Sukses

Lukisan Marilyn Monroe Karya Andy Warhol Cetak Rekor Lelang, Laku Rp 2,83 Triliun

Sementara itu, potret tersebut didasarkan pada foto promosi Monroe dari film “Niagara”.

Liputan6.com, Jakarta Salah satu potret Marilyn Monroe karya Andy Warhol tahun 1964 telah terjual seharga USD 195 juta atau sekitar Rp 2,83 triliun di Christie’s pada Senin malam, 9 Mei 2022. Lukisan tersebut berhasil menjadi karya seni termahal yang pernah dilelang di Amerika .

Harga tersebut menunjukkan bahwa pasar seni setidaknya memiliki nilai yang sangat tinggi, sebagian besar menahan tekanan dari jatuhnya saham dan kenaikan suku bunga.

Melansir CNBC, Selasa (10/5/2022), rencananya Christie’s dan Sotheby justru ingin menjual karya seni tersebut senilai lebih dari USD 2 miliar dalam dua minggu ke depan.

Meskipun sedikit di bawah perkiraan USD 200 juta dan jauh di bawah harga bisikan USD 250-300 juta yang diharapkan banyak dealer, penjualan masih dipandang sebagai mosi percaya untuk seni sebagai penyimpan nilai jangka panjang di tengah siklus pasar yang bergejolak. Sayangnya, pembelinya pun tidak teridentifikasi.

“Ini menunjukkan bahwa kualitas dan kelangkaan akan selalu mendorong pasar,” kata Chief Operating Officer Galeri Gagosian Andrew Fabricant. “Ini akan memberikan dorongan psikologis pada pemikiran semua orang,” lanjutnya.

Marilyn yang dikenal sebagai “Shot Sage Blue Marilyn” adalah salah satu dari lima versi dalam skema warna berbeda yang dilukis Warhol pada tahun 1964, tepatnya dua tahun setelah kematian Marilyn Monroe.

Dengan warna-warna cerah dan ekspresi yang menawan, potret-potret tersebut menjadi karya Warhol yang paling ikonik dan terkenal. Versi oranye baru-baru ini dijual kepada miliarder hedge fund Ken Griffin seharga lebih dari USD 200 juta.

“Ini adalah Gunung Everest pada zamannya,” kata Fabricant. “Semua orang di dunia ketika lukisan-lukisan ini dibuat mengetahui kisah Marilyn Monroe, kehilangan epik dan pencapaian epik. Dan Warhol sendiri mulai menjadi ikon. Jadi itu adalah dua ikon pada puncaknya,” tuturnya.

 

 

2 dari 3 halaman

Lukisan yang Ikonik

Potret tersebut didasarkan pada foto promosi Monroe dari film “Niagara”. Versi yang dijual pada Senin lalu itu dimiliki oleh keluarga pedagang seni Swiss, Ammanns, yang telah memilikinya sejak awal 1980-an. Hasilnya akan disumbangkan untuk amal.

Namun, Yayasan Thomas dan Doris Ammann di Zurich mengatakan akan menggunakan dana tersebut untuk mendukung program kesehatan dan pendidikan bagi anak-anak di seluruh dunia.

Termasuk Lukisan Termahal

Selain memecahkan rekor karya seni Amerika paling mahal yang pernah dilelang, ini adalah karya seni termahal kedua yang pernah dijual selain “Salvator Mundi” karya Leonardo da Vinci yang terjual di Christie’s pada 2017 seharga USD 450 juta atau lebih dan “Les Femmes d’Alger” Picasso, yang terjual seharga USD 179 juta pada tahun 2015.

Tidak seperti kebanyakan karya dengan harga tinggi yang dijual di lelang, “Marilyn” tidak dijual dengan jaminan, yang merupakan harga minimum di mana pihak ketiga atau rumah lelang setuju untuk membeli karya tersebut.

Dealer mengatakan penjual ingin memaksimalkan hasil yang aman dan jaminan yang mengharuskan penjual untuk menyerahkan sebagian harga di atas jumlah yang dijamin.

“Ini adalah kesempatan sekali dalam satu generasi,” kata Fabricant. “Potongan-potongan seperti ini tidak sering muncul.”

 

 

Reporter: Aprilia Wahyu Melati

 

 

3 dari 3 halaman

Prancis Sita Lukisan Pinjaman Miliarder Rusia Petr Aven yang Disanksi UE

Otoritas Prancis menyita sebuah lukisan yang dipinjamkan oleh miliarder Rusia Petr Aven dari yayasan miliarder Bernard Arnault di mana sebuah pameran di Paris baru saja berakhir.

Kantor berita Prancis, Agence France-Presse (AFP) melaporkan bahwa lukisan yang disita itu berjudul Pyotr Konchalovsky Self-Portrait.

Dilansir dari Bloomberg, Kamis (14/4/2022) Kementerian Kebudayaan Prancis mengumumkan keputusan untuk menahan karya seni itu sementara sanksi diberlakukan tanpa mengidentifikasi sang miliarder.

Lukisan Pyotr Konchalovsky adalah bagian dari pameran yang disebut koleksi Morozov, yang berlangsung dari 22 September hingga 3 April 2022 di Fondation Louis Vuitton di Paris, sebuah pusat seni yang didirikan oleh Arnault, pendiri grup LVMH.

Adapun lukisan lain yang akan dikembalikan ke museum di Ukraina, berjudul Portrait of Margarita Morozova. 

Lukisan yang merupakan karya dari seniman Rusia yakni Valentin Serov, akan tetap berada di Prancis sampai situasi di Ukraina memungkinkan untuk dikembalikan ke Museum Beaux-Arts di Dnipropetrovsk, AFP melaporkan, mengutip Kementerian Kebudayaan Prancis.

Selain pameran koleksi Morozov, Kementerian Kebudayaan Prancis juga membeberkan rencana penyitaan lain terhadap karya seni yang dipamerkan oleh sebuah yayasan swasta yang terkait dengan oligarki Rusia lainnya.

Sebagai informasi, Petr Aven dikenai sanksi pada akhir Februari 2022 oleh Uni Eropa karena hubungan dekatnya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, menyusul operasi militer negaranya di Ukraina.