Sukses

Konsumsi Naik, Pemerintah Fokus Amankan 2 Jenis BBM Ini Saat Mudik Lebaran

Konsumsi BBM seperti Pertalite dan Solar diperkirakan akan naik 10 persen hingga 14 persen mendekati momen mudik Lebaran 2022.

Liputan6.com, Jakarta Kebutuhan beberapa jenis Bahan Bakar Minyak (BBM), seperti Pertalite dan Solar diperkirakan akan naik 10 persen hingga 14 persen mendekati puncak libur Lebaran atau Hari Raya Idulfitri dibanding konsumsi rata-rata harian.

Ini diungkapkan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif saat melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di sepanjang di ruas tol arus mudik Lebaran Jawa Barat dan Tengah, Kamis (21/4/2022). 

"Kita perkirakan akan ada peningkatan kebutuhan sekitar 10 persen hingga 14 persen rata-rata. Untuk itu Pertamina kita minta untuk bisa menyediakan stoknya, sekaligus juga merencanakan operasi logistiknya supaya bahan bakarnya minyak bisa tiba tepat pada waktunya," ujar Menteri ESDM saat di SPBU Rest Area KM 228 A melansir laman Kementerian ESDM, Jumat (21/4/2022).

Selain menyediakan stok sesuai kebutuhan, Pertamina juga telah menyediakan pelayanan ekstra berupa motoris-motoris pengangkut BBM yang siap melayani para pemudik jika terjadi kemacetan parah di jalan tol.

Diungkapkan Arifin, Pemerintah akan memfokuskan ketersediaan BBM khususnya jenis Pertalite dan Biosolar, mengingat kedua jenis BBM ini yang akan meningkat permintaan di musim mudik lebaran.

BBM jenis lain diperkirakan menurun permintaanya karena kendaraan industri dan truk-truk besar akan dihentikan operasional mulai tanggal 27 April 2022.

"Kita akan menfokuskan ketersediaan BBM jenis pertalite karena ada kecenderungan masyarakat menggunakan BBM jenis ini. Kita berharap dapat mengatasi kebutuhan BBM untuk arus mudik dan saya berharap cadangan untuk 20 hari kedepan dapat dipenuhi oleh Pertamina," pungkas Arifin.

 

 

2 dari 3 halaman

Naik Saat Puncak Arus Mudik

Dalam kesempatan yang sama, Nicke Widyawati mengatakan, berdasarkan prediksi Pertamina, akan ada kenaikan konsumsi BBM dengan kenaikan tertinggi sebesar 29 persen pada puncak arus mudik atau tanggal 29-30 April 2022.

"Kita sudah memprediksi akan ada kenaikan kebutuhan BBM saat ada peningkatan arus mudik minggu ini, dan kita akan lihat puncaknya di tanggal 29-30 April 2022, di tanggal tersebut kita perkirakan akan ada kenaikan kebutuhan hingga 29 persen dari rata-rata, terutama gasolin. Kalau solar justru menurun, karena mulai tanggal H-5 sudah tidak boleh beroperasi di jalan tol," ujar Nicke.

Menurutnya posisi stok solar dan gasolin saat ini tersedia untuk 23 hari. Sesuai arahan Menteri ESDM untuk menyediakan BBM bagi pemudik, Pertamina telah memasok SPBU modular (Pertashop) di beberapa rest area yang belum memiliki SPBU.

"Kita sudah melihat-lihat rest-rest area yang belum ada SPBUnya kita sudah tambah dispenser-dispenser, pertashop-pertashop kita tempatkan di sana sehingga sekarang semua rest area ada SPBUnya," jelas Nicke.

 

 

3 dari 3 halaman

Siapkan Motoris

Fasilitas lain yang disediakan Pertamina lainnya adalah motoris, petugas berkendaraan sepeda motor yang akan menjemput bola ketika ada kendaraan kehabisan bensin.

Dengan menghubungi call center Pertamina 135 dan memberikan lokasinya, motoris segera bergerak untuk menyuplai BBM.

"Kita menyediakan 200 motoris sepanjang jalan tol Sumatera dan Jawa selama masa arus mudik dan balik libur lebaran," ujar Nicke.

Selain mengunjugi SPBU, Menteri ESDM beserta rombongan juga mengunjungi Kilang Pertamina Refinery Unit VI Balongan guna memastikan kelancaran pelaksanaan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) atau proyek pengembangan kilang, serta proyek Pemeliharaan Kilang.

Proyek yang saat ini tengah dikerjakan di Kilang Balongan merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian nasional dan harus dipastikan kelancaran pelaksanaannya, bukan hanya ketepatan waktu, namun kepastian terhadap keselamatan kerja selama proyek ini berlangsung.

Sementara, Nicke menjelaskan bahwa kunjungan Menteri ESDM ke Kilang Balongan juga dilakukan untuk melihat dan memastikan ketersedian BBM yang ada dalam mengatasi kebutuhan BBM dimusim mudik lebaran.

"Jadi kita pastikan bukan hanya dari sisi hilirnya saja, tapi juga ingin memastikan dari sisi hulu sesuai target dan juga produksinya sesuai target. Dari hulu ke hilir kita siapkan, termasuk 283 kapal kita siagakan," pungkas Nicke.