Liputan6.com, Jakarta Harga minyak mentah dunia naik lebih dari 1 persen di mana, minyak mentah Brent mencapai USD 114 per barel. Pemicunya karena pemadaman di Libya memperdalam kekhawatiran atas pasokan global yang ketat di tengah krisis Ukraina.
Menambah tekanan pasokan minyak dunia usai sanksi terhadap Rusia, National Oil Corp Libya pada mengatakan "gelombang penutupan yang menyakitkan" telah mulai menghantam fasilitasnya dan menyatakan force majeure di ladang minyak Al-Sharara dan situs lainnya.
Baca Juga
"Dengan pasokan global yang sekarang sangat ketat, bahkan gangguan yang paling kecil pun kemungkinan akan berdampak besar pada harga," kata Jeffrey Halley, analis di broker Oanda melansir laman businesstimes.com.sg.
Advertisement
Minyak mentah Brent, patokan global, naik USD 1,46, atau 1,3 persen, menjadi USD 113,16 per barel. Kontrak naik menjadi USD 114,84 per barel, tertinggi sejak 28 Maret.
Sementara harga minyak West Texas Intermediate AS naik USD 1,26, atau 1,2 persen, menjadi USD 108,21 per barel. Patokan harga minyak mencapai USD 109,81 per barel, juga tertinggi sejak 28 Maret.
Kerugian pasokan yang lebih dalam membayangi pasar. Produksi Rusia turun 7,5 persen pada paruh pertama April dari Maret, menurut laporan Interfax.
Â
Rencana UE
Pemerintah UE mengatakan pekan lalu bahwa eksekutif blok itu sedang menyusun proposal untuk melarang minyak mentah Rusia.Komentar itu muncul sebelum eskalasi dalam perang Ukraina.
Pihak berwenang Ukraina mengatakan rudal menghantam Lviv pada Senin pagi dan ledakan mengguncang kota-kota lain ketika pasukan Rusia terus melakukan pemboman setelah mengklaim hampir menguasai penuh pelabuhan Mariupol.
Saat sinyal bearish harga, ekonomi China melambat pada bulan Maret, menghilangkan angka pertumbuhan kuartal pertama dan memperburuk prospek yang sudah melemah oleh pembatasan Covid-19.
Â
Advertisement
Minyak China
Data pada hari Senin menunjukkan China menyuling minyak 2 persen lebih sedikit pada Maret dibandingkan tahun sebelumnya.
Ini turun ke level terendah sejak Oktober karena lonjakan harga minyak mentah menekan margin dan penguncian ketat mengurangi permintaan.
harga minyak melonjak ke level tertinggi sejak 2008 di bulan Maret, dengan Brent sempat mencapai USD 134.
"Masih ada beberapa kebingungan tentang apakah mereka membuka kembali ekonomi mereka, jadi kami mendapatkan sinyal beragam dari China dan itu telah menghadirkan banyak volatilitas pagi ini," kata analis Price Futures Group Phil Flynn.