunia naik pada perdagangan Jumat. Kenaikan emas terjadi ketika investor menimbang ekspektasi kenaikan suku bunga AS yang agresif dan kegelisahan atas inflasi yang tinggi dan kejatuhan ekonomi dari krisis Ukraina.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (9/4/2022), harga emas di pasar spot naik 0,6 persen menjadi USD 1.943,70 per ounce atau naik hampir 1,1 persen untuk pekan ini. 

Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,6 persen menjadi USD 1.948,5.

“Di satu sisi kami memiliki risiko geopolitik yang dihasilkan oleh perang di Ukraina dan kenaikan inflasi yang menawarkan dukungan untuk logam mulia ... di sisi lain kami memiliki sikap Federal Reserve yang semakin hawkish,” kata analis senior ActivTrades Ricardo Evangelista. 

“Sampai salah satu faktor ini mendapatkan keunggulan yang jelas di atas yang lain, harga emas kemungkinan akan tetap berada dalam kisaran saat ini," lanjut dia.

Sebelumnya, nilai tukar dolar mencapai level tertinggi sejak Mei 2020, didukung oleh risalah pertemuan kebijakan The Fed pada Maret yang menunjukkan banyak pembuat kebijakan siap untuk menaikkan suku dalam kenaikan setengah poin dalam pertemuan mendatang untuk mengekang inflasi.

Patokan imbal hasil Treasury AS 10-tahun menyentuh level tertinggi tiga tahun. Harga emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS dan imbal hasil Treasury, yang meningkatkan biaya peluang untuk menahan bullion yang tidak memberikan imbal hasil, sambil meningkatkan greenback di mana ia dihargai.

Sementara itu, Rusia memberikan penilaian yang paling suram tentang invasinya ke Ukraina, menggambarkan tragedi meningkatnya kerugian pasukan dan pukulan ekonomi dari sanksi Barat.

“Kekuatan inflasi yang berlawanan dan kenaikan suku bunga kemungkinan akan menjadi pengaruh terkuat pada harga emas di kuartal kedua,” kata Dewan Emas Dunia dalam sebuah laporan. 

“Pemulihan ekonomi pasca-COVID dan gangguan sisi pasokan, yang telah diperburuk oleh perang Rusia-Ukraina, kemungkinan akan membuat inflasi lebih tinggi lebih lama," laporan tersebut.

3 dari 3 halaman

Harga Emas Naik Tipis Terangkat Perang Rusia Ukraina

Sebelumnya, harga emas dunia naik tipis dipicu kekhawatiran inflasi meningkat imbas perang Rusia Ukraina dan meningkatnya sanksi terhadap negara beruang merah ini melampaui tekanan dari sikap kebijakan agresif Federal Reserve AS.

Melansir laman CNBC, Jumat (8/4/2022), harga emas dunia di pasar spot naik 0,3 persen menjadi USD 1.930,80 per ounce. Adapun harga emas berjangka AS naik 0,6 persen menjadi $1.934,4.

Analis UBS Giovanni Staunovoeskipun mengatakan, meskipun ada panduan dari The Fed yang ingin menaikkan suku bunga lebih cepat ke depan, di sisi lain pihaknya masih melihat inflasi meningkat.

"Kami terus melihat permintaan yang relatif kuat untuk emas batangan dan koin fisik di seluruh papan dengan ketidakpastian pasar dan kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi di masa depan karena harga energi yang tinggi," jelas dia.

Risalah pertemuan Fed bulan Maret menunjukkan kekhawatiran yang mendalam di antara pembuat kebijakan bahwa inflasi telah meluas. Di mana, banyak negara bersiap untuk menaikkan suku bunga hinngga kenaikan 50 basis poin.

Sikap hawkish bank sentral mendukung benchmark imbal hasil Treasury AS 10-tahun dan dolar mendekati tertinggi multi-tahun.