Sukses

Lowongan Kerja Buat Lulusan SMA/SMK di Micro Madani Institute, Posisi Apa?

Lantas, apa saja kualifikasi lowongan kerja yang dibutuhkan oleh

Liputan6.com, Jakarta PT Micro Madani Institute saat ini tengah mencari karyawan baru. Terdapat dua posisi lowongan kerja tersedia yang bisa dimanfaatkan bagi para lulusan SMA/SMK sederajat.

Sebelumnya, Micro Madani Institute merupakan salah satu perusahaan affiliasi dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Perusahaan ini bergerak di bidang pelatihan, sertifikasi, rekrutmen, dan pengelolaan SDM.

Dalam rangka mencari karyawan baru, perusahaan kemudian membuka rekrutmen atau lowongan kerja. Kali ini kesempatan terbuka untuk mengisi 2 posisi sebagai Account Officer dan Finance & Administration Officer.

Lantas, apa saja kualifikasi yang dibutuhkan pada lowongan kerja Micro Madani Institute ini?

Mengutip informasi dari erp.mmi-pnm.co.id, Selasa (10/5/2022), berikut ini kualifikasi yang dibutuhkan untuk bisa mengisi posisi tersebut bagi yang berminat. Apa saja?

1. Finance & Administration Officer

Tugas utama:

Melakukan administrasi keuangan cabang 

Kualifikasi:

1. Perempuan, usia 18-23 tahun

2. Lulusan SMA/SMK jurusan Akuntansi

3. Memiliki e-KTP dan mampu mengendarai sepeda motor

4. Belum menikah dan tidak sedang kuliah

 

Fasilitas dan benefit:

1. Gaji di atas UMK/UMP

2. Jenjang karier BUMN

3. Tempat tinggal/mess

4. Makan/sembako

5. Motor dan bensin

6. Tunjangan Hari Raya

7. BPJS Ketenagakerjaan

8. BPJS Kesehatan

9. Asuransi Kesehatan

10. Asuransi Jiwa

 

 

 

2 dari 3 halaman

2. Account Officer

Tugas utama:

1. Melakukan sosialisasi, identifikasi wawancara calon nasabah

2. Melakukan uji kelayakan calon nasabah

3. Melakukan persiapan pembiayaan

4. Melaksanakan pertemuan kelompok mingguan

 

Kualifikasi:

1. Perempuan berusia 18-22 tahun

2. Lulusan SMA/SMK/MA/Paket C semua jurusan

3. Belum menikah

4. Memiliki e-KTP/KTP sementara

5. Bisa mengendarai sepeda motor

6. Diutamakan mempunyai SIM C

Fasilitas:

1. Gaji awal di atas UMK & THR

2. Kendaraan operasional beserta perlengkapannya & bensin

3. BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan & Asuransi Kerja

4. Mess + Sembako

5. Jenjang Karir

Bagi yang berminat, segera kirim lamaran melalui website https://erp.mmi-pnm.co.id/jobs. Sebagai informasi, perusahaan tidak menginformasikan kapan lamaran kerja ini akan ditutup.

 

Reporter: Aprilia Wahyu Melati

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

3 dari 3 halaman

Usai Lebaran Bakal Sepi Lowongan Kerja Baru, Ini Alasannya

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat telah terserap 4,45 juta orang di pasar kerja Indonesia per Februari 2022. Hal tersebut diungkap oleh Kepala badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Senin (9/5/2022).

Berdasarkan lapangan kerja, ada 3 sektor yang menyerap tenaga kerja terbesar dengan porsi mencapai 62,76 persen. Terbesar pertama di sektor pertanian dengan penyerapan tenaga kerja 1,86 juta orang atau berdasarkan persentase menjadi 29,96 persen.

"Penyerapan terbesar kedua dari sektor industri pengolahan sebanyak 840 ribu orang atau 13,77 persen. Kemudian disusul sektor perdagangan sebanyak 640 ribu orang atau dengan persentase 19,03 persen," jelas Margo Yuwono.

Sementara itu, 3 sektor yang mengalami penurunan penyerapan tenaga kerja antara lain, sektor jasa lainnya sebanyak 470 ribu orang. Sektor ini beberapa diantaranya berpindah ke sektor pertanian karena menghadapi musim panen.

Kemudian penurunan di sektor administrasi pemerintahan turun hingga 30 ribu orang. Alasannya pada Februari 2022 belum ada penerimaan PNS.

"Jadi dibandingkan Februari tahun lalu ada penurunan 30 ribu orang," kata dia.

Selain itu, penurunan penyerapan tenaga kerja terjadi di sektor ritel estate. Di sektor ini mengalami penurunan hingga 21 ribu orang.

"Ini karena lesunya penjualan atau sewa rumah dan apartemen," kata dia.

Di sisi lain dalam waktu yang bersamaan ada penambahan 4,2 juta orang yang menjadi angkatan kerja. Menurutnya, penambahan tersebut tidak serta merta akan terserap di pasar kerja. Sehingga sebagiannya berpotensi menjadi pengangguran.

"Ini tidak serta merta diserap pasar kerja dan sebagian nanti akan jadi pengguran," kata dia.

 

 

Â