Sukses

Banyak Pelonggaran dan Mudik Diizinkan, Penjualan Tiket Perjalanan Wisata Masih Lesu

Penjualan tiket perjalanan wisata masih belum menunjukkan tanda-tanda peningkatan. Hal tersebut diungkap oleh oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno.

Liputan6.com, Jakarta - Meskipun sudah ada berbagai pelonggaran dan izin untuk mudik pada Lebaran 2022, penjualan tiket perjalanan wisata masih belum menunjukkan tanda-tanda peningkatan. Hal tersebut diungkap oleh oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno.

"Tingkat penjualan tiket perjalanan wisata, bila menilik dari reservasi tiket pesawat mudik Lebaran 2022, hingga kini masih normal atau belum mengalami kenaikan," tutur Sandiaga Uno dalam konferensi pers, Jakarta, Selasa (26/4/2022).

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan yang melakukan pemantauan reservasi tiket pesawat, belum ada kenaikan pembelian tiket. Per 17 April, tiket yang terjual baru mencapai 27 persen yang disediakan selama musim mudik lebaran.

"Hasilnya, per 17 April 2022 masih sebesar 27 persen," kata Sandiaga.

Pada 10 April 2022 lalu, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menyatakan telah menyiapkan sebanyak 335 pesawat dari total 11 maskapai jelang masa mudik Lebaran 2022. Maskapai tersebut dapat menampung 8,7 juta pemudik yang diprediksi memilih pesawat sebagai transportasi menuju kampung halaman.

Sementara itu, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) memproyeksikan mudik Lebaran tahun ini mampu meningkatkan okupansi kamar hotel hingga 8 persen. Peningkatan didorong antusiasme warga setelah dua tahun tidak pulang ke kampung halaman.

Musim libur lebaran tahun ini diperkirakan akan ada 80 juta orang melakukan perjalanan ke daerah asal. Dari jumlah tersebut sekitar 60 persen atau 48 juta pemudik akan melakukan perjalanan wisata di daerahnya.

Menilik data statistik pengeluaran wisatawan nusantara (wisnus) tahun 2020 yang lalu, rata-rata mencapai Rp 1,5 juta per orang. Sehingga diprediksi total pengeluaran para pemudik (wisatawan) yang mengunjungi tempat wisata tahun 2022 ini mencapai Rp 72 triliun.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Wisata Jateng masih Terpukul, Kunjungan Wisman Nol

Dampak pandemi corona terhadap pariwisata di Jawa Tengah (Jateng) ternyata masih cukup nyata terasa.

Data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah menyebutkan, bahkan untuk hunian hotel pun mengalami penurunan.

Mengacu data pada bulan Februari, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Jawa Tengah pada bulan Februari 2022 tercatat sebesar 37,59 persen atau mengalami penurunan sebesar 1,79 poin dibanding TPK bulan Januari 2022 yang tercatat sebesar 39,38 persen.

Sedangkan rata-rata lama menginap (RLM) tamu hotel bintang: 1,39

BPS juga mencatat selama Februari 2022 tidak ada wisman berkunjung ke Jawa Tengah baik yang melalui pintu masuk Bandara Adi Sumarmo maupun yang melalui pintu masuk Bandara Ahmad Yani.

Situasi ini tentu berbeda saat tahun 2020. Waktu itu BPS mencatat masih ada kunjungan wisman ke Jateng. Di mana jumlahnya, 2015 dari Malaysia, 618 dari Singapura, dan 436 dari Tiongkok.

Data tersebut merupakan kumulatif angka dari Januari-Desember 2020.

Dikutip dari akun Instagram bpsprovjateng jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada Februari 2022 secara keseluruhan sebanyak 56.394 orang, turun 29,97 persen dibanding Januari yang tercatat sebanyak 80.532 orang.

Jumlah kedatangan (debarkasi) penumpang angkutan udara komersial ke Jawa Tengah pada Februari 2022 secara keseluruhan berjumlah 59.961 orang, turun 25,49 persen dibanding bulan sebelumnya yang sebanyak 80.474 orang.

Situasi ini tentu memerlukan aksi nyata dari pemerintah untuk menggerakkan sektor pariwisata. Mengingat, Jateng memiliki salah satu destinasi wisata dunia, Candi Borobudur.

 

3 dari 3 halaman

Sandiaga Uno Minta Desa Wisata Beri Pengalaman Unik ke Wisatawan

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf)/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno mendorong desa wisata hadirkan alternatif wisata yang menawarkan pengalaman (experience) yang unik bagi wisatawan melalui produk lokal dan atraksi daerah.

Hal ini disampaikan saat membuka acara Sosialisasi Sadar Wisata secara daring bagi lebih dari 800 pelaku pariwisata di 8 Desa Wisata, di wilayah Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Selasa (19/4/2022) kemarin.

“Covid-19 berdampak signifikan khususnya bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Kita perlu mendorong pariwisata berbasis kualitas yang menawarkan experience atau pengalaman unik yang membawa kenyamanan bagi para wisatawan. Desa Wisata menjadi salah satu alternatif wisata alam yang dapat menghadirkan keunikan, melalui ciri khas produk lokal dan atraksi daerah,” ucap Sandiaga.

Merujuk pada Data Grab di tahun 2021 lalu, yang menyebutkan bahwa kunjungan wisatawan di Desa Wisata di masa pandemi naik sebesar 30 persen, Sandiaga mengatakan, sektor pariwisata telah membuka lapangan kerja dan peluang usaha baru, dan menjadi alternatif ketahanan ekonomi Indonesia di masa pandemi.

Ia berharap melalui Gerakan Sadar Wisata dan Sapta Pesona yang telah menjadi landasan pembangunan sektor kepariwisataan selama ini dapat terus dikedepankan dengan standar indutsri pariwisata melaui 3 elemen yakni, Sapta Pesona, Pelayanan Prima dan CHSE atau penerapan protokol kesehatan berbasis Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan).

“Saya berkali-kali ke Samosir dan merasakan keindahan alamnya jadi mari kita kita lengkapi dengan pelayanan prima. Saya mengapresiasi inovasi, adaptasi, dan kolaborasi seluruh stakeholder pariwisata yang dengan prinsip 3 G, Gercep (Gerak Cepat), Geber (Gerak Bersama) dan Gaspol (Gali Semua Potensi Online) bekerja sama membangkitkan kembali pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia,” terang Sandiaga.

Acara sosialisasi yang berlangsung di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, berlangsung selama dua hari pada tanggal 19 dan 20 April 2022, meliputi delapan desa wisata yaitu Desa Simanindo, Desa Huta Siallagan, Desa Tuk Tuk Siadong, Desa Thomok Parsaoran, Desa Situngkir, Desa Siogungogung, Desa Huta Tinggi dan Desa Lumban Suhi-Suhi Toruan.

Peserta sosialisasi terdiri dari para pelaku pariwisata mulai dari pengelola homestay, pedagang kuliner, penjual souvenir, pemilik sanggar seni budaya, pemilik kapal dan pekerja garda depan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Samosir.