Liputan6.com, Jakarta Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau harga emas Antam meroket Rp 9.000 pada perdagangan Kamis pekan ini.
Pada Kamis (12/5/2022), harga emas Antam 24 karat djual Rp 975 ribu per gram, naik dari Rp 966 ribu per gram pada perdagangan sehari sebelumnya.
Baca Juga
Demikian juga dengan harga emas Antam buyback naik yaitu Rp 9.000. Harga emas Antam buyback dipatok Rp 867 ribu per gram.
Advertisement
Harga buyback ini merupakan patokan bila Anda menjual emas maka Antam akan membelinya di harga Rp 867 ribu per gram.
Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Harga emas Antam belum termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Hingga pukul 08.20 WIB, harga emas Antam sebagian besar masih ada.
Anda bisa memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Berikut rincian harga emas Antam berbagai ukuran pada Kamis, 12 Mei 2022:
* Pecahan 0,5 gram Rp 537.500
* Pecahan 1 gram Rp 975.000
* Pecahan 2 gram Rp 1.890.000
* Pecahan 3 gram Rp 2.810.000
* Pecahan 5 gram Rp 4.650.000
* Pecahan 10 gram Rp 9.245.000
* Pecahan 25 gram Rp 22.987.000
* Pecahan 50 gram Rp 45.895.000
* Pecahan 100 gram Rp 91.712.000
* Pecahan 250 gram Rp 229.015.000
* Pecahan 500 gram Rp 457.820.000
* Pecahan 1.000 gram Rp 915.600.000.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Lagi Murah, Cek Rinciannya per 12 Mei 2022
Harga emas yang dijual oleh PT Pegadaian (Persero) atau harga emas Pegadaian sebagian kompak turun pada perdagangan di Kamis pekan ini.
Pegadaian menjual emas Antam, Emas Antam Batik, Emas Retro dan Emas UBS. Pada hari ini mulai dari harga emas Antam hingga harga emas UBS lebih murah jika dibandingkan perdagangan sebelumnya.
Pegadaian menjual emas dengan berbagai ukuran mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram atau 1 kilogram.
Melansir laman Pegadaian, Kamis (12/5/2022), harga emas Antam 24 karat ukuran kecil yaitu 0,5 gram turun Rp 2.000 menjadi Rp Rp 555.000. Demikian juga dengan harga Emas UBS ukuran 0,5 gram juga turun Rp 2.000 menjadi Rp 517.000.
Harga emas yang dijual oleh Pegadaian ini setiap harinya menyesuaikan dengan harga pasar emas dunia dan lokal.
Produk emas antam dan UBS selain ada di Pegadaian, juga tersedia di toko emas, butik masing-masing perusahaan. Dijual secara online maupun offline.
Berikut rangkuman harga emas Pegadaian pada Kamis (12/5/2022):
Harga Emas Antam
- 0,5 gram = Rp 555.000
- 1 gram = Rp 1.005.000
- 2 gram = Rp 1.946.000
- 3 gram = Rp 2.892.000
- 5 gram = Rp 4.785.000
- 10 gram = Rp 9.511.000
- 25 gram = Rp 23.648.000
- 50 gram = Rp 47.213.000
- 100 gram = Rp 94.344.000
- 250 gram = Rp 235.582.000
- 500 gram = Rp 470.946.000
- 1000 gram = Rp 941.848.000
Harga Emas Retro
- 0,5 gram = Rp 515.000
- 1 gram = Rp 965.000
- 2 gram = Rp 1.910.000
- 3 gram = Rp 2.837.000
- 5 gram = Rp 4.713.000
- 10 gram = Rp 9.367.000
- 25 gram = Rp 23.283.000
- 50 gram = Rp 46.481.000
- 100 gram = Rp 92.880.000
- 250 gram = Rp 231.917.000
- 500 gram = Rp 463.612.000
- 1000 gram = Rp 927.181.000
Harga Emas Antam Batik
- 0,5 gram = Rp 628.000
- 1 gram = Rp 1.161.000
- 8 gram = Rp 8.778.000
Harga Emas UBS
- 0,5 gram = Rp 517.000
- 1 gram = Rp 969.000
- 2 gram = Rp 1.922.000
- 5 gram = Rp 4.749.000
- 10 gram = Rp 9.449.000
- 25 gram = Rp 23.573.000
- 50 gram = Rp 47.050.000
- 100 gram = Rp 94.062.000
- 250 gram = Rp 235.082.000
- 500 gram = Rp 469.611.000
- 1000 gram = Rp 938.207.000.
