Sukses

Bali Jadi Rumah Kedua Turis Australia

Sandiaga mengungkapkan wisman asal Australia menjadi yang terbanyak sejak dibukanya kembali Bali untuk turis asing.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, Indonesia terutama Bali adalah rumah kedua warga Australia. Pulau Dewata menjadi tujuan wisatawan dari negeri kangguru tersebut.

"Wisman dari Australia ke Indonesia ini banyak sekali, khususnya Bali. Mereka anggap Bali rumah kedua," kata Sandiaga di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta, Senin (11/4/2022).

Sandiaga mengungkapkan wisman asal Australia menjadi yang terbanyak sejak dibukanya kembali Bali untuk turis asing. Sampai 3 April 63 persen dari 12 ribu wisman yang datang ke Indonesia berasal dari Australia.

"Australia menempati posisi pertama dari 63 persen WNA sedangkan PPLN-nya (WNI) 21,4 persen," kata dia.

Tingginya minat kunjungan wisata dari turis asing ini membuat Sandiaga menetapkan target. Dia ingin tahun ini da 1,4 juta kunjungan wisata dari turis asing berbagai negara. Tak hanya dari sisi kuantitas, wisman yang datang juga harus berkualitas agar pemulihan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif lebih cepat.

"Kami langsung menargetkan 1,4 juta wisatawan berkualitas dan wisatanya sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku," kata dia.

Untuk mencapai target tersebut, diakui Sandi tidak bisa berjalan sendiri. Perlu kolaborasi berbagai pihak untuk mewujudkannya. Salah satunya dari jumlah penerbangan. Dia menilai jumlah penerbangan dari dan ke Australia saat ini masih kurang untuk memenuhi target dan permintaan wisman asal Australia.

"Saat ini penerbangan 3 kali seminggu ka Sydney dan setiap hari ke Perth. Kalau ini ditambah kunjungan wisman akan lebih tinggi lagi," kata Sandiaga Uno.

Dia berencana untuk membuka kerja sama dengan pihak swasta dalam hal penerbangan dari dan ke Indonesia- Australia. Sebab saat ini, akan sangat sulit bagi Garuda Indonesia melakukan penambahan pesawat untuk rute yang sama.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

1,4 Juta Wisatawan Australia Bakal Kembali Serbu Indonesia

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno melaksanakan kunjungan kerja ke Australia pada 6-10 April 2022.

Sebelum bertolak ke negara Kangguru tersebut, Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa jumlah wisatawan asing khususnya dari Australia mengalami peningkatan pasca pandemi Covid-19 semakin mereda di Indonesia.

"Malam ini saya menuju Australia, dalam rangka kunjungan kerja untuk mempromosikan kembali pariwisata dalam negeri. Kami optimis target wisatawan dari Australia bisa kembali pulih seperti sebelum pandemi, yaitu sekitar 1,4 juta orang datang berkunjung ke Indonesia khususnya Bali," ujar Sandiaga Uno, Selasa (5/4/2022) malam saat hendak menuju gate check in bandara.

Kemenparekraf RI kata Sandiaga Uno akan terus bekerja keras untuk menghadirkan kebijakan yang tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu sehingga masyarakat mendapatkan peluang usaha dan lapangan kerja serta penghasilan yang lebih baik lagi.

Ia mengungkapkan dari data BPS Indonesia sebelum pandemi Covid-19 melanda, jumlah kedatangan wisatawan asal Australia cukup tinggi.

Yakni 1.256.927 pada 2017, 1.301.478 pada 2018, 1.386.803 pada 2019, 256.291 pada 2020, dan 3.196 pada 2021.

 

3 dari 3 halaman

Mulai Meningkat

Namun apabila dibandingkan antara 2021 dan 2022, jumlah wisatawan asal Australia yang berkunjung ke Indonesia sudah mengalami peningkatan.

Dimana pada Januari 2021 wisawatan Australia yang tiba ke Indonesia ada sebanyak 154 orang sedangkan di Januari 2022 ada 512 orang sudah datang ke Indonesia.

Kemudian pada Februari 2021 jumlah wisatawan Australia yang tiba di Indonesia hanya 220 orang. Jumlah ini kemudian mengalami peningkatan pada Februari 2022 yang jumlahnya 547 orang.

Pada 2019 ke 2020 jumlah wisatawan asing asal Australia berkurang 81,5 persen dan bahkan berkurang 99 persen di 2021 karena adanya pembatasan perjalanan karena Covid-19.

"Namun di Januari 2022 ada peningkatan 232 persen dibandingkan Januari 2021 dan pada Februari 2022 ada peningkatan 148 persen," kata Sandiaga Uno.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com