Sukses

Berdaya dalam Budidaya Rosella Muara Enim

Bunga Rosella yang melimpah di kampung halaman Dian Afriani di Tanjung Enim menjadi andalan bersama ibu-ibu PKK untuk lebih berdaya dan memiliki penghasilan tambahan.

Liputan6.com, Jakarta Bunga Rosella yang melimpah di kampung halaman Dian Afriani di Tanjung Enim menjadi andalan bersama ibu-ibu PKK untuk lebih berdaya dan memiliki penghasilan tambahan. Dian berhasil mengolah Rosella menjadi produk minuman dan makanan yang digemari saat pandemi. Dia berharap bisa mengantarkan anak-anaknya menggapai cita-cita.

"Target saya di SIBA Rosella, semoga ikhtiar yang kami lakukan dapat mengantarkan anak-anak saya menggapai cita-cita, membantu lebih banyak lagi orang yang mendapatkan manfaat dari SIBA Rosella baik para anggota kelompok maupun para petani Rosellanya sendiri," ungkap Dian dalam diskusi Perempuan-perempuan dunia tambang (18/4).

Dian merupakan pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) binaan PT Bukit Asam Tbk - Anggota MIND ID. Sebagai pengusaha mikro dan kecil lingkar tambang, Dian menerima manfaat program pemberdayaan berupa modal usaha, pelatihan dan pengembangan serta area workshop di Sentra Industri Bukit Asam (SIBA).

Peran perempuan memang menjadi aspek perhatian banyak pihak khususnya di dunia tambang. Forum internasional G20 pun menyoroti salah satunya peran perempuan di sektor SME (Small Medium Enterprise) atau UKM.

Sudah bergabung sejak 22 Februari 2019, Dian mengungkapkan SIBA Rosella membantu perekonomian rumah tangganya dan 23 perempuan lain yang ikut berkiprah. Tidak mau berhenti bermimpi, Dian berharap SIBA Rosella bisa membuat beragam produk olahan dari Rosella dan mampu menjadi pilihan produk organik yang sehat bagi masyarakat.

"Jangka panjangnya, saya juga berharap produk dari SIBA Rosella mampu mencapai pasar ekspor," harap Dian.

SIBA Rosella turut memberdayakan perempuan dengan melaksanakan optimalisasi budidaya tanaman Rosella beserta produksi aneka olahan turunannya menjadi produk sehat di era pandemi COVID-19. Inisiatif Dian diawali dengan ketertarikannya dalam bereksperimen membuat berbagai bahan makanan menjadi berbagai macam produk.

"Bukan cuma itu, Rosella juga punya kenangan tersendiri buat saya," jelas Dian.

Tanaman berwarna merah marun berbahasa latin hibiscus sabdariffa ini merupakan tanaman jenis obat-obatan yang mudah di budidayakan. Sehingga membuka peluang bisnis jika di olah menjadi minuman dan cemilan yang memiliki nilai jual untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan masyarakat luas. Dian bersama tim SIBA Rosella sudah melakukan penanaman sekitar 1500 batang dan telah panen semenjak bulan Februari 2020 lalu.

Terhitung Februari hingga Agustus 2020 SIBA Rosella telah berhasil memproduksi 3500 botol dan 4000 kotak teh celup Rosella dan 2000 pouch.

Selain menyentuh aspek pemberdayaan, SIBA Rosella diharapkan dapat berkontribusi dalam penanganan COVID-19 karena produk olahan Rosella seperti teh dan sirup memiliki kandungan vitamin C yang tinggi sehingga menjadi pilihan makanan minuman sehat bagi masyarakat di era pandemi. 

Tidak berhenti di situ, SIBA Rosella juga diharapkan akan memberi nilai tambah ekonomi masyarakat yang mengikuti program ini. Memiliki pusat produksi dan pengembangan produk di Lingga, Muara Enim, sebagian lahan SIBA Centre seluas 2000 meter juga digunakan sebagai demonstration plot (demplot) bagi 3.000 batang tanaman Rosella. Adapun budidaya tanaman rosella di SIBA Rosella dimulai dari pembibitan, pengolahan lahan, penanaman, perawatan dan pemupukan hingga panen.

 

(*)