Sukses

BI Diprediksi Masih Tahan Suku Bunga Acuan di 3,5 Persen

Bank Indonesia kembali menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada dua hari ini

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia kembali menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada dua hari ini. Saat ini, suku bunga acuan Bank Indonesia sendiri dipatok di 3,5 persen.

Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Faisal Rachman memproyeksikan hasil RDG BI tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 3,5 persen pada April 2022. Diketahui, BI akan mengumumkan suku bunga acuan untuk periode April pada Selasa siang (19/4/2022).

"Kami masih melihat untuk pengumuman hasil RDG April siang ini BI masih akan mempertahankan suku bunga acuan di 3,5 persen," ujar Faisal saat dihubungi Merdeka.com di Jakarta, Selasa (19/4/2022).

Faisal mencatat, setidaknya ada dua alasan kuat bagi BI untuk mempertahankan suku bunga acuan pada periode April ini. Pertama, nilai tukar Rupiah cenderung stabil ditopang oleh surplus neraca dagang yang tetap tinggi dan terus berlanjut. Sehingga, suku bunga rendah diperlukan untuk menopang neraca transaksi berjalan.

Kedua, Faisal mencatat tekanan inflasi saat ini akibat faktor musiman. Dengan kata lain, laju inflasi belum kuat secara fundamental.

"Tekanan inflasi memang sudah meningkat, namun kami melihat untuk bulan ini dan bulan Mei akan ada faktor musiman Ramadan dan Lebaran," bebernya.

Menurutnya, secara fundamental tekanan inflasi akan terlihat di semester kedua 2022. Untuk itu, pihaknya memprediksi BI akan mulai menaikan suku bunga di periode tersebut.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

2 dari 4 halaman

Bank Indonesia Prediksi The Fed Bakal Naikan Suku Bunga 7 Kali di 2022

Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) telah menaikan suku bunga acuan hingga 25 basis poin (bps) pada Kamis (17/3/2022) dini hari. Sehingga tingkat dana berada di 0,25-0,5 persen.

Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) bahkan memprediksi, The Fed bakal menaikan suku bunga hingga 6 kali pada tahun ini. Sehingga suku bunga nantinya akan 1,75 persen lebih tinggi pada akhir 2022 daripada tahun lalu.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, dewan gubernur Bank Sentral sudah melihat Fed Fund Rate bakal naik per Maret ini. Menurut dia, yang harus dicermati dari kenaikan ini adalah komunikasi yang disampaikan The Fed.

"Dari komunikasi-komunikasi yang disampaikan, tentu saja nampak bahwa The Fed melihat pertumbuhan ekonomi Amerika tetap kuat," ujar Perry dalam sesi teleconference pasca Rapat Dewan Gubernur BI, Kamis (17/3/2022).

3 dari 4 halaman

Harga Energi

Hal lain yang patut dicermati, dampak dari kenaikan harga energi global terhadap inflasi di Amerika Serikat perlu direspon oleh kenaikan Fed Fund Rate.

"Asesmen kami menunjukan, Fed Fund Rate yang semula kami perkirakan 5 kali (naik) pada tahun ini, dengan respon dari pasar menunjukan ada kemungkinan Fed Fund Rate alami kenaikan sebanyak 7 kali. Termasuk yang sudah ada," kata Perry.

Berarti, ia menegaskan, suku bunga The Fed bakal naik pada setiap FOMC meeting untuk sisa tahun ini.

"Kita juga melihat, di BCE, Bank Central Eropa pun juga telah menyampaikan kemungkinan-kemungkinan akselerasi normalisasi dari kebijakan moneter," pungkas Perry.

4 dari 4 halaman

Infografis