Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk Donny Arsal mengungkapkan bahwa perusahaan melakukan impor kertas yang dijadikan sebagai kantung untuk semen atau kertas kraf dari Rusia. Dengan adanya perang Rusia dengan Ukraina ini maka pasokan kertas ini terganggu.
Donny menjelaskan, Semen Indonesia masih memilik stok kertas kraf yang bisa digunakan sampai dengan September 2022. Dengan adanya gangguan pasokan ini, maka perusahaan tengah mencari sumber dari negara lain.
Baca Juga
"Kita juga sedang memproduksi bahan pengganti woven yang sudah diproduksi. Kita coba perbaiki kualitas wovennya sehingga bisa sama dengan kraf sehingga tidak tergantung impor," jelas dia dalam rapat kerja dengan Komisi VII seperti ditulis pada Rabu (13/4/2022).
Advertisement
Nilai impor kertas kraft dari Rusia mencapai Rp 960 miliar per tahun. Donny mengatakan, impor kertas kraft ini sudah dilakukan sejak lama. Sebelumnya sempat ada BUMN bernama PT Kertas Kraft Aceh (Persero) yang memasok, namun sudah dibubarkan.
Menanggapinya, snggota Komisi VII DPR Abdul Kadir Karding mengatakan bahwa tak ada kertas yang bisa menggantikan impor dari Rusia ini sangat memalukan.
"Ini memalukan karena ini bangsa besar. Apapun alasannya masa kertas nggak bisa kita produksi mau bahan baku, mesin, teknologi saya kira tidak pantas lah. Pantas Pak Jokowi marah soal impor-impor ini ternyata memang wajar lah, sangat memalukan," kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Semen Indonesia Sebar Dividen Rp 1,02 Triliun
Sebelumnya, Semen Indonesia Group (SIG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 1,02 triliun kepada para pemegang saham.
Porsinya 50,66 persen dari total laba berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2021 sebesar Rp 2,02 triliun.
Keputusan itu disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2022 yang digelar di Jakarta pada 31 Maret 2022.
Dalam keterangan resmi perseroan, Jumat (1/4/2022), rapat tersebut menyetujui penetapan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun 2021 sebesar Rp 2,02 triliun.
Angka itu kemudian dibagikan untuk dividen sebesar Rp 1,02 triliun atau 50,66 persen, dan sebanyak Rp 997,19 miliar atau 49,34 persen untuk cadangan.
Selain membagikan dividen, emiten dengan kode saham SMGR tersebut juga mengubah susunan pengurus perseroan, yakni memberhentikan dengan hormat Hendrika Nora Osloi Sinaga sebagai komisaris dan Doddy Sulasmono Diniawan sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko.
Advertisement
Ubah Nomenklatur Jabatan Direksi
Dalam rapat juga mengubah nomenklatur jabatan direksi, yakni semua Direktur Marketing dan Supplay Chain menjadi Direktur Supply Chain serta Direktur Pengembangan Usaha dan Strategi Bisnis menjadi Direktur Bisnis dan Pemasaran.
Rapat juga telah mengangkat Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yakni Arief Prasetyo Adi sebagai Komisaris dan Andriano Hosny Panangian sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko. Â