Sukses

Badan Pangan Nasional: Stok dan Harga Bahan Pokok Stabil Usai Lebaran

Kepala Badan Pangan Nasional/NFA (National Food Agency) Arief Prasetyo Adi memastikan bahwa sampai dengan hari ini pasca hari Raya Idul Fitri stok pangan aman dan harga stabil.

Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Pangan Nasional/NFA (National Food Agency) Arief Prasetyo Adi memastikan bahwa sampai dengan hari ini pasca hari Raya Idul Fitri stok pangan aman dan harga stabil.

Hal tersebut berdasarkan pemantauan harga pangan secara langsung ke beberapa titik pasar tradisional beberapa kota di Indonesia.

“Secara umum semua bahan pangan pokok tersedia dan harga stabil berdasarkan pemantauan secara langsung ke pasar tradisional mulai dari wilayah Sumatera, Sulawesi, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Jakarta Bogor dan sekitarnya serta wilayah lainnya yang dilakukan tim Badan Pangan Nasional selama lima hari Pasca hari raya Lebaran.”ungkapnya.

“Daging sapi segar stabil, rata-rata nasional dikisaran 137.050 per kg seperti sebelum lebaran, begitupun daging ayam ras di kisaran 38 ribu hingga 40 ribuan bergantung ukurannya.”urai Arief.

“Beras medium harga relatif stabil di harga 10.830 per kg, Bawang merah 35.740 per kg, bawang putih 30.850 per kg, cabe merah keriting dan cabe rawit merah masih stabil di kisaran mulai 30 ribu - 45 ribuan per kg,” jelas Arief dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (8/5/2022).

Sementara itu mengenai komoditas gula pasir di beberapa pasar tradisional tersedia dengan kisaran harga 14 - 15 ribu per kg, telur Ayam dikisaran 26 ribu per kg.

Arief mengatakan hal tersebut berdasarkan data terkini harga pangan rata-rata nasional tingkat konsumen per tanggal 6 Mei 2022.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Hasil Pantauan

Menurutnya dari hasil pantauan selama hampir sepekan pasca Lebaran di beberapa pasar tradisional meski terpantau sepi pengunjung pasar namun harga relatif stabil.

Arief menambahkan sejak sebelum lebaran hingga H plus 7 lebaran nanti, Badan pangan nasional melakukan pemantauan secara langsung ke beberapa pasar tradisional.

Hal ini untuk memastikan ketersediaan dan harga pangan stabil di momentum liburan lebaran tahun 2022, dimana tahun ini mudik diperkenankan lagi oleh Pemerintah, dan dari pantauan dipastikan di beberapa Pasar tradisional kebutuhan pangan pokok tersedia dengan harga yang stabil.

Sebagai informasi, sejumlah harga pangan terpantau menyentuh harga tinggi di Hari Raya Idul Fitri 1443 H atau pada Senin (2/5/2022).  Kenaikan harga pangan di pasar tradisional, tercatat terjadi pada cabai, bawang, dan telur ayam. 

Dilansir dari laman hargapangan.id, Senin (2/5/2022) harga telur ayam ras segar di pasar tradisional terpantau naik Rp 200 rupiah atau 0,73 persen, menjadi Rp 27.650 per kg. 

Harga bawang merah ukuran sedang di pasar tradisional juga naik Rp 350 atau 0,94 persen, menjadi Rp 37.450 per kg.

Adapun kenaikan pada harga cabai merah besar di pasar tradisional sebesar Rp 1.350 atau 2,62 persen, menjadi Rp 52.850 per kg.

Kenaikan lainnya terlihat pada harga cabai merah keriting sebesar Rp 1.150 atau 2,47 persen, menjadi Rp 47.750 per kg.

Harga cabai rawit merah di pasar tradisional terpantau naik Rp 500 atau 1,05 persen, menjadi Rp 48.250 per kg. 

Sedangkan di pasar modern, kenaikan harga terlihat pada bawang putih ukuran sedang, naik Rp 50 menjadi Rp 38.800 per kg. 

Cabai merah besar naik menjadi Rp 80.200 per kg, dan minyak goreng curah naik menjadi Rp 21.300 per kg. 

Harga minyak goreng kemasan di pasar modern juga naik menjadi Rp. 26.100 per kg. 

3 dari 4 halaman

Pemerintah Dianggap Berhasil Redam Lonjakan Harga Bahan Pangan saat Lebaran

Harga pangan pada periode Lebaran tahun ini dianggap terkendali. Hal ini tidak terlepas dari upaya pemerintah dalam menyiapkan stok bahan pangan mulai dari sebelum Ramadhan.

Ekonom CORE Indonesia Yusuf Rendy Manilet menyebut, capaian positif tersebut bisa terlihat dari indikator harga pangan strategis seperti telur ayam ras, bawang, hingga gula pasir yang mengalami tren penurunan harga.

"Saya kira, ini bisa menunjukkan bahwa ketersediaan suplai bisa mengimbangi meningkatnya permintaan atau demand yang terjadi di bulan Ramadan dan juga periode lebaran," sebutnya kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (7/5/2022).

Namun demikian, Rendy menyebut, sebenarnya manajemen stok bapok tersebut memang tidak bisa disamaratakan bagus pada momen ini. Pasalnya, komoditas pangan spesifik seperti minyak goreng yang masih berada pada tren harga relatif tinggi.

"Terutama untuk minyak goreng dalam bentuk kemasan atau bermerek. Minyak goreng harganya relatif masih tinggi sepanjang Ramadan," ujarnya.

Secara keseluruhan, dirinya memprediksi, ke depan harga komoditas pangan di dalam negeri akan melandai secara bertahap. Seiring normalisasi permintaan bahan pokok karena berakhirnya momentum Ramadan.

 

4 dari 4 halaman

Minyak Goreng

Sementara untuk minyak goreng, dinamika harganya akan ditentukan seberapa optimal kebijakan pengelolaan tata niaga komoditas tersebut. Termasuk di dalamnya kebijakan larangan ekspor CPO dan produk turunannya yang berlaku sejak Kamis (28/4).

Hal yang perlu diperhatikan dalam kebijakan ini adalah ketidakpatuhan oleh oknum tertentu atas pengaturan dalam kebijakan ini. "Hal ini perlu diantisipasi dengan mengitensifikan proses pengawasan CPO di hulu," tegasnya.

Terhadap bapok, berdasar pantauan Kemendag, per 5 Mei 2022, harga beragam bapok mengalami penurunan tipis dibanding sehari sebelumnya. Misalnya, harga daging sapi paha belakang yang turun 0,77 persen menjadi Rp142.600/kg; dan daging ayam ras turun 0,98 persen menjadi Rp40.400/kg.

Kemudian, cabai merah besar turun 4,24 persen menjadi Rp40.400/kg; cabai merah keriting turun 5,47 persen menjadi Rp46.700/kg; dan cabai rawit merah turun 4,92 persen menjadi Rp50.200/kg. Sementara bawang merah juga turun 1,83 persen menjadi Rp37.500/kg; serta bawang putih honan turun 0,98 persen menjadi Rp30.400/kg.

Mendag Muhammad Lutfi, sebelumnya juga menegaskan, pihaknya berupaya keras menstabilkan harga bapok dan pasokannya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Reynaldi Sarijowan mengingatkan, agar pemerintah segera mempersiapkan dan mengantisipasi ketersediaan pasokan bapok di pasar pasca Idulfitri. Sekaligus fokus pada upaya distribusi secara merata di pasar.