Sukses

Kehadiran Wirausahawan Muda Percepat Pemulihan Ekonomi RI

Jika jumlah populasi penduduk Indonesia berwirusaha semakin meningkat maka banyak pengusaha merekrut karyawan sehingga akan tercipta lapangan kerja baru

Liputan6.com, Jakarta Setinggi-tingginya posisi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) pasti tetap terikat aturan birokrasi. Namun, sekecil-kecilnya skala usaha, seorang wirausaha bebas mengatur jadwal kehidupan sehari-hari, itulah hakikat kemandirian.

Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Asrorun Ni'am Sholeh dalam Kegiatan Penumbuhan Minat Kewirausahaan Pemuda di Mamuju Sulawesi Barat.

Lebih lanjut Ni’am menyampaikan bahwa Pandemi Covid-19 telah menerpa Indonesia sejak Desember 2019-2021 namun hingga kini dampaknya belum berakhir meskipun telah memasuki masa recovery sebab banyak perusahaan yang gulung tikar dan menambah angka pengangguran. Khususnya pengangguran terbuka yang juga diisi oleh para lulusan perguruan tinggi.

“Sementara di negara-negara maju mampu recovery cepat dan sejahtera karena memiliki jumlah penduduknya berwirausaha yang tinggi dan diantaranya berkerah putih. Jika jumlah populasi penduduk Indonesia berwirusaha semakin meningkat maka banyak pengusaha merekrut karyawan sehingga akan tercipta lapangan kerja baru” ujar Ni’am.

“Jika hal ini tercapai tentulah pemulihan perekonomian menjadi lebih cepat dan kesejahteraan juga tercapai” pangkas akademis UIN Syarif Hidayatullah ini.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Pengusaha Muda

Sementara itu, Wakil Gubernur Sulawesi barat Eny Angtaeni Anwar mengapresiasi langkah Kemenpora atas atensi serius pada generasi muda khususnya kepada para pengusaha muda.

“Pemuda adalah salah satu modal utama kemajuan bangsa pada masa yang akan dating, dan mendidik pemuda saat ini, sama dengan mempersipkan sebarisan besar pasukan perang, yang akan membentengi bangsa ini pada masa yang akan datang” papar Eny.

Lebih lanjut Eny menutup sambutannya dengan menyampaikan bahwa presentasi pemuda yang bergerak di bidang wirausaha masih sangat minim.

“Walaupun jumlahnya terus berkembang, kita jauh tertinggal dari bangsa lain, yang generasi mudanya cenderung menjadi motor kemajuan ekonomi” tutup Wagub Sulawesi Barat.

3 dari 4 halaman

UMKM Diharapkan Bisa Manfaatkan Akses KUR, Bunganya Hanya 3 Persen

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap UMKM bisa memanfaatkan akses KUR yang diberikan pemerintah pada tahun ini.

Ini dia ungkapkan saat menyerahkan penyaluran KUR secara simbolis disampaikan kepada 2 debitur BNI yang memiliki usaha di bidang industri sarung tangan kulit yang saat ini telah dipasarkan hingga ekspor ke Malaysia, serta industri jaket dan kerajinan dari kulit.

“Diharapkan UMKM untuk terus mengakses KUR. Karena KUR telah disiapkan Pemerintah sebesar Rp 373,17 Triliun dengan subsidi bunga 3 persen, jadi silahkan dimanfaatkan,” ujar dia saat melakukan kunjungan kerja ke PT Garut Makmur Perkasa di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, Kamis (21/4/2022).

Industri pengolahan masih memberikan kontribusi terbesar terhadap struktur Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan tercatat mencapai sebesar 19,25 persen pada tahun 2021.

Industri pengolahan sendiri berhasil tumbuh sebesar 3,39 persen (yoy) sepanjang tahun 2021 tersebut.

Sementara itu, untuk sektor Industri Kulit, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki sebagai bagian dari industri pengolahan nonmigas juga berhasil tumbuh positif sebesar 7,75 persen (yoy) pada 2021 dengan kontribusi 0,25 persen terhadap PDB.

Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik, untuk sektor industri tersebut menyumbang PDB atas dasar harga berlaku (ADHB) dengan nilai mencapai Rp 42,51 triliun pada 2021. Nilai tersebut porsinya sebesar 1,44 persen dari industri pengolahan nonmigas nasional.

Pemerintah juga telah mendorong keberpihakan yang besar kepada pengembangan industri kecil dan menengah melalui pemberlakuan PP Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM.

Keberpihakan tersebut salah satunya diwujudkan dalam Program Pembinaan UMKM melalui Pengelolaan Terpadu (factory sharing) UMKM.

4 dari 4 halaman

Tinjau Industri Kulit dan UMKM

PT Garut Makmur Perkasa sendiri merupakan pabrik penyamakan kulit terbesar di Indonesia dan telah memiliki fasilitas standar untuk pengolahan limbah. Perusahaan ini memproduksi kulit sebagai bahan baku industri termasuk bagi UMKM.

“Kunjungan ini merupakan kunjungan kerja untuk meninjau ekosistem industri kulit dan UMKM pengrajin kulit di Garut,” ujar Menko Airlangga dalam kesempatan tersebut.

Kegiatan kunjungan Menko Airlangga diawali dengan factory touring meninjau fasilitas pabrik dan kemudian dilanjutkan dengan penyerahan KUR secara simbolis kepada 2 UMKM pengrajin kulit binaan BNI.

Selanjutnya, Menko Airlangga melakukan kunjungan ke stand UMKM yang menampilkan berbagai produk kerajinan dari kulit serta berdialog dengan para pelaku UMKM tersebut.

Bupati Garut Rudy Gunawan juga mengapresiasi Menko Airlangga yang telah berperan serta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Garut.

”Kunjungan kerja ini mempunyai arti yang sangat besar bagi Kabupaten Garut, karena program-program dari Kemenko Perekonomian terasa di Kabupaten Garut yang penduduknya saat ini berjumlah sekitar 2,7 juta. Tentu kami berterimakasih, Bapak mengadakan kunjungan di saat kami juga sedang recovery dari keterpurukan ekonomi. Dahulu pertumbuhan ekonomi kami minus, kini sudah plus lagi, diatas 3,7 persen. Mudah-mudahan kami bisa lanjut menuju ke angka 5 persen kembali,” ujar Bupati Rudy.

Dalam kunjungan tersebut, juga dihadirkan sebanyak 14 UMKM pengrajin kulit. Beberapa pengrajin kulit tersebut merupakan pengusaha dari kalangan milenial yang diantaranya mengusung brand yakni Astiga Leather yang sudah mampu merambah pasar ekspor dan Tag Leather yang turut memasok produk saat perhelatan Moto GP di Mandalika beberapa waktu lalu.

Kegiatan kunjungan kerja tersebut turut dihadiri Menteri Perindustrian, Anggota DPR RI, Deputi IV Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ketua DPRD Garut, Forkopimda Kabupaten Garut, serta Komisaris Utama PT Widodo Makmur Perkasa.