Advertisement
Harga Emas Naik Lagi Dampak Pelemahan Dolar AS
harga emas melanjutkan kenaikannya pada perdagangan Rabu setelah turun terpengaruh rilis data inflasi AS dan tergelincirnya nilai tukar dolar.
Dikutip dari CNBC, Kamis (12/5/2022), harga emas di pasar spot naik 0,8 persen menjadi USD 1.852,15 per ounce pada 11:53 EDT (1553 GMT). Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,7 persen menjadi USD 1.852,80.
Pertumbuhan harga konsumen AS melambat pada April karena harga bensin turun dari rekor tertinggi, menunjukkan inflasi mungkin telah mencapai puncaknya, meskipun kemungkinan akan tetap panas untuk sementara dan menjaga bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga untuk mendinginkan permintaan.
Faktor yang mendorong harga emas naik yaitu indeks dolar yang awalnya menguat pada data CPI, turun kembali sekitar 0,3 persen.
Pejabat bank sentral AS pada Selasa memperkuat argumen mereka untuk rangkaian kenaikan suku bunga tercepat setidaknya sejak 1990-an untuk memerangi inflasi.
“Secara keseluruhan, emas bukanlah investasi yang buruk. Ini telah memegang kisaran yang cukup ketat, saya lebih suka memiliki emas daripada Nasdaq, atau Bitcoin," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.
Meskipun emas dianggap sebagai tempat berlindung yang aman dari inflasi, kenaikan suku bunga AS meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan, sekaligus meningkatkan dolar, mata uang yang digunakan untuk menghargai emas.
“Kami memperkirakan harga (emas) untuk kembali mengambil isyarat dari imbal hasil riil seiring berjalannya tahun, menghadapi tekanan turun di semester kedua tetapi tetap meningkat relatif terhadap level historis,” kata Suki Cooper, seorang analis di Standard Chartered.
Di tempat lain, harga perak naik 2,4 persen menjadi USD 21,74 per ounce, harga platinum naik 3,7 persen menjadi USD 999,22, sementara harga paladium turun 0,6 persen menjadi USD 2.054,12.
Prediksi Harga Emas Pekan Ini
Harga emas gagal bertahan di atas level USD 1.900 per ons pada pekan lalu. Hal ini karena pasar memiliki reaksi yang sangat tidak menentu terhadap kenaikan suku bunga Fed, setengah poin pada Rabu sementara mengesampingkan kenaikan 75-bps pada pertemuan Juni.
Harga emas turun 1,6 persen, dengan emas berjangka Comex Juni diperdagangkan terakhir di USD 1.883,30 per ounce. Dimana The Fed memiliki salah satu pengumuman yang paling dinanti minggu ini, dan pasar menunjukkannya, dengan Nasdaq membalikkan semua kenaikan langsung dan anjlok 5 persen pada hari Kamis dalam aksi jual satu hari terburuk sejak Juni 2020.
Dikutip dari Kitco.com, Senin (9/5/2022), analis pasar senior OANDA Edward Moya mengatakan, pasar bertanya-tanya apakah The Fed telah membuat kesalahan yaitu membuat resesi di AS tak terhindarkan.
"Wall Street sekarang percaya bahwa The Fed berada di jalur yang ditetapkan untuk memberikan kenaikan suku bunga setengah poin selama beberapa pertemuan berikutnya, dan kemudian Jackson Hole, mereka harus memutuskan apakah akan melanjutkan atau mengubah arah," ujar Moya.
Moya menjelaskan, banyak pedagang berpikir bahwa Fed perlu mempertahankan semua opsi di atas meja untuk memerangi inflasi secara agresif. Tetapi Fed memberi sinyal bahwa mereka percaya inflasi memuncak. Ada ketakutan mungkin Fed membuat kesalahan dan mungkin harus mengirim ekonomi ke resesi jauh lebih cepat.
“Tidak secara aktif mempertimbangkan kenaikan 75 basis poin, bank sentral AS telah mengunci diri dalam pengetatan yang sedikit lebih bertahap,” kata Moya.
Reaksi pasar ini juga bisa menandakan bahwa The Fed kehilangan kredibilitasnya, terutama setelah meremehkan inflasi sebagai peralihan tahun lalu.
Advertisement