Sukses

Starbucks Bakal Naikkan Gaji Karyawan, Asal Tak Ikut Serikat Pekerja

Starbucks bakal menaikkan gaji untuk pekerja tetapnya, dan memberikan pelatihan ganda untuk karyawan baru.

Liputan6.com, Jakarta - Starbucks bakal menaikkan gaji untuk pekerja tetapnya, dan memberikan pelatihan ganda untuk karyawan baru. Namun, Starbucks yang merupakan perusahaan kopi raksasa ini tidak akan menawarkan kenaikan gaji kepada pekerja di 50 gerai miliknya yang sepakat untuk ikut serikat pekerja.

Mengutip undang-undang federal yang berlaku, perusahaan dilarang menjanjikan upah atau tunjangan baru untuk toko atau gerai yang melibatkan pembentukan serikat pekerja.

"Jadi, mitra akan menerima pembayaran, tunjangan, dan investasi peningkatan toko ini di semua toko yang dioperasikan perusahaan, dimana Starbucks memiliki hak untuk melakukan perubahan ini secara sepihak," tegas CEO Starbucks Howard Schultz dikutip dari CNBC, Sabtu (7/5/2022).

Secara total, Starbucks berencana untuk membelanjakan USD 1 miliar atau setara Rp 14,48 triliun (kurs Rp 14.480 per dolar AS) untuk kenaikan gaji, peningkatan pelatihan, dan inovasi toko selama tahun fiskal 2022, yang berakhir pada musim gugur.

Pada hari pertama Schultz kembali memimpin perusahaan, ia menangguhkan program pembelian kembali untuk berinvestasi pada pekerja dan toko.

"Transformasi akan mempercepat rekor permintaan di toko kami. Tapi investasi akan memungkinkan kami untuk mengelola peningkatan permintaan, dan memberikan peningkatan profitabilitas, sembari memberikan pengalaman yang lebih baik kepada pelanggan kami dan mengurangi ketegangan pada mitra kami," ungkapnya.

Schultz menyatakan bulan lalu, perusahaan gerai kopi asal Seattle, Amerika Serikat ini tengah mengkaji kenaikan gaji bagi karyawan. Namun, itu tidak dapat dilanjutkan ke toko yang para pekerjanya telah memilih untuk berserikat.

Kebijakan ini menandai kenaikan upah ketiga untuk gaji barista sejak toko milik perusahaan di Buffalo, New York, mengajukan petisi untuk berserikat. Pada Oktober, di bawah kepemimpinan Johnson, Starbucks mengumumkan dua kenaikan upah yang akan menaikkan gaji minimumnya menjadi USD 15 per jam pada Agustus.

Putaran kenaikan terakhir adalah untuk pekerja tetap dan manajer. Karyawan yang telah bekerja di perusahaan antara 2-5 tahun akan menerima kenaikan 5 persen atau dibayar 5 persen di atas tarif awal pasar.

Sementara pekerja dengan masa kerja lebih dari 5 tahun akan mendapatkan kenaikan 7 persen atau dibayar 10 persen di atas tingkat awal pasar.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Starbucks Bakal Rilis NFT pada Akhir 2022

Sebelumnya, Starbucks mengumumkan rencananya untuk memasuki industri web3 dengan meluncurkan koleksi NFT sendiri pada akhir 2022. Hal ini memungkinkan pelanggan untuk mengumpulkan koleksi NFT dan memberi akses khusus ke pengalaman konten eksklusif dan manfaat lainnya.

Perusahaan menggembar-gemborkan rencananya ini kepada investor pada laporan pendapatan fiskal Q2 2022 dengan menjelaskan bagaimana NFT dapat membantu Starbucks memperluas konsep mereknya tentang 'tempat ketiga'.

Mengutip Techcrunch, Jumat (6/5/2022), tempat ketiga yang dimaksud adalah tempat antara rumah dan tempat kerja, di mana orang dapat merasakan 'sense of belonging' sambil minum kopi.

“Teknologi baru yang terkait dengan web3, dan khususnya NFT, sekarang memungkinkan kami untuk memperluas Starbucks yang selalu menjadi core kami,” kata Chief Marketing Officer Starbucks Brady Brewer kepada investor melalui telepon.

“Kami menciptakan tempat ketiga digital. Untuk mencapai hal ini, kami akan memperluas kerangka kerja tentang apa artinya menjadi anggota komunitas Starbucks, menambahkan konsep baru seperti kepemilikan dan model keanggotaan berbasis komunitas yang kami lihat berkembang di ruang web3,” tambahnya.

Perusahaan menegaskan bakal membangun komunitas NFT pada platform web3 yang 'berkelanjutan secara lingkungan'.

 

3 dari 3 halaman

Konsep NFT

Namun sayangnya, Startbucks belum mengungkap jenis teknologi blockchain apa yang akan terlibat dengan koleksi NFT-nya, tetapi kemungkinan akan menjadi 'multi-rantai' atau 'rantai agnostik'.

Starbucks juga tidak menjelaskan secara rinci seperti apa konsep NFT yang akan diusungnya, siapa yang akan mendesainnya, atau fitur keanggotaan seperti apa yang akan mereka sediakan.

Dalam posting-an blog resminya, mereka melihat potensi untuk membuat bisnis accretive yang berdekatan dengan tokonya di mana koleksi digital tidak hanya dibeli dan dijual dengan cara spekulatif, tetapi berfungsi ganda sebagai kartu akses yang memberikan pengalaman dan fasilitas khusus kepada pelanggan.