Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengapresiasi ibu-ibu yang menjalankan usahanya demi menopang perekonomian keluarga. Ini juga berkaitan dengan program PNM Mekaar.
Hal ini disampaikannya dalam lawatan ke Lampung beberapa waktu lalu. Disana ia sempat berbincang dengan dua ibu-ibu pengusaha yang juga merupakan nasabah PNM Mekaar. Diketahui, apreisasi Erick kepada ibu-ibu sudah sering dilakukannya.
Baca Juga
“Saya salut dan angkat jempol buat semua ibu yang bekerja keras demi perekonomian keluarga,” katanya mengutip Instagram @erickthohir, Rabu (11/5/2022).
Advertisement
Melalui cuplikan video yang diunggahnya itu, terlihat ia memanggil dua orang ibu-ibu saat ia tengah berbicara dihadapan sejumlah orang. Keduanya merupakan nasabah PNM Mekaar. Keduanya masing-masing telah bergabung selama dua tahun dan tiga tahun.
Ibu-ibu pertama menyebut ia berjualan pakaian, sementara yang lainnya mengaku sebagai pedagang warung. Mendengar kisah keduanya Erick kembali memberikan semangatnya.
“Demi nasi di piring tetap terisi, demi anak tetap bersekolah, demi kita semua punya masa depan. Lelahnya seorang ibu tak terbayar,” ujarnya.
Menutup keterangan unggahannya itu, Erick menitipkan pesan ke seluruh ibu-ibu yang berusaha secara mandiri. Khususnya kepada nasabah PNM Mekaar.
“Ibu-ibu Mekaar, saya titip semangatnya jangan kendor. Kami insyaallah akan selalu hadir mendukung perjuangan ibu sekalian,” tutupnya.
Tingkatkan Ekonomi Umat
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meyakini ekonomi umat di Indonesia bisa bangkit dan berkembang. Dengan begitu, Indonesia bisa menjadi pusat industri halal dunia.
Hal itu disampaikan Erick Thohir melalui unggahan di akun Instagram pribadinya @erickthohir saat menghadiri acara Khotmil Qur’an dan Silaturahmi Ulama se-Pasuruan Raya, Minggu (8/5/2022).
“Saya yakin, ekonomi umat bisa bangkit dan semakin berkembang, di tangan adik-adik santri. Terutama di era kolaborasi ini, kesempatan terbuka lebar bagi siapa saja yang kreatif, dan adaptif.Insyaallah Indonesia bisa menjadi pusat industri halal dunia dan muslimpreneur baru bermunculan,” tulis Erick.
Lanjutnya, Erick mengatakan tujuan dirinya mengunjungi berbagai pesantren agar bisa mendorong para santri menjadi muslim preneur. Menurutnya, Pesantren itu merupakan mercusuar peradaban yang harus dibangun ekosistem ekonomi umat.
“Di BUMN kadang-kadang suka diliatin orang juga ini ngapain main-main ke pesantren. Padahal apa yang kita dorong setelah bank nya jadi, muslim preneurnya kita bangun,” ujarnya.
Advertisement
Pesantren Motor Penggerak
Erick yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), dia berkomitmen menjadikan pondok pesantren (ponpes) sebagai mercusuar peradaban. Selain itu, Erick juga berjanji akan membuat pondok pesantren sebagai salah satu motor penggerak ekonomi umat.
"Kita dapat bersolidaritas dalam membangun tanah air tercinta dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat, baik secara sosial maupun ekonomi. Terutama, dalam menghadapi tantangan menuju Indonesia Emas 2045," ujar Erick Thohir saat bersilaturahmi dengan para kiai dan alim ulama se-Pasuruan Raya, Jawa Timur, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (5/5/2022).
Menurutnya, Persatuan bangsa harus menjadi napas untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, Erick mengaku telah merancang sejumlah program di BUMN yang dapat dioptimalkan, khususnya oleh kalangan pesantren agar memiliki kemandirian ekonomi.
Pesan ke Ibu-Ibu
Menteri BUMN Erick Thohir berpesan kepada masyarakat khususnya para nasabah Permodalan Nasional Madani (PNM), jangan menggunakan utang produktif untuk hal yang konsumtif. Lebih baik digunakan untuk berusaha.
“Jangan pakai utang produktif untuk jajan konsumtif bu. Dengan kita disiplin dan efektif memanfaatkan modal yang kita punya, Insya Allah akan ada keuntungan bisa kita dapatkan dari usaha kita. Betul ibu-ibu?,” kata Erick Thohir dikutip dari @erickthohir, Sabtu (25/12/2021).
Dalam unggahan instagramnya, Erick membagikan video kunjungan kerjanya. Terlihat Erick berbincang dengan para ibu-ibu anggota PNM Mekaar.
“Yang penting kita harus terus berusaha, titip anak-anak harus sekolah”
“Ibu-ibu, siapa yang jadi nasabah PNM Mekaar?”
“Gimana bu? berapa banyak nasabah disini?
“Dikelompok saya ada 35 orang,” kata salah satu ibu-ibu.
Diakhir, Erick menegaskan kembali kepada para ibu-ibu yang hadir, pentingnya menggunakan hutang dengan bijak dan produktif. Bukan dibelikan untuk alat elektronik dan barang konsumtif lainnya.
“Kalau utang yang produktif gak apa-apa, kalau utang dibeliin handphone, salah. Yang penting tadi kita harus terus berusaha. Kalau punya PNM mekaar bedakan,” ucap Erick
Advertisement