Sukses

Pandemi Covid-19 Terkendali, Pemerintah Tetap Jalankan PPKM

Pemerintah menegaskan hingga hari ini masih dan akan terus memberlakukan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa Bali hingga waktu yang masih belum ditentukan.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menegaskan hingga hari ini masih dan akan terus memberlakukan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa Bali hingga waktu yang masih belum ditentukan. Aturan PPKM ini mengikuti hasil evaluasi secara regular yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dalam Keterangan Pers Bersama Menteri Kabinet Indonesia Maju, di Kantor Presiden, Senin (9/5/2022).

“Hingga hari ini kondisi dan situasi pandemi Covid-19 dalam kondisi yang begitu baik. Bila dilihat secara nasional, sudah 25 hari berturut-turut kasus harian kita berada di bawah 1.000 dan hari berturut-turut kasus harian di bawah 500,” kata Luhut.

Kemudian, gambaran baik lainnya terlihat pada rawat inap secara nasional yang terus turun hingga 97 persen. Tingkat hunian tempat tidur rumah sakit juga sangat rendah hanya 2 persen dari keseluruhan bed yang tersedia.

Selain itu, kasus kematian juga turun hingga 98 persen yang disebabkan oleh varian Omicron dan positivity rate berada di bawah 0,7 persen. Berdasarkan data-data diatas kami meyakini bahwa kondisi varian Omicron di Indonesia di tengah momen libur Idul Fitri hingga saat ini masih terkendali.

“Secara khusus untuk wilayah Jawa dan Bali, perkembangan pandemi juga terus menunjukan tren penurunan yang sangat signifikan dalam semua aspek seperti kasus konfirmasi, rawat inap rumah sakit hingga tingkat kematian di hampir seluruh provinsi Jawa dan Bali,” ujarnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Akselerasi Vaksinasi

Artinya, seluruh Provinsi di Jawa Bali hingga hari ini mengalami penurunan kasus mencapai 99 persen, dibandingkan puncak kasus Omicron beberapa waktu yang lalu. Seiring dengan semakin terkendalinya kasus Covid-19, langkah-langkah relaksasi PPKM akan terus dilakukan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut.

Kendati begitu, membaiknya kondisi pandemi, tidak mematahkan semangat Pemerintah untuk terus melakukan akselerasi vaksinasi dosis kedua dan juga booster untuk seluruh wilayah Jawa Bali yang masih tertinggal baik dosis vaksin kedua maupun boosternya.

Luhut menegaskan, Pemerintah tetap mendorong penggunaan Peduli Lindungi dan masker di tempat-tempat public. Hal ini dilakukan semata-mata untuk mengurangi dampak buruk dari Covid-19 dan memberikan kekebalan bagi masyarakat.

“Saya juga menyampaikan bahwa berdasarkan level asesmen yang dilakukan oleh Pemerintah hingga 7 Mei 2022, tidak ada Kabupaten/Kota yang berada di Level 4, hanya Kabupaten Pamekasan yang masih berada di Level 3 akibat Level vaksinasi yang tidak memadai. Terkait detail keputusan ini akan dituangkan dalam Inmendagri yang akan keluar dalam waktu dekat ini,” pungkasnya.

3 dari 3 halaman

Daya Beli Masyarakat Anjlok Usai Lebaran? Tenang, Ada Solusinya

Sebelumnya, Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto, mengusulkan agar Pemerintah senantiasa membuat momentum lainnya untuk menjaga daya beli tetap stabil pasca lebaran 2022.

"Saat ini momen event pertunjukan seni dan olahraga dapat mendorong masyarakat menjaga daya beli masyarakat tetap stabil," kata Wakil Direktur Development of Economics and Finance Eko Listiyanto dalam Market Review IDX Channel, Menjaga Daya beli Tetap stabil Pasca libur lebaran, Senin (9/5/2022).

Jika banyak diadakan event pertunjukan seni dan olahraga, diyakini dapat mendorong masyarakat bermobilitas dan berinteraksi lebih luas lagi. Menurutnya, bahkan kegiatan seperti itulah yang mampu mendorong konsumsi masyarakat lebih tinggi.

"Ketika masyarakat kembali bermobilitas dan berinteraksi, maka kegiatan perekonomian berjalan lancar," ujar Eko.

Tak hanya event pertunjukan seni dan olahraga, Eko juga mengusulkan kepada Pemerintah agar lebih gencar meningkatkan promosi wisata, dan tentunya memperluas izin mobilitas bagi masyarakat guna menjaga daya beli tetap stabil

"Salah satu yang paling terdampak dari pandemi kan pariwisata. Nah, jika masyarakat kembali diizinkan untuk mobilitas dan berinteraksi lagi, saya rasa ini akan segera bangkit," ujarnya.

Apalagi saat ini Pemerintah terus melonggarkan beberapa peraturan mengenai PPKM, seperti kini masyarakat diperbolehkan berkunjung ke mall, dan ke berbagai tempat wisata, namun dengan syarat sudah mendapatkan vaksin baik vaksin 1, 2, dan booster.

Selain itu, Pemerintah juga mencabut peraturan PCR atau antigen bagi Pelaku Perjalanan Domestik. Tentunya, Eko yakin jika Pemerintah makin gencar mempromosikan tempat wisata di dalam negeri, maka secara otomatis akan meningkatkan daya beli masyarakat dan membangkitkan perekonomian di daerah wisata.