Sukses

Sandiaga Uno: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Kedua Setelah Vietnam

Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2022 Vietnam di angka 5,03 persen, sementara Indonesia di angka 5,01 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2022 masuk dalam kategori tertinggi di dunia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I 2022 hanya kalah dibandingkan dengan Vietnam.

Tercatat, pertumbuhan ekonomi kuartal II 2022 Vietnam di angka 5,03 persen, sementara Indonesia di angka 5,01 persen.

"Alhamdulillah pertumbuhan kuartal pertama kita di 5,01 persen dan tertinggi kedua setelah Vietnam di 5,03 persen, tapi tentunya kita harus pastikan ini momentum terus terjaga," kata Sandiaga dalam konferensi pers mingguan, Jakarta, Senin (9/5/2022).

Untuk menjaga pertumbuhan ekonomi agar semakin baik, pemerintah memastikan penyerapan belanja pemerintah semakin berkualitas dan tepat waktu. Faktor lain yang menjadi perhatian yaitu Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.

"Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, bukan hanya rancangan untuk pengadaan atau yang berhasil mencapai Rp583 triliun, tapi juga langsung realisasi kontraknya, sehingga ini bisa menggerakkan ekonomi membangkitkan peluang usaha dan lapangan kerja," katanya.

Sementara itu, dari sisi pengangguran telah berkurang sebanyak 350.000 dan ini sejalan terutama dengan sektor Parekraf. "Di mana pariwisata kita harapkan tahun ini kita dalam langkah-langkah mengamankan terciptanya 400.000 lapangan kerja baru," kata Sandiaga.

Untuk sektor ekonomi kreatif, Kemenparekraf menargetkan akan tercipta 700.000 lapangan kerja baru dan berkualitas di sektor ekonomi kreatif. Sehingga secara keseluruhan total dari pariwisata dan ekonomi kreatif akan menciptakan 1,1 juta lapangan kerja baru dan berkualitas 2022 ini.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Kuartal I 2022

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi nasional kuartal I-2022 sebesar 5,01 persen. Angka ini mengalami kontraksi 0,96 persen dibandingkan pada kuartal IV-2021 yang pertumbuhannya 5,02 persen.

"Dengan demikian pertumbuhan ekonomi kuartal I secara kuartal mengalami kontraksi 0,96 persen dibandingkan dengan kuartal IV-2021 dan ekonomi indonesia tumbuh 5,01 persen secara tahunan," kata Kepala BPS, Margo Yuwono di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Senin (9/5).

"Tingginya angka pertumbuhan ini selain karena aktivitas ekonomi, karena low base effect kuartal I yang terkontraksi 0,70 persen," kata dia.

Sementara itu, ekonomi Indonesia bila dihitung berdasarkan PDB pada kuartal I-2022 atas dasar harga berlaku sebesar Rp 4513 triliun. Sedangkan bila berdasarkan harga konstan Rp 2819,6 triliun.

Adapun faktor pendukung pertumbuhan ekonomi tersebut antara lain kapasitas produksi industri pengolahan sebesar 72,54 persen. Indeks penjualan ritel dini tumbuh meyakinkan 12,17 persen.

Dari PMI manufaktur mencapai level 51,77 persen, lebih tinggi dari Q1-2021 sebesar 50,01 persen. PLN juga melaporkan konsumsi listrik industri ini tumbuh meyakinkan sebesar 15,44 perse. "Artinya aktivitas sektor industri mengalami pertumbuhan," kata dia.

Impor barang modal dan produksi ini tumbuh pada kuartal I-2022. Barang modal tumbuh 30,68 persen, bahan baku tumbuh 33,4 persen dan barang konsumsi tumbuh 11,77 persen.

 

3 dari 3 halaman

Sisi Konsumsi

Dari sisi suplai dan konsumsi, penjualan mobil penumpang tumbuh 45,9 persen. Jumlah penumpang angkutan udara mengalami peningkatan dengan pertumbuhan 58,13 persen. Selain itu, jumlah kedatangan wisman dari pintu utama ini tumbuh secara impresif. Meski belum besar tapi jumlah pertumbuhannya 228,24 persen dibandingkan tahun lalu.

Penerimaan PPh juga tumbuh 18,8 persen. Artinya pajak perusahaan meningkat dan pungutan pajak pegawai ini meningkat. Begitu juga dengan penerimaan PPh badan tumbuh 136 persen. "Ini diindikasikan kegiatan di korporasi ada pertumbuhan karena PPh badan-nya ini tumbuh secara impresif, artinya ekonomi menggeliat di kuartal I-2022," kata dia.

Di sisi lain, belanja barang dan bansos untuk penangan dan pencegahan dampak Covid-19 di masyarakat menurun masing-masing 33,99 persen dan 30,22 persen. "Di sini memperlihatkan aktivitas ekonomi ini tergantung mobilitas penduduk," tandasnya.