Liputan6.com, Jakarta Dorong optimalisasi komoditas pertanian secara intensif, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) gelar pelatihan pengelolaan dan teknik budidaya padi secara terpadu.
Pelatihan ini bagi anggota kelompok tani Qoryah Mubarokah yang merupakan binaan perusahaan di Desa Suka Rahmat Kecamatan Teluk Pandan Kutai Timur.
Baca Juga
VP Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PKT Anggono Wijaya, mengatakan pelatihan ini sebagai upaya PKT mengedukasi petani binaan untuk pengelolaan lahan serta budidaya pertanian khususnya komoditas padi agar lebih optimal.
Advertisement
Menurut Anggono, edukasi penting dilakukan dalam pendampingan kelompok tani binaan, agar produktivitas hasil pertanian padi semakin optimal dan berdampak terhadap kesejahteraan petani. Hal ini melihat banyaknya kendala para petani di Desa Suka Rahmat dalam pengelolaan lahan budidaya dan pengendalian hama tanaman, disamping penggunaan pupuk yang tepat untuk hasil maksimal.
Pelatihan menggandeng Unit Pelaksana Teknis Penyuluhan Pertanian Peternakan dan Perkebunan (UPT PPPP) Kecamatan Teluk Pandan, untuk mengedukasi petani binaan lebih memahami tata cara budidaya padi secara optimal.
Kelompok tani Qoryah Mubarokah terdiri dari pengurus pondok pesantren Hidayatullah Teluk Pandan, serta warga Desa Suka Rahmat yang merupakan aktor utama program Pertanian Berkelanjutan dan Terpadu Hidayatullah yang digagas PKT.
“Melalui pelatihan ini, kelompok tani binaan diharap lebih memahami dan menguasai ilmu dasar teknis budidaya padi dengan prinsip berkelanjutan,” kata Anggono, Jumat (22/4/2022).
Sektor Potensial
Dijelaskannya, pertanian padi merupakan sektor potensial sebagai salah satu komoditas andalan Kaltim, agar kedepan kebutuhan pokok masyarakat bisa terpenuhi melalui optimalisasi hasil pertanian daerah.
Terlebih dengan ditetapkannya Kaltim sebagai Ibu Kota Negara (IKN), maka kebutuhan pangan merupakan hal utama yang wajib disiapkan melalui pengembangan sektor pertanian secara terintegrasi di berbagai komoditas.
“Dari pelatihan ini petani binaan didorong mampu mengoptimalkan produktivitas padi menggunakan produk PKT, sekaligus tata cara pemeliharaan tanaman sesuai kondisi lahan pertanian dengan baik dan benar," lanjut Anggono.
Seiring peningkatan pengetahuan dan pemahaman petani dalam budidaya padi, diharap pengembangan potensi lahan pertanian padi Kutai Timur bisa lebih dikembangkan, dari saat ini berkisar 2.700 hektare lebih.
Hal ini sejalan dengan langkah Pemkab Kutim yang merencanakan pembukaan lahan sawah baru seluas 4.000 hektare di beberapa kecamatan potensial, untuk memenuhi kebutuhan beras daerah yang mencapai 39.000 ton per tahun.
Advertisement