Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemehub) terus memantau arus mudik Lebaran 2022. Salah satu pantauan dilakukan di Pelabuhan Penyeberangan Merak Banten.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setyadi menjelaskan, para pemudik yang menggunakan sepeda motor terus mengalir ke pelabuhan Merak. Pihak otoritas pelabuhan mendistribusikan para pemudik tersebut ke seluruh dermaga.
Baca Juga
Pada Jumat (29/4/2022), dini hari terdapat 1.500 motor yang kemudian diarahkan ke Dermaga 7 dan dimuat ke Kapal di Dermaga 7. Jumlah tersebut terus bertambah hingga pagi ini.
Advertisement
"Sebanyak 3 kapal di dermaga 7 telah memuat sepeda motor 1.000 unit untuk setiap kapalnya." jelas Budi dalam keterangannya, Jumat (29/4/2022).
Jika dihitung, dari Jam 8 malam hingga Jam 8 pagi sudah terangkut 13.750 sepeda motor. Jumlah ini naik 10 ribu sepeda motor jika dibandingkan dengan hari sebelumnya.
Budi mengatakan, Kemenhub akan terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan semua pihak sehingga dapat melayani pemudik yang melakukan penyeberangan dari Jawa ke Sumatera dengan baik.
PT ASDP Indonesia Ferry pun menambah jumlah kapal tujuan Pelabuhan Merak-Bakauheni dari 29 menjadi 40 unit untuk mengantisipasi puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi pada Jumat ini dan dan Sabtu besok.
"Beberapa langkah antisipasi akan kami lakukan untuk menghadapi potensi antrean yang signifikan saat puncak arus mudik," ujar Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin.
Selain itu, dengan tujuan yang sama, pihak ASDP juga memberlakukan penambahan frekuensi perjalanan, percepatan waktu bongkar muat, pengoperasian kapal berukuran di atas 10.000 GRT dan pengoperasian Dermaga 1 Merak.
Â
**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini
Cerita Pemudik Motor "Blusukan" Demi Antrean Terdepan di Pelabuhan Merak
Pemudik sepeda motor yang hendak menuju ke Pulau Sumatera mencoba menghindari kemacetan dengan cara "blusukan" demi mendapatkan cara tercepat untuk sampai ke Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten.
Pemudik asal Tangerang, Sigoro Haryanto, melakukan "blusukan" yakni dengan melewati jalan pintas di perkampungan sebelum akhirnya tiba di Pelabuhan Merak.
"Saya malah tidak tahu itu jalan apa. Saya cuma mengikuti bapak-bapak di depan saya. Dia bilang, 'ya, sudah ikut saya saja'. Ternyata bapak itu bekerja tak jauh dari pelabuhan sini," kata Sigoro di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Jumat (29/4/2022), seperti dilansir Antara.
Sigoro mesti menjalani waktu tempuh selama sekitar tiga jam hingga sampai di dermaga. Tapi, rasa lelah terbayar, sebab karena dia mampu mengisi salah satu baris terdepan saat dalam antrean menuju kapal penyeberangan di Pelabuhan Merak.
"Begitu tiba di pelabuhan ini, saya merasa pengaturan antrean kali ini lebih rapi dibandingkan masa mudik sebelum pandemi COVID-19," ujar pria yang beristrikan perempuan Lampung tersebut.
Pemudik motor lain, Dinar, sayangnya tidak seberuntung Sigoro. Karena, dia terjebak kepadatan kendaraan di simpang kawasan industri Krakatau Steel (simpang KS).
Advertisement
Tempuh 4 Jam
Dinar dan rekannya akhirnya harus menelan waktu tempuh empat jam ke Pelabuhan Merak meski mereka berangkat dari Serang. "Iya, Mas. Macet di simpang KS," ungkap dia.
Kendati demikian, Dinar tetap semangat menjalankan mudik ke Lampung. Sebab, dia sudah dua tahun tidak berjumpa dengan keluarganya di kampung halaman.
"Mudik kali ini saya lebih antusias karena sudah dua tahun tidak pulang," katanya.
Pemudik bersepeda motor sendiri sudah memadati jalanan Cilegon sejak Jumat (29/4) dini hari. Namun, banyak dari mereka yang berhenti di sela perjalanan demi membeli tiket kapal feri, yang hanya dijual secara daring, di agen-agen.
Sampai pukul 08.00 WIB, berdasarkan pantauan Antara, pemudik sepeda motor mengantre teratur di tempat yang disediakan.
Sumber: Antara Â