Sukses

Kiprah Perempuan Penerang di Sektor Industri Pertambangan

RA Kartini terkenal dengan jargonnya Habis Gelap Terbitlah Terang. Siapa sangka jargon ini juga menginspirasi Nurmalia yang sudah 10 tahun bekerja di PT Timah Tbk – Anggota MIND ID.

Liputan6.com, Jakarta RA Kartini terkenal dengan jargonnya Habis Gelap Terbitlah Terang. Siapa sangka jargon ini juga menginspirasi Nurmalia yang sudah 10 tahun bekerja di PT Timah Tbk – Anggota MIND ID. Bekerja di perusahaan yang didominasi lelaki, bukan menjadi kendala bagi Nurmalia. 

Menurutnya perempuan yang memiliki impian untuk bekerja di bidang energi, science, matematika, dan dunia yang biasa didominasi lelaki jangan ragu untuk mengejarnya jika itu memang mimpi dan passion. Apalagi menurutnya, para perempuan di industri tambang bisa jadi penerang bagi sektor tersebut. 

"Lelaki itu biasa bekerja spesifik dan mengejar target, tapi mereka kurang detail, dan detail adalah kelebihan perempuan," jelas perempuan yang kerap disapa Lia dalam talkshow Perempuan-perempuan Dunia Tambang (18/4). 

Apalagi, Lia juga mengatakan kalau perempuan di Indonesia sangat beruntung. Perempuan yang pernah tinggal di Amerika Serikat tersebut menyebutkan kalau justru di Indonesia punya keleluasaan yang tinggi. Perempuan juga didukung bukan hanya di dunia kerja, namun juga domestik. 

Lia mencontohkan di Amerika Serikat, cuti hamil dan melahirkan di Negeri Paman Sam tidak dibayar, namun di Indonesia, perempuan yang cuti dan melahirkan tetap mendapatkan gaji dan hal ini diatur undang-undang. Bahkan, menurut Lia banyak juga rekan kerjanya yang lelaki mendukung Lia untuk tetap melakukan perannya sebagai ibu. 

Lia yang sudah memiliki anak pun ingat betul bagaimana dirinya harus berada di lapangan dan harus tetap memompa ASI untuk anaknya. Kala itu, belum ada ruang laktasi khusus, Lia mengingat rekan kerjanya, bahkan atasannya memberikan ruang kerjanya untuk bisa memompa ASI untuk kemudian dibawa pulang. 

"Tidak ada batasan untuk berkembang di Timah, kalau punya pengetahuan dan kemampuan, tidak menutup kemungkinan dipercaya mengemban jabatan bahkan lebih dari laki-laki," ungkap Lia. 

Menurut Lia, PT Timah Tbk terus berupaya mengikuti aturan inklusifitas di dalam Grup MIND ID. Bahkan Lia menyebut kalau porsi pekerja perempuan di Timah sudah lebih dari 100% dari aturan yang ditetapkan. 

"Di Grup MIND ID setidaknya 20% adalah karyawan perempuan, itu berarti setidaknya ada 5% pegawai perempuan di Timah, namun pegawai perempuan di Timah mencapai 10% dari seluruh jumlah pegawai. Para perempuan inilah jadi penerang-penerang seperti juga yang Ibu Kartini lakukan," pungkas Lia.

 

(*)