Sukses

H-7 Lebaran, Posko THR Kemnaker Terima 3.857 laporan

Posko Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan Tahun 2022 Kementerian Ketenagakerjaan telah menerima 3.857 laporan pemberian THR selama periode 8-25 April 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Posko Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan Tahun 2022 Kementerian Ketenagakerjaan telah menerima 3.857 laporan pemberian THR selama periode 8-25 April 2022. Jumlah tersebut mencakup 2.230 konsultasi online dan 1.627 pengaduan online.

“Dari 2.230 konsultasi yang masuk, sebanyak 1.759 konsultasi telah terselesaikan dan masih ada 471 yang masih dalam proses,” kata Kepala Biro Humas Kemnaker, Chairul Fadhly Harahap, kepada Liputan6.com, Selasa (26/4/2022).

Sementara itu, dari 1.627 pengaduan yang masuk terdiri dari THR tidak dibayarkan sebanyak 727 aduan, THR tidak sesuai ketentuan sebanyak 758 aduan, dan THR terlambat dibayarkan sebanyak 142 aduan.

Chairul memastikan, pihaknya akan mengambil langkah-langkah sebagai tindak lanjut dari konsultasi dan pengaduan masyarakat.

Bagi masyarakat yang berkonsultasi dilayani langsung oleh petugas Mediator Hubungan Industrial melalui kolom konsultasi di website https://poskothr.kemnaker.go.id. Sedangkan pengaduan yang masuk akan ditindaklanjuti oleh Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan dengan melakukan pemeriksaan ke perusahaan untuk memastikan THR dibayarkan sesuai ketentuan.

Keberadaan Posko Pengaduan THR ini merupakan bentuk fasilitasi pemerintah agar hak pekerja/buruh, untuk mendapatkan THR benar-benar bisa dibayarkan sesuai ketentuan yang ada.

Posko tersebut dapat dimanfaatkan oleh pekerja/buruh dan pengusaha mulai tanggal 8 April hingga 8 Mei 2022 selama jam kerja (08.00 WIB s.d 15.00 WIB) dan secara daring (online) melalui https://poskothr.kemnaker.go.id.

Keberadaan posko THR keagamaan ini adalah bentuk fasilitasi Pemerintah, agar hak pekerja atau buruh untuk mendapatkan THR benar-benar bisa dibayarkan, sesuai ketentuan yang ada adanya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

THR Cair, Uang Beredar Selama Lebaran 2022 Diramal Rp 250 Triliun

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira memperkirakan total uang yang beredar selama Lebaran 2022/Idul Fitri 1443 Hijriah mencapai Rp 250 triliun, atau naik lebih dari 60 persen dibandingkan tahun lalu.

"Terlebih ada pembayaran THR (Tunjangan Hari Raya) penuh bagi pegawai swasta bisa picu pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang lebih tinggi," kata Bhima di Jakarta, Selasa.

Bhima menuturkan kalangan menengah atas yang lebih imun soal kenaikan harga barang atau inflasi dinilai sudah tidak sabar membelanjakan uangnya saat Lebaran. "Selama ini kan uangnya ditahan di bank atau deposito, harapannya sudah mulai dibelanjakan," katanya.

Dengan pelonggaran mobilitas masyarakat untuk mudik, permintaan di berbagai sektor diperkirakan juga akan meningkat. Permintaan yang meningkat itu mulai dari jasa transportasi, pakaian jadi, makanan minuman, perhotelan hingga jasa telekomunikasi.

Sektor pariwisata diperkirakan tumbuh jauh lebih tinggi dibanding dua tahun sebelumnya dengan tingkat okupansi hotel di kisaran 70 persen hingga 80 persen.

"Selain itu, tempat rekreasi dan fasilitas pendukung wisata akan terdorong dengan momen mudik," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Indikasi

Bhima mengemukakan indikasi dampak Lebaran sendiri sudah dirasakan dengan adanya pemulihan sektor transportasi yang sudah terlihat sebelum Ramadhan.

Penyaluran kredit modal kerja sektor transportasi pada Januari 2022 tumbuh 9,5 persen yoy lebih tinggi dari Januari tahun sebelumnya yang hanya 5,9 persen yoy.

Hal yang sama terjadi pada kredit investasi tumbuh 12,5 persen di periode yang sama.

Pelaku usaha di sektor jasa transportasi, khususnya darat, juga mulai berekspansi kembali dengan menambah armada, atau menambah rute serta frekuensi baru. "Ada juga yang kembali merekrut karyawan untuk persiapan arus mudik nanti," katanya.

Bhima menambahkan, pada puncak mudik tahun ini diperkirakan sektor transportasi darat akan menjadi pilihan karena biayanya lebih murah dibanding membawa kendaraan pribadi.

Hal itu sebagai imbas naiknya BBM jenis Pertamax, sehingga pemudik akan memilih transportasi umum.

"Dibanding kuartal ke II 2021, gabungan antara pelonggaran mobilitas dan naiknya THR akan mendorong pemulihan arus kas perusahaan transportasi," pungkas Bhima.