Liputan6.com, Jakarta Jelang pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri 1443 H tahun 2022, pemerintah berupaya untuk menyediakan pasokan energi yang cukup agar masyarakat bisa merayakan Idul Fitri tanpa kendala. Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan turut serta melakukan upaya pemantauan ketersediaan dan jaminan pasokan tenaga listrik dengan bergabung dalam Posko Nasional Sektor ESDM yang dilaksanakan selama 17 hari sejak tanggal 25 April - 11 Mei 2022.
Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan M. P. Dwinugroho pada Konferensi Pers Pembukaan Posko Nasional Sektor ESDM di Jakarta, Senin, (25/2/2022) mengatakan, pasokan tenaga listrik dengan kualitas yang baik, pasokan cukup, dan harga yang terjangkau menjadi semakin penting di tengah kondisi pandemi yang masih dinamis.
Baca Juga
"Terutama pasokan listrik menjelang Hari Raya Idul Fitri, diperlukan antisipasi terhadap perubahan pola konsumsi listrik masyarakat," ujar Nugroho mewakili Direktur Jenderal Ketenagalistrikan.
Advertisement
Kondisi pasokan tenaga listrik pada Sistem Kelistrikan Nasional disebut Nugroho secara umum berada pada kondisi aman dan cadangan terpenuhi. Pasokan energi primer untuk pembangkit (batubara, gas dan BBM) juga dalam kondisi aman dimana rata-rata stok batubara diatas 20 HOP (Hari Operasi Pembangkit).
Berdasarkan data pelaksanaan pemantauan sistem ketenagalistrikan pada tahun 2021, konsumsi tenaga listrik di Indonesia cenderung berada pada angka terendah saat hari H perayaan hari besar keagamaan, termasuk pada Hari Raya Idul Fitri.
Dalam pelaksanaan posko, Ditjen ketenagalistrikan melakukan beberapa upaya antara lain menugaskan pegawai Ditjen Ketenagalistrikan untuk ikut memonitor kondisi pasokan tenaga listrik nasional pada Posko dengan bekerja sama dengan pihak PT PLN (Persero); melaksanakan koordinasi dengan seluruh perangkat PT PLN (Persero) di Indonesia untuk mendapatkan data dan informasi kondisi pasokan tenaga listrik nasional, dan menugaskan Inspektur Ketenagalistrikan untuk dapat turut serta untuk turun ke lapangan dalam rangka penanganan kejadian khusus di sistem kelistrikan nasional.
"Besar harapan kami bahwa pelaksanaan Posko Nasional Sektor ESDM ini dapat menjadi perwujudan dari usaha dan kerja bersama dalam hal menjamin pasokan dan ketersediaan energi selama periode Hari Raya Idul Fitri 1443 H/2022 M," ujar Nugroho.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPH Migas, Erika Retnowati menyatakan bahwa untuk sektor listrik Prognosa Kondisi Sistem Kelistrikan Pada Hari H perayaan Idul Fitri 1443 H/2022 M secara umum dalam Kondisi Aman, dengan kondisi secara umum adalah: Daya mampu pasok : 43.400,08 MW, Perkiraan beban puncak : 32.201,23 MW dan Cadangan operasi : 11.198,85 MW (34,78%).
"Selain melakukan pemantuan energi listrik, Posko Nasional Sektor ESDM juga memiliki tugas untuk memastikan ketersedian BBM, gas, listrik dan kondisi kebencanaan. Agar selalu update sehingga apabila terjadi kendala dapat ditangani dengan cepat, dan tidak mengganggu aktivitas hari raya masyarakat," tutup Erika.
Â
(*)