Sukses

Antisipasi Macet, Distribusi Pupuk Dipercepat

PT Pupuk Indonesia (Persero) melakukan distribusi pupuk lebih awal ke berbagai daerah untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas jelang mudik lebaran

Liputan6.com, Jakarta PT Pupuk Indonesia (Persero) melakukan distribusi pupuk lebih awal ke berbagai daerah untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas jelang mudik lebaran. Seperti diketahui, pemerintah berencana menerapkan kebijakan satu arah dan ganjil genap pada saat arus mudik Lebaran.

SVP Distribusi Pupuk Indonesia Syamsu Alamsah di Jakarta, Rabu, mengatakan Pupuk Indonesia akan melakukan pengiriman pupuk untuk stok saat Lebaran dan setelahnya dengan menggunakan jalur non-tol serta pendistribusian lebih awal.

"Berpengaruh sih iya, tapi harus ada antisipasi. Antisipasinya itu ya dikirim dari sekarang," kata Syamsu seperti dikutip dari Antara, Rabu (20/4/2022).

Syamsu juga mengatakan truk untuk distribusi pupuk masih diperbolehkan beroperasi pada masa arus mudik dan arus balik Lebaran, sehingga memastikan ketersediaan di musim tanam.

Selain itu Pupuk Indonesia juga akan mengirimkan pupuk melalui kereta api untuk wilayah yang dapat terjangkau moda transportasi tersebut, khususnya di wilayah Jawa Barat.

Syamsu menyebutkan tren permintaan pupuk saat ini sedang tinggi memasuki masa tanam musim kedua. Bahkan dia mengatakan tren permintaan pupuk juga sudah terjadi sejak awal tahun pada musim tanam pertama.

2 dari 4 halaman

Serapan Pupuk

Dia menjelaskan penyerapan pupuk pada musim tanam pertama mencapai 101 persen untuk urea dan 127 persen untuk pupuk NPK.

Sementara untuk stok pupuk jelang Lebaran atau musim tanam kedua, Pupuk Indonesia juga memastikan ketersediaannya aman. Stok pupuk urea saat ini mencapai 209 persen dari ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah dan untuk NPK 267 persen. Stok pupuk tersebut cukup untuk kebutuhan sektor pertanian hingga satu bulan ke depan di seluruh Indonesia.

Syamsu juga mengatakan saat ini moda transportasi untuk proses pendistribusian pupuk juga aman, baik truk maupun kapal laut. Dia menjelaskan saat ini kapal untuk pendistribusian pupuk antar pulau sudah kembali tersedia setelah sebelumnya sempat langka.

"Moda transportasi memang kita sempat terganggu bahwa kapal-kapal besar hilang, kita juga mengalami itu. Sekarang sudah ada kapal-kapal besar, kapal kecil, kapal kontainer semua kita pakai kirimkan pupuk dari lini 1 pabrik-pabrik ke pelabuhan pelabuhan," kata Syamsu.

3 dari 4 halaman

Stok Pupuk Subsidi 828.393 Ton, Cukup untuk 1 Bulan

PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatat jumlah stok pupuk subsidi sebanyak 828.393 ton per tanggal 10 April 2022. Sementara pupuk nonsubsidi sebanyak 665.467 ton, dengan begitu jumlah stok pupuk mencapai 1,49 juta ton.

SVP Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana mengatakan bahwa jumlah stok pupuk subsidi yang sebanyak 828.393 ton ini cukup untuk memenuhi alokasi pupuk subsidi petani selama empat pekan ke depan atau 1 bulan.

"Ketentuan minimum stok pupuk bersubsidi sebanyak 314.120 ton, sementara jumlah stok pupuk subsidi 828.393 ton atau setara 214 persen dari ketentuan minimum, dan ini berarti cukup untuk memenuhi kebutuhan petani selama 4 pekan ke depan," demikian ungkap Wijaya kepada wartawan, Senin (11/4/2022).

Stok pupuk subsidi yang berjumlah 828.393 ton ini terdiri dari pupuk Urea sebanyak 394.444 ton, pupuk NPK sebanyak 224.116 ton, pupuk SP-36 sebanyak 44.284 ton, pupuk ZA sebanyak 94.483 ton, dan pupuk organik sebanyak 71.066  ton.

Sementara pupuk nonsubsidi, dikatakan Wijaya rinciannya untuk pupuk Urea sebanyak 586.215 ton, pupuk NPK sebanyak 36.592 ton, pupuk SP-36 sebanyak 18.643 ton, pupuk ZA sebanyak 23.847 ton, dan pupuk organik sebanyak 170 ton.

Sedangkan dari sisi realisasi pupuk subsidi, Wijaya mengungkapkan bahwa angkanya sudah mencapai 2,36 juta ton per tanggal 9 April 2022. Adapun rinciannya pupuk Urea sebanyak 1,15 juta ton, pupuk NPK sebanyak 828.160 ton, pupuk SP-36 sebanyak 98.523 ton, pupuk ZA sebanyak 129.954 ton, dan pupuk Organik sebanyak sebanyak 147.375 ton.

4 dari 4 halaman

Distribusi

Dalam penyalurannya, Wijaya mengatakab para produsen pupuk subsidi berpedoman pada Surat Keputusan (SK) Dinas Pertanian setempat sebagai aturan turunan dari Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 41 Tahun 2021 dan Kepmentan No. 771 Tahun 2022 yang mengatur alokasi pupuk bersubsidi tahun 2022.

Untuk mendapatkan pupuk subsidi, Wijaya juga menyebutkan bahwa petani wajib mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan).

Ketentuan tersebut adalah, wajib tergabung dalam kelompok tani, menggarap lahan maksimal dua hektar, dan menyusun Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) untuk selanjutnya di input pada sistem Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) oleh petugas penyuluh pertanian setempat.

"Sebagai produsen kami menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai dengan penugasan pemerintah. Kami akan mengacu kepada regulasi yang diberlakukan di masing-masing wilayah," kata Wijaya.