Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi 7.000 perempuan Holding Ultra Mikro. Itu terdiri dari BRI, Pegadaian, dan Permodalan Nasional Madani.
Dalam rangka memperingati Hari Kartini, Menteri Erick menyebut perempuan punya peran penting. Erick mengatakan pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender di lingkungan BUMN diterapkan secara holistik dan saling terkait.
Baca Juga
Dua Calon Pemain Naturalisasi Diperkirakan Tidak Bisa Perkuat Timnas U-20 di Piala Asia 2025, Ini Penyebabnya
Sempat Didaftarkan, Erick Thohir Tak Paksakan Justin Hubner dan Ivar Jenner Bergabung di Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024
STY Keluhkan Jadwal Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Erick Thohir Minta Fokus dan Jangan Banyak Ngeluh
“Perempuan memiliki peranan esensial dalam transformasi di BUMN. Oleh karenanya, kepemimpinan perempuan di BUMN sudah melebihi 15 persen,” ungkap Erick dalam acara WOMAN (Wonderful & Magnificent) 2022, Kamis (21/4/2022).
Advertisement
Informasi, Lebih dari 7.000 perempuan yang menghadiri WOMAN 2022 tersebut terdiri dari 5.000 Account Officer (AO) Mekaar dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM), 1.000 nasabah Mekaar PNM, 500 Mantri BRI, dan 500 Penaksir dari PT Pegadaian.
Acara ini turut dimeriahkan oleh Brand Ambassador BRI Cinta Laura Kiehl dan Brand Ambassador PNM Via Vallen. Event yang diselenggarakan di Sentul International Convention Center ini juga ditayangkan secara live streaming di kanal Youtube Bank BRI.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan BRI selalu membuka kesempatan bagi perempuan untuk memaksimalkan potensinya untuk perusahaan dan Indonesia. Kesempatan yang setara, kata Sunarso, menjadi pemicu bagi perempuan di Indonesia menorehkan kinerja terbaiknya bagi seluruh nasabah.
“BRI memberikan kesempatan yang sama kepada pekerja wanita dalam meniti karirnya. Sebagai informasi, di tahun 2021, dari 113.262 pekerja BRI sebanyak 38.942 ribu atau 34,38 persen merupakan wanita dan 71 persen adalah generasi milenial. Untuk pekerja wanita yang menduduki jabatan level manajerial di BRI sendiri tercatat 822 pekerja (manajer sampai dengan board of director) atau sekitar 23,11 persen dari formasi jabatan manajerial,” terangnya.
Di sisi lain, Sunarso menyebut BRI terus berupaya memberdayakan perempuan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar bisa tumbuh berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan misi BRI untuk senantiasa mendampingi pelaku UMKM supaya dapat terus ‘naik kelas’ secara sistematis dan memperbesar customer base dengan mencari sumber-sumber pertumbuhan baru.
Sunarso menambahkan pembentukan Holding Ultra Mikro (UMi) yang terdiri atas BRI, Pegadaian, dan PNM ini telah memastikan sumber pertumbuhan baru tersebut.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Perlu Tiga Hal
Namun untuk memastikan keberhasilan Holding UMi dalam mewujudkan pemerataan ekonomi di Indonesia dan mendorong inklusi keuangan di Indonesia, diperlukan 3 hal. Yakni, KPI (key performance indicators) yang harus dicapai, Strategic Initiatives atau cara mencapai KPI, dan Program Culture atau perilaku kolektif yang efektif dalam mencapai KPI.
KPI yang telah ditetapkan dalam Holding UMi diantaranya dapat melayani 5 juta nasabah baru di segmen Ultra Mikro, mengimplementasikan 100 persen pencairan cashless di ekosistem PNM dan Pegadaian. Kemudian terbentuknya 1.000 Co-location Senyum (Sentra Layanan Ultra Mikro) dan 500 ribu referral sukses dari Senyum Mobile serta Akuisisi 60 ribu ketua/anggota Kelompok Mekaar menjadi Agen BRILink.
