Liputan6.com, Jakarta Sebagai pencapaian visinya menjadi perusahaan Regasifikasi dan LNG Hub kelas dunia, afiliasi Subholding Gas Pertamina PT Perta Arun Gas (PAG) sukses menjalin kerja sama dengan Axpo Singapore, Anak Perusahaan dari Axpo Group, perusahaan energi terbesar di Swiss.
Hal itu ditandai dengan penandatanganan kesepakatan awal Head of Agremeent (HoA) yang dilakukan di Baden, Swiss, pada 25 Maret 2022 Jumat waktu setempat.
President Director PAG, Bara Ilmarosa menyampaikan kerja sama ini membuktikan kemampuan PAG berperan aktif dalam pemenuhan kebutuhan energi Nasional & International.
Advertisement
“Kerja sama di sektor Liquified Natural Gas (LNG) storage tank atau LNG Hub ini tentunya mampu menambah revenue bagi perusahaan,“ ujarnya.
Diharapkan setelah penandatanganan inisiasi awal HoA ini, PAG dengan Axpo Singapore dapat menjalani proses kerja sama yang baik untuk ke depannya.
“Axpo akan menjadi pengguna tanki LNG Hub untuk menyimpan LNG,” lanjut Bara.
Sementara itu sehari sebelumnya PAG melakukan kunjungan kerja ke KBRI Bern, Swiss sebagai perkenalan overview bisnis dan informasi rencana kerja sama bisnis LNG antara PAG dan Axpo Singapore.
“KBRI Bern memberikan dukungan penuh dan kami juga berharap dukungan dari mitra- mitra terkait lain untuk kerja sama sektor pengembangan energi di Swiss,“ tambah Bara.
Dalam tanggappannya, Duta Besar RI untuk Swiss, Muliaman Hadad menilai kerja sama PAG dengan Axpo sangat strategis karena sejalan dengan komitmen Indonesia dan Swiss menuju Climate Neutral 2050, Paris Climate Change Agreement, dan UN Climate Change Conference in Glasgow (COP26) yang diadakan beberapa waktu lalu.
“Pengembangan bisnis dan dan investasi Infrastruktur LNG ini kami dukung sesuai cita-cita Indonesia untuk transformasi energi,” ujarnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
PAG Mengelola Lima Kilang LNG
Diketahui saat ini PAG mengelola lima kilang/tangki LNG dengan rincian empat tangki telah beroperasi dan satu tangki akan direvitalisasi. Selanjutnya setelah direvitalisasi, tangki tersebut digunakan oleh Axpo untuk durasi 5 tahun sesuai dengan kesepakatan.
Adapun luas wilayah PAG keseluruhan yaitu 1.600 hektar di Eks Asset PT Arun LNG dan merupakan bagian dari Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL), dengan lokasi strategis di Lhoksumawe, Aceh, dekat dengan Selat Malaka sebagai jalur pelayaran internasional sebagai modal kuat untuk visi Indonesia menjadi pusat LNG Hub Asia pada tahun 2030.
Axpo telah aktif di pasar LNG global selama lebih dari 12 tahun dan menawarkan pasokan LNG. Permintaan LNG yang fluktuatif dengan harga referensi mampu menciptakan peluang yang optimal dan terstruktur. Axpo juga menawarkan akses ke para pelanggannya sampai ke pasar gas internasional. Pada tahun 2020, Axpo membuka kantor di Singapura untuk memperkuat perusahaan di pasar LNG Asia yang semakin berkembang.
Axpo juga didorong oleh satu tujuan yaitu untuk membangun masa depan yang berkelanjutan melalui solusi energi yang inovatif. Perusahaan Energi terbarukan terbesar di Swiss ini telah memimpin pasar internasional dalam perdagangan energi, tenaga surya serta angin.
Mempunyai pengalaman dan keahlian lebih dari 5.000 karyawan yang didorong oleh semangat inovasi, kolaborasi serta perubahan yang mempunyai dampak penting, Axpo berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya yang terus berkembang di lebih dari 30 negara di Eropa, Amerika Utara dan Asia.
Advertisement
Pertagas Niaga Suplai Perdana LNG untuk Industri di Bontang
Sebelumnya, Subholding Gas Pertamina melalui Pertagas Niaga mensuplai LNG untuk PT Energi Unggul Persada, ini merupakan pertama kalinya industri di Bontang akhirnya menggunakan bahan bakar Liquefied Natural Gas atau LNG. Sejak 1972, Kota Bontang selama ini dikenal telah berkontribusi besar dalam industri LNG.
President Director Pertagas Niaga, Aminuddin mengatakan, pemanfaatan LNG oleh sebuah industri yang bergerak dalam bidang pengolahan minyak kelapa sawit di Bontang Lestari, Bontang, Kalimantan Timur tersebut menguatkan kesadaran pemanfaatan energi yang lebih ramah lingkungan khususnya di kalangan industri.
"Ini langkah yang membanggakan karena akhirnya industri di Bontang memanfaatkan LNG yang diproses dari wilayahnya sendiri," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (19/4/2022).
Energi Unggul Persada (EUP) menggunakan LNG sebesar 462 MMBTUD untuk kebutuhan boiler pabrik dan akan bertambah seiring dengan rencana ekspansi pabrik. LNG dipasok dari Filling Station Plant 26 Pertamina Gas di area PT Badak LNG yang selanjutnya diantarkan menggunakan truk ISOtank.
Pemanfaatan LNG oleh EUP ini diharapkan diikuti oleh industri lainnya sehingga pemanfaatan energi bersih makin meluas.
Factory Manager PT EUP Hendri Chandra mengungkapkan, setelah menggunalan LNG perusahaannya menjadi lebih hemat dan emisi yang dihasilkan dari kegiatan operasi pengolahan minyak kelapa sawit menurun.
"Kami merasakan ada cost saving dengan LNG dan kami senang punya andil sebagai industri yang beralih ke energi yang ramah lingkungan," tutur Hendri.