Sukses

Produsen Tahu Tempe Bakal Ketergantungan Kedelai Impor AS Selama 4 Bulan

Perum Bulog memulai program penyaluran kedelai subsidi hasil impor kepada produsen tempe tahu selama 4 bulan, mulai dari April-Mei 2022.

Liputan6.com, Jakarta Perum Bulog memulai program penyaluran kedelai subsidi hasil impor kepada produsen tempe tahu selama 4 bulan, mulai dari April-Mei 2022. Adapun pagu maksimal 200 ribu ton per bulan, atau total 800 ribu ton.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan, jumlah kebutuhan kedelai impor saat ini masih jauh dibawah angka target maksimal.

"Kita harus menyiapkan sebenarnya 200 ribu ton kedelai per bulan selama 4 bulan. Tapi yang dibutuhkan hanya 52 ribu ton (per bulan)," kata Buwas dalam acara pelepasan kedelai impor di Gudang FKS Multi Agro Bekasi, Senin (18/4/2022).

Buwas memperkirakan, petani kedelai lokal belum akan bisa memproduksi dan memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sehingga terpaksa pemerintah harus mendatangkan kedelai impor, utamanya saat ini dari Amerika Serikat (AS).

"Kenapa kita datangkan dari Amerika? yang pertama, yang sudah siap yang dari Amerika. Kedua, karena ini speknya yang dibutuhkan para pengarjin tahu tempe," ungkapnya.

"Jadi Bulog mendatangkan dan membeli ini tidak sembarangan asal kedelai. Kita tanya dulu pengarjin tempe/tahunya. Pengrajin itu yang suka seperti apa, baru kita mendatangkan," imbuhnya.

Dia pun menjamin stok kedelai asal Negeri Paman Sam tersebut sudah mencukupi, tinggal disalurkan pada kisaran harga Rp 10.250 per kg, lebih rendah dari harga keekonomian Rp 12.000 per kg.

Proses penyaluran tinggal dilakukan sesuai daftar kebutuhan, melalui Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Kopti). Untuk menjamin ketersediaan dalam jangka menengah panjang, Buwas pun tengah bernegosiasi dengan negara lain untuk mendapat tamabahan suplai kedelai impor.

"Ini bukan berarti kita ambil dari Amerika terus, tidak. Ada beberapa negara yang sudah kita jajaki, nanti kita coba di laboratorium mana yang paling cocok dan sesuai dengan yang diinginkan temen-temen dari pengarjin tahu tempe," tuturnya.

.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Bulog Sebar 100 Ton Kedelai Subsidi Asal AS di Jawa Barat

Perum Bulog melaksanakan pengadaan dan penyaluran perdana kedelai subsidi kepada Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Kopti) di Jawa Barat. Pada kegiatan ini, Bulog mendistribusikan 100 ton kedelai impor asal Amerika Serikat (AS).

Penyaluran yang dilaksanakan melalui salah satu gudang supplier kedelai milik FKS Multi Agro Bekasi pada Senin (18/4/2022). Kegiatan ini langsung dihadiri oleh DirekturUtama Perum Bulog Budi Waseso dan Ketua Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), Aip Syarifudin.

Pada penyaluran perdana ini diberangkatkan sejumlah 8 truk yang mengangkut 100 ton kedelai yang akan disalurkan ke pengrajin melalui Primkopti Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Indramayu, dan Kabupaten Kuningan.

Budi Waseso mengatakan, kenaikan harga kedelai akan berdampak pada tempe dan tahu selaku salah satu pangan sumber protein yang murah dan dikonsumsi sebagian besar masyarakat Indonesia.

"Sararan dari program ini adalah pengajin tahu tempe yang tergabung dalam koperasi tahu tempe yang ditetapkan oleh Kementerian Koperasi dan UMKM. Program penyaluran kedelai ini akan dilaksanakan di seluruh Indonesia," kata pria yang akrab disapa Buwas ini di Bekasi, Senin (18/4/2022).

Untuk itu, ia melanjutkan, pemerintah telah menugaskan Bulog untuk menyediakan pasokan kedelai pada harga yang lebih rendah dari harga pasar. Diberikan selisih Rp 1.000 per kg bagi pengrajin tempe tahu yang tergabung dalam Kopti sasaran.

 

3 dari 4 halaman

Pengadaan dan Penyaluran Kedelai

Pengadaan dan penyaluran kedelai akan dilaksanakan selama 4 bulan mulai dari April-Juli 2022 dengan pagu maksimal 200.000 ton per bulan, atau total 800.000 ton.

Pendistribusian kedelai oleh Perum Bulog dilaksanakan bertahap setiap 2 pekan. Pada tahap I, dimulai pada 18 April-29 April 2022, akan disalurkan sebanyak 23.173.650 kg yang akan disalurkan di 13 provinsi dari pagu sebulan 50.536.51 kg.

Adapun 13 provinsi tersebut adalah Aceh, Lampung, Bengkulu, DKI Jakarta,Banten, Jabar, Jateng, Jatim, Yogya, Bali, Kaltim, NTB, dan Sulsel.

Buwas mengabarkan, sumber kedelai yang akan digunakan dalam program ini adalah komoditas eks impor yang saat ini sudah tersedia di gudang-gudang importir maupun kedelai lokal hasil produksi petani dalam negeri.

"Selanjutnya, jumlah provinsi dan pagu alokasi per tahap akan bertambah setiap dua minggu dengan perluasan provinsi sasaran, penambahan jumlah KOPTI dan pengrajin anggotanya," pungkas Buwas. 

4 dari 4 halaman

Indonesia Darurat Stok Kedelai, Apa Langkah Pemerintah?

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo tak memungkiri, Indonesia saat ini darurat stok kedelai nasional sebagai bahan baku produksi tahu-tempe.

Sebagaimana banyak diketahui, Indonesia masih terlalu bergantung pada pasokan impor kedelai dari negara tetangga, Australia.

"Untuk komoditi kedelai, pemenuhannya selain dari produksi dalam negeri juga terutama dari substitusi impor yang ada," ujar Syahrul dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI, Selasa (22/3/2022).

Menurut catatannya, stok kedelai produksi dalam negeri hingga akhir 2022 masih defisit 2,59 juta ton. Sementara kebutuhan tahunan yang mencapai 2,98 juta ton belum bisa memenuhi total ketersediaan 391,28 ribu ton.

Alhasil, Indonesia masih harus melakukan impor untuk 2,84 juta ton kedelai guna memenuhi kebutuhan di dalam negeri.

Dalam rangka stabilisasi harga dan ketersediaan kedelai untuk jangka pendek, pemerintah telah menyiapkan stok cadangan (buffer stock) sekitar 20 ribu ton per bulan.

Selain itu, pemerintah juga bakal memperluas lahan tanam kedelai untuk periode April-Juni dan Juli-Oktober, sebanyak 300 ribu ha. Adapun target produksi dari masing-masing periode tersebut diharapkan mencapai 450 ribu ton.

Guna mewujudkan program tersebut, pemerintah menyiapkan alokasi dana yang berasal dari APBN 2022 untuk lahan produksi seluas 52 ribu ha, dan dana dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) seluas 600 ribu ha.

"Sementara untuk agenda permanen, diharapkan memperluas lahan tanam kedelai dengan target 1 juta ha pada tahun depan," pungkas Mentan Syahrul. Â