Sukses

Menengok Rencana Bisnis ASDP Indonesia Ferry di 2022

ASDP Indonesia Ferry bukan hanya fokus menekan BOPO tetapi memastikan keberlanjutan bisnis perusahaan untuk terus tumbuh.

Liputan6.com, Depok - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berupaya menjaga kinerja positif perusahaan dengan meningkatkan kinerja operasional dan keuangan di tengah pandemi Covid-19. Hasilnya, laba tertinggi berhasil diraih ASDP Indonesia Ferry pada 2021 yakni membukukan pendapatan Rp 3,55 triliun, dan laba bersih Rp 326,3 miliar.

Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi mengatakan, pada 2021 menjadi periode pemulihan kinerja bisnis ASDP sejak Covid-19. Hal itu dikarenakan memberikan dampak penurunan signifikan hampir seluruh industri di Tanah Air sejak Covid-19 melanda Indonesia di awal 2020.

Berdasarkan laporan kinerja konsolidasian ASDP 2021 audited Januari hingga Desember 2021, tercatat membukukan pendapatan Rp 3,55 triliun, dan laba bersih Rp 326,3 miliar.

"Pendapatan 2021 telah melampaui dari total pendapatan dalam kondisi normal sebelum Covid-19 di 2019 sebesar Rp 3,31 triliun dan naik 13,45 persen dibanding realisasi 2020 sebesar 3,1 triliun," ujar Ira, Senin (11/4/2022).

Ira mengungkapkan, untuk raihan laba bersih mencapai 293,3 persen dari target, dan mengalami pertumbuhan 80,13 persen dari laba 2020 sebesar 181,14 miliar. Capaian laba bersih 2021 menjadi tertinggi sepanjang sejarah sejak ASDP berdiri.

"Pencapaian kinerja positif 2021 dikontribusikan kinerja penyeberangan baik produksi perintis dan komersial atau gabungan," ungkap Ira.

Ira menjelaskan, kontribusi komersial atau gabungan yaitu produksi penumpang mencapai sebanyak 4,42 juta orang atau naik sebesar 12 persen dibandingkan realisasi 2020 sebanyak 3,95 juta orang, lalu kendaraan roda dua dan empat sebanyak 2,39 juta unit atau turun 12 persen dari 2,73 juta unit.

Untuk kendaraan roda empat atau lebih mencapai 2,92 juta unit atau naik 41 persen dibandingkan realisasi 2020 sebanyak 2,07 juta unit. Selain itu terdapat juga barang mencapai 2,46 juta ton atau naik 149 persen apabila dibandingkan realisasi 2020 sebanyak 990 ribu ton.

"Selama pandemi, terjadi shifting perubahan perilaku dari pejalan kaki ke kendaraan pribadi atau kendaraan penumpang sehingga terjadi peningkatan pada kendaraan penumpang," jelas Ira.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Angkutan Logistik

Pada bidang logistik kenaikan didukung regulasi bahwa tidak ada pembatasan pergerakan untuk kendaraan logistik, khususnya pada periode libur hari raya. Selain itu, kinerja positif didukung program pengendalian biaya melalui langkah efisiensi ditunjukan dengan operating ratio 72,05 persen lebih rendah dibanding 2020 sebesar 76,91 persen.

Selanjutnya, BOPO Tahun 2021 sebesar 91,51 persen lebih rendah disbanding 2021 sebesar 98,39 persen, hal itu menunjukan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan efisiensinya dengan adanya pengendalian keuangan terhadap realisasi beban pokok dan beban usaha.

"Hal yang sama dengan peningkatan Cash Ratio sebesar 276,58 persen tumbuh sebesar 88,5 persen dari 2020, dan Current Ratio sebesar 324,45 persen tumbuh sebesar 87,78 persen dari 2020," ucap Ira.

Ira menuturkan, melihat catatan tersebut posisi ASDP menjadi perusahaan solvable, yakni memiliki kemampuan untuk membayar seluruh total hutangnya menggunakan total aset sebesar 15,98 persen, dan Debt to Equity 8,67 persen. Selain itu, pada 2021 ASDP berhasil membukukan nilai EBITDA positif sebesar Rp 790,83 miliar, tumbuh sebesar 42,17 persen dari 2020 sebesar Rp. 556,24 miliar.

"Hal ini menunjukan bahwa perusahaan mampu menghasilkan tingkat profitabilitas yang semakin baik dari tahun ke tahun," tutur Ira.

 

3 dari 4 halaman

Perkuatan Bisnis

Manajemen terus melakukan akselerasi dan perkuatan bisnis perseroan. Salah satunya divisi Pengembangan Bisnis tengah fokus dalam penerapan bisnis model yang memperkuat pertumbuhan anorganik dan juga pelaksanaan kerjasama strategis dengan pihak eksternal.

"Salah satu proyek kerjasama, saat ini tengah berproses kerjasama pembangunan themepark Bakauheni Harbour City, lalu pengoperasian pelabuhan, dan juga kolaborasi bisnis lainnya," kata Ira.

Ira mengatakan, hal itu sebagai wujud komitmen bahwa saat terjadi pandemik Covid-19 pada 2020, ASDP bukan hanya fokus menekan BOPO tetapi memastikan keberlanjutan bisnis perusahaan untuk terus tumbuh.

Terkait kebijakan perusahaan untuk tetap bertumbuh di tengah pandemi Covid-19, ASDP memprioritaskan investasi meningkatkan pendapatan dengan fokus pada Mandatory Regulations; Safety On Day To Day Operation; Revenue Generating; Program Transformasi dan Digitalisasi; dan Agenda Nasional.

"Secara garis besar terbagi menjadi tiga pekerjaan utama, antara lain pengembangan alat produksi baik kapal dan pelabuhan, akuisisi Perusahaan Penyeberangan, dukungan teknik dan fasilitas," terang Ira.

 

4 dari 4 halaman

Akuisisi

Ira mengungkapkan, pada 22 Februari 2022, ASDP secara resmi telah mengakuisisi PT Jembatan Nusantara, salah satu perusahaan ferry swasta di Tanah Air melalui Penandatanganan Sales Purchasement Agreement (SPA) PT Jembatan Nusantara antara PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dengan PT Mahkota Pratama dan PT Indonesia VIP selaku pemilik saham PT Jembatan Nusantara.

Proses akuisisi telah melalui proses panjang, yang diawali dengan Kerjasama usaha selama 2 tahun. Proses ini, termasuk due dilligence telah melibatkan lembaga internasional dan nasional serta para stakeholder demi memastikan semua proses telah sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance.

"Akuisisi ini momentum bersejarah sekaligus milestone, bukan hanya bagi ASDP namun bagi industri penyeberangan. Bahwa melalui akuisisi ini ASDP tidak hanya menjadi operator dengan armada terbanyak namun menjadi perusahaan terdepan dalam penerapan standarisasi keselamatan dan pelayanan prima kepada seluruh pengguna jasa," pungkas Ira.Â