Untuk mencapai hal tersebut BRI telah menyiapkan 4 strategi utama yakni mengakslerasi Co-Location SENYUM, memperbaiki bisnis proses di PNM dan Pegadaian, meningkatkan penggunaan aplikasi digital SENYUM MOBILE serta meningkatkan kapabilitas 75 ribu Mantri BRI, Account Officer PNM dan Penaksir Pegadaian.
“KPI dan strategi yang telah ditetapkan dapat dieksekusi dengan baik, diperlukan penetapan perilaku kolektif yang efektif untuk mencapai tujuan melalui program culture yang selaras dengan culture dari Kementerian BUMN yaitu AKHLAK. Untuk mendorong internalisasi One Culture AKHLAK tersebut, maka diimplementasikan culture activation program dengan tema BRIGADE MADANI”, ungkapnya.
Sunarso juga menambahkan bahwa mengingat proporsi wanita yang besar dalam holding Umi ini, Wanita mengambil peranan besar dalam keberhasilan Holding UMi oleh BRI Group dalam mewujudkan pemerataan ekonomi di Indonesia dan mendorong inklusi keuangan di Indonesia.
Advertisement
Target 25 Persen Pemimpin Perempuan
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut target pemimpin perempuan di tubuh perusahaan pelat merah harus tercapai. Yakni, 25 persen pemimpin perempuan pada akhir 2023 mendatang.
Bahkan Menteri Erick menegaskan angka itu tidak bisa dikurangi. Artinya, target tersebut perlu dicapai sesuai dengan yang ditetapkan.
"Kepemimpinan perempuan itu tidak hanya program individu PMN, BRI, Pegadaian, tapi ini policy dari kementerian bahwa harus tecapai target 25 persen pimpinan wanita di BUMN, itu sesuai targetnya di tahun 2023," kata Erick usai acara BRI WOMAN Wonderful and Magnificent 2022 di Sentul International Convention Centre, Kamis (21/4/2022).
Ia menekankan upaya ini merupakan bukti keberpihakan perusahaan pelat merah terhadap perempuan. Ia kembali mengingatkan sejumlah posisi strategis BUMN yang telah diisi oleh perempuan.
"Kita tidak tanggung-tanggung Bagaimana contoh keberpihakan sekarang berapa banyak Dirut perempuan, berapa banyak jajaran direksi perempuan? Tadi Pak Sunarso bilang di BRI saja (posisi) BOD-1, walaupun targetnya akhir 2023, sekarang di BRI saja sudah 23 persen perempuan. Ini keberpihakan yang harus dijalankan. Tidak ada negosiasi," paparnya.
Kebijakan Kementerian BUMN
Adanya kebijakan yang dikeluarkannya ini, kata dia, bukan berarti mendikte perusahaan pelat merah. Ia mewujudkan hal ini dengan memberikan wewenang ke Forum Human Capital Indonesia BUMN, yang diketuai oleh sosok perempuan.
"Kita hanya policy, karena itu kita (menggunakan) sistem Mirroring, (layaknya) kaca, berhadapan. Dimana forum human capital yang terdiri dari para direksi BUMN yang harus meningkatkan tadi kapabilitas di BUMN-BUMN nya dengan training-training. Ada training CFO, ada training CEO, ada training komisaris," katanya.
Ia menegaskan akan mendorong target ini tercapai di tubuh BUMN. Tentunya dengan dinahkodai juga oleh pimpinan FHCI BUMN Alexandra Askandar.
"Kita lakukan itu dan pimpinannya siapa? Ibu Alexandra, perempuan. Itu kita dorong. Nah program-programnya banyak sekali yang memang masing-masing daripada BUMN melakukan tadi kegiatannya yang mereka lakukan, tetapi tentu targetnya (perlu dicapai)," kata dia.
Advertisement