Sukses

Jalan Tol Pertama di Bengkulu Rampung, Waktu Tempuh dari 1 Jam Jadi 15 Menit

Seksi 3 Jalan Tol Taba Penanjung-Bengkulu merupakan bagian dari Jalan Tol Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu sepanjang 95,8 km.

Liputan6.com, Jakarta Pasca beroperasi fungsional saat arus mudik Lebaran 2022 lalu, Jalan Tol Taba Penanjung-Bengkulu sepanjang 17,6 km konstruksinya telah rampung 100 persen. Jalan tol pertama di Bengkulu tersebut kini siap dioperasikan untuk digunakan.

Secara estimasi, kehadiran tol baru ini bakal memangkas waktu tempuh perjalanan menjadi 15 menit dari Kota Bengkulu ke Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah. Waktu tempuh itu bisa dicapai dengan kecepatan maksimal berkendara yakni 80 km per jam.

Sementara jika berkendara dari Bengkulu ke Taba Penanjung atau sebaliknya melalui jalan nasional, waktu tempuh dapat mencapai lebih kurang 1 jam.

Mengutip data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (BPJT), Kamis (12/5/2022), Seksi 3 Jalan Tol Taba Penanjung-Bengkulu merupakan bagian dari Jalan Tol Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu sepanjang 95,8 km.

Kemudian kedua seksi lainnya yakni Seksi 1 Lubuk Linggau-Kepahiang (54,5 km) dan Seksi 2 Kepahiang-Taba Penanjung (23,7 km) yang saat ini masih dalam tahap persiapan.

Jalan Tol yang dikelola oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Hutama Karya sejak 2019 ini telah menjalani Uji Laik Fungsi (ULF) khusus Seksi 3 Jalan Tol Taba Penanjung-Bengkulu pada 13-14 April 2022.

Diharapkan pemanfaatan Jalan Tol ini dapat digunakan secara optimal, karena terintegrasi dengan pengembangan Pelabuhan Baai dalam rangka mengembangkan ekonomi daerah. Lalu dipercaya akan meningkatkan konektivitas pariwisata yang berkunjung ke Bengkulu.

Kehadiran jalan tol Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu nantinya juga diyakini bakal menurunkan biaya logistik serta memangkas waktu tempuh distribusi barang dan jasa antar wilayah.

Di samping itu kehadiran Jalan Tol yang membentang diantara pemandangan indah kawasan hutan dan perbukitan diharapkan juga dapat mendorong pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru khususnya kawasan yang berada di sekitar on/off ramp jalan tol tersebut.

2 dari 3 halaman

2,6 Juta Kendaraan Lintasi Jalan Tol Trans Sumatera selama Mudik Lebaran

PT Hutama Karya (Persero) mencatat, total sebanyak 2.690.458 kendaraan telah melintas di seluruh ruas di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), baik yang telah beroperasi secara penuh maupun fungsional selama arus mudik Lebaran 1443 H (25 April-9 Mei 2022).

Angka arus mudik Lebaran tersebut merupakan akumulasi dari 7 ruas yang telah dioperasikan, yakni Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter), Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka), Palembang-Indralaya (Palindra), Pekanbaru-Dumai (Permai), Medan-Binjai, Ruas Binjai-Langsa Seksi 1 (Binjai-Stabat), Sigli-Banda Aceh (Seksi 2, 3 & 4), serta ruas fungsional yakni Bengkulu-Taba Penanjung dan Pekanbaru-Bangkinang.

Executive Vice President (EVP) Divisi Operasi dan Pemeliharaan (OPT) Hutama Karya Dwi Aryono Bayuaji mengatakan, meskipun masih banyak pemudik di Pulau Sumatra yang belum kembali ke daerah asal, namun lonjakan lalu lintas arus balik telah terjadi pada hari Minggu (7/5/2022) lalu.

"Total sebanyak 227.889 kendaraan melintas di seluruh JTTS pada Minggu (7/5/2022) dengan jumlah kendaraan yang meninggalkan Sumatera menuju Jawa sebanyak 73.182 kendaraan melalui Exit Gate Bakauheni Selatan dan Bakauheni Utara," jelasnya dalam keterangan tertulis, Rabu (11/5/2022).

 

3 dari 3 halaman

Evaluasi Mudik

Lebih lanjut Dwi menyampaikan hasil evaluasi dari periode mudik Lebaran tahun ini, dimana meskipun terdapat lonjakan trafik di Tol Trans Sumatera, namun tidak terjadi kemacetan yang berarti berkat strategi dan persiapan matang yang diterapkan di lapangan.

Antara lain, penerapan sistem holding di rest area dengan mengarahkan kendaraan masuk ke rest area untuk mengurangi penumpukan di gerbang tol hingga jalur alternatif.

"Sejak H-2 bulan sebelum mudik, kami telah mempersiapkan berbagai pelayanan dan simulasi jalur alternatif agar tidak terjadi kemacetan yang dapat mengganggu kenyamanan pemudik," imbuhnya.

Â