Liputan6.com, Jakarta Lima hari pasca Lebaran 2022, Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), mulai dipadati pemudik yang kembali dari kampung halaman, Jumat (6/5/2022).
Seperti pantauan di Terminal 2, pergerakan penumpang di area kedatangan domestik, mulai padat. Terlihat, mereka kembali dengan keluarganya dan membawa sejumlah barang-barang yang cukup banyak dari kampung halaman.
Baca Juga
Data yang diterima perkiraan pergerakan penumpang dan pesawat di arus balik, untuk hari ini total penumpang yang tiba di Bandara Soetta mengalami peningkatan dengan jumlah 77.081. Sementara, untuk keberangkatan sebanyak 54.291 penumpang.
Advertisement
Senior Manager of Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta, M. Holik mengatakan, untuk rencana pergerakan penumpang hari ini sebanyak 131.372 orang dengan dominasi kedatangan.
"Total ada 131 ribu pergerakan, dengan dominasi kedatangan yakni sekitar 77 ribu," katanya.
Â
Puncak Arus Balik
Sementara, Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhamad Awaluddin mengatakan, untuk puncak arus balik mudik akan terjadi mulai 7 hingga 9 Mei 2022 atau pada akhir pekan ini. Namun dia mengimbau, agar masyarakat bisa pulang dari kampung halaman sebelum puncak arus mudik.
"Kita imbau masyarakat bisa kembali sebelum puncak arus mudik. Hal ini untuk memecah penumpukan yang dikhawatirkan terjadi pada puncak arus mudik nanti," ujarnya.
Selain pergerakan penumpang, pergerakan pesawat juga mengalami peningkatan, tercatat ada 925 pesawat yang hari ini akan take off dan landing di Bandara Soetta. Dimana angka ini meningkat dibandingkan dengan 778 penerbangan. (Pramita Tristiawati)
Advertisement
Jurus Bandara Soetta Hadapi Arus Balik Lebaran 2022
Usai arus mudik Lebaran 2022, pengelola Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta) tengah bersiap menghadapi Arus Balik Lebaran 2022. Puncaknya, diprediksi terjadi pada akhir pekan ini.
Menhadapi puncak arus balik kali ini, PT Angkasa Pura II dan stakeholder di Bandara Soetta menyiapkan sejumlah langkah untuk menghadapi lonjakan penumpang yang akan memenuhi tiap terminal di bandara tersebut.
Salah satunya adalah berkoordinasi dengan maskapai dan ground handling atau pihak penanganan atau pelayanan terhadap penumpang beserta bagasinya dan pesawat udara selama berada di bandara, baik keberangkatan maupun kedatangan.
"Jadi, persiapan arus mudik dan arus balik sebenarnya dua hal berbeda. Hal yang perlu diantisipasi pada saat arus balik nanti ini yang pertama adalah kolaborasi dengan maskapai, khususnya dengan ground handling," ungkap Dirut AP II Muhammad Awaluddin.
Sebab, ketika penumpang tiba, mereka akan melakukan antre di bagian bagasi. Sehingga perlu berkoordinasi secara intens dengan pihak maskapai untuk menyesuaikan jadwal penerbangan yang diprediksi akan meningkat pada arus balik, serta penanganan jadwal keterlambatan penerbangan dari bandara keberangkatan.
"Kita koordinasikan dengan maskapai masalah penjadwalan karena juga sama, apabila sudah rotasi pergerakan pesawat atau delay (keterlambatan) di satu titik originasi, ini juga akan berdampak ke destinasi khususnya Soekarno-Hatta," ujarnya.
Selain itu kata Awaluddin, pihaknya juga menyiapkan pengaturan untuk transportasi darat (land transportation) yang akan digunakan oleh pemudik yang balik melalui Bandara Soetta.
Aktifkan Sub Terminal 1B
"Jadi transportasi darat atau land transportation ini juga harus kita pastikan. Jadi bagaimana kemudian kesiapan kereta bandara, kesiapan bis yang keluar dari Bandara, termasuk juga taksi, taksi online, termasuk juga pengaturan penjemputan penumpang yang datang dari luar bandara untuk menjemput para pemudik yang kembali," jelasnya.
PT Angkasa Pura II juga membuka kemungkinan untuk mengaktifkan Sub Terminal 1B khususnya Terminal Kedatangan untuk melayani pemudik yang kembali pada puncak arus balik. Sehingga tidak terjadi penumpukan saat lalu lintas (traffic) penumpang meningkat pada jam - jam sibuk.
Advertisement