Sukses

Mudik Lebaran, 720 Penerbangan Tambahan Diajukan Maskapai di Bandara Soekarno Hatta

Bila dikonfersikan ke jumlah tambahan kursi pesawat dengan adanya extra flight di Bandara Soekarno Hatta, maka bertambah 130 ribu tempat duduk atau seat.

Liputan6.com, Jakarta Permintaan extra flight atau penerbangan tambahan di Bandara Internasional Soekarno Hatta, bertambah menjadi 720 penerbangan. Bandara Soekarno Hatta dikelola oleh PT Angksa Pura II (Persero).

"Permintaan dari maskapai total extra flight dimintakan selama angkutan Lebaran ini 720 penerbangan,"ungkap Executive General Manager Bandara Soekarno Hatta, Agus Haryadi, Selasa (26/4/2022).

Dia menjelaskan, bila dikonfersikan ke jumlah tempat duduk di dalam pesawat, maka total ada penambahan 130 ribu tempat duduk atau seat. Dengan asumsi sebanyak 150 kursi per persawat.

Menurut Agus, angka penambahan penerbangan yang diajukan maskapai ini dirasa cukup untuk mengakomodir permintaan yang tinggi di musim mudik Lebaran 2022.

Meski begitu, dia mengimbau masyarakat untuk patuhi aturan pemerintah untuk mudik lebih awal, agar bisa mengurai kepadatan penumpang.

"Angka ini yang cukup memadai, sudah mengcover permintaan seat selama angkutan lebaran 2022. Jadi, kami mengimbau angkutan lebaran sudah cukup jadi masyarakat bisa mengikuti anjuran pemerintah, agar menghindari konsetrasi penumpukan penumpang," tutur Agus.

Seperti diketahui, PT Angkasa Pura II memprediksi akan ada 160 ribu pergerakan penumpang pada saat puncak arus mudik lebaran 2022. Jumlah tersebut sudah mulai terlihat peningkatannya semenjak H-8 Lebaran atau pada 22 April kemarin.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

AP II Operasikan Skytrain Bandara Soetta

Selama musim mudik Lebaran 2022, PT Angkasa Pura II kembali mengaktifkan layanan skytrain atau kalayang di Bandara Soekarno-Hatta.

Executive General Manager (EGM) Bandara Soekarno Hatta Agus Haryadi mengatakan, layanan kalayang Soekarno-Hatta itu diaktifkan kembali dengan tujuan mempermudah para penumpang untuk mengakses terminal, khususnya di angkutan lebaran 2022.

"Konsep operasi kalayang kita memang untuk mendukung selama angkutan lebaran. Jadi, sementara hanya dioperasikan dari tanggal 25 April 2022 hingga 10 Mei 2022," katanya, Senin (25/4/2022).

Sebelum resmi diaktifkan per hari ini, pihaknya telah lebih dulu melakukan uji coba seminggu sebelum digunakan, mengingat kereta layang tersebut sudah dua tahun tidak dioperasikan lantaran kasus Covid-19 yang sedang meningkat.

"Kemarin, satu minggu sebelum ini (kalayang) diaktifkan, kita sudah mulai melakukan trial (percobaan) yang lebih masif untuk memastikan semua fasilitas beroperasi dengan baik seperti kelistrikan dan signal-nya. InsyaAllah semuanya berjalan cukup baik dan lancar," ujarnya.

Nantinya, bila pergerakan penumpang di Bandara Soetta tembus 100 ribu per hari, maka pihaknya akan mempertimbangkan soal operasional kereta layang.

"Kami masih mempertimbangkan, kalau kemudian nanti tren traffic penumpangnya ternyata masih selalu di atas 100 ribu diluar periode ramadan, maka ada kemungkinan kita akan evaluasi untuk bisa dioperasikan kembali diluar angkutan lebaran,"katanya.

 

3 dari 3 halaman

Jam Operasional

Konsep operasional kalayang masih tetap sama seperti sebelum pandemi Covid-19. Ada dua unit kalayang dengan jam operasional mulai pukul 06.00-21.00 atau 15 jam setiap hari yang dioperasikan dengan kapasitas 176 orang.

"Saya kira (jam operasional) ini cukup karena pergerakan penumpang di malam hari ini juga cukup rendah,"ujarnya.

Untuk pola operasi Skytrain mulai dari Terminal 1 - Stasiun Kereta Bandara - Terminal 2 - Terminal 3 dan sebaliknya. Waktu pemberhentian di setiap shelter hanya 1 menit dan waktu kedatangan kalayang di setiap shelter per 13 menit.

"Jadi tidak ada yang berubah. Kita tidak melakukan modifikasi operasi karena saya pikir terlalu riskan. Jadi kalau hanya operasi satu train set, ini waktu tunggunya jadi lama sekali dan ini tidak efektif untuk pergerakan penumpang," katanya.