Liputan6.com, Jakarta - Chief Executive Officer (CEO) PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) John Riady menargetkan pra penjualan sektor properti Lippo Karawaci di 2022 bisa mencapai Rp 5,2 triliun. Angka ini naik 5 persen dari realisasi tahun sebelumnya yang di angka Rp 4,96 triliun.
Strategi Lippo Karawaci antara lain meluncurkan klaster produk rumah tapak baru yang menjawab permintaan dari para first-time home buyers. "Di samping itu, melakukan penetrasi pasar yang lebih luas pada segmen high income dan apartemen mid-rise, serta meningkatkan permintaan terhadap unit apartemen siap huni,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Kamis (12/5/2022).
Baca Juga
John melanjutkan bahwa Lippo Karawaci melihat kesempatan yang besar untuk memperluas penetrasi pasar dengan memperkenalkan produk-produk baru dengan harga yang beragam.
Advertisement
“LKPR memulai dengan melakukan consumer research untuk memahami aspirasi dan motivasi segmen market kami,” tegas John.
Analis Ciptadana Sekuritas Yasmin Soulisa menyebut, kemampuan Lippo Karawaci membaca kebutuhan pasar menjadi kunci bagi perseroan untuk meningkatkan penjualan properti.
Yasmin juga menyampaikan bahwa LPKR merupakan pengembang dengan segmen kuat di perumahan yang menyasar pembeli pertama atau first-time home buyers.
Pada 2021, penjualan rumah tapak Lippo Karawaci naik 88,3 persen YoY (year on year) menjadi Rp 3,11 triliun, berkontribusi 62,6 persen dari total pra penjualan. Hal ini menunjukkan Lippo mampu membaca kebutuhan pasar saat ini dan melakukan eksekusi strategi yang tepat.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Proyek Residensial
Selain itu, Lippo Karawaci membukukan pendapatan real estate Rp 4,41 triliun pada tahun 2021, naik 35,5 persen YoY seiring dengan peningkatan bisnis properti yang didukung sejumlah proyek residensial Waterfront Estates di Cikarang, Cendana Homes di Lippo Village, dan unit apartemen di Holland Village Jakarta.
"LPKR juga mengandalkan proyek Embarcadero di Bintaro, Hillcrest & Fairview di Lippo Village, dan Orange County di Cikarang. Hal itu membuat pra penjualan LPKR melonjak 86 persen YoY menjadi Rp 4,96 triliun pada tahun 2021," jelasnya.
Yasmin memprediksi Lippo Karawaci mampu meraih target pra penjualan Rp 5,2 triliun di tahun 2022. Dari sisi pendapatan, LPKR juga berpotensi meraih Rp 18,33 triliun di tahun 2022, naik 10,8 persen YoY dari Rp 16,53 triliun pada 2021.
"Lippo Karawaci juga diprediksi mencatatkan laba operasi Rp 2,32 triliun di tahun 2022, dibandingkan dengan Rp 1,49 triliun pada tahun 2021, dengan potensi laba bersih Rp 66 miliar di tahun 2022," paparnya.
Advertisement
Lippo Karawaci Cetak Pendapatan Rp 3,34 Triliun di Kuartal I 2022
Perusahaan properti dan kesehatan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mampu mencetak pendapatan Rp 3,34 triliun di kuartal I 2022. Angka pendapatan Lippo Karawaci ini didukung oleh kinerja sektor kesehatan yang tangguh dan pra-penjualan sesuai dengan yang ditargetkan.
Pilar real estate membukukan pra penjualan sebesar Rp 1,21 triliun atau sebanyak 1.635 unit di kuartal I 2022. Prapenjualan ini mencapai 23 persen dari target sepanjang 2022 yang sebesar Rp 5,2 triliun.
Pilar real estate juga membukukan peningkatan EBITDA dari Rp 132 miliar menjadi Rp 153 miliar seiring meningkatnya serah terima unit rumah tapak yang memiliki margin lebih tinggi.
Pada pilar healthcare, Siloam Hospitals menunjukkan kinerja keuangan dan operasional yang kuat. Pertumbuhan bisnis non-Covid Siloam Hospitals tetap tangguh meskipun terdapat dampak varian Omicron awal tahun ini.
Pada kuartal I 2022, Siloam Hospitals membukukan pendapatan sebesar Rp 2,22 triliun dan EBITDA sebesar Rp 392 miliar. Posisi neto kas Siloam Hospitals juga tetap kuat yaitu sebesar Rp 1,72 triliun di kuartal I 2022.
Seiring dengan menurunnya kasus Covid-19, terjadi tren pemulihan pada pilar lifestyle dengan pendapatan mencapai Rp 249 miliar di kuartal I 2022, jumlah pengunjung mal telah mengalami pemulihan dan mencapai level 56 persen dari sebelum masa pandemi.
Tingkat okupansi hotel juga mengalami pemulihan dan mencapai level 67 persen jika dari 2021 dengan tingkat okupansi hanya mencapai 39 persen imbas lockdown akibat varian Covid-19 Delta.
CEO Lippo Karawaci John Riady mengatakan, di kuartal I 2022, total pendapatan mencapai Rp 3,34 triliun dan EBITDA sebesar Rp 608 miliar didukung oleh kinerja dari pilar real estate, healthcare, dan lifestyle.
"Bisnis properti menunjukkan tanda pemulihan yang terlihat dengan meningkatnya pra-penjualan produk klaster Cendana Home Series dan Brava di Lippo Village Karawaci," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (12/5/2022).
"Indonesia sedang dalam masa pemulihan dan kegiatan sudah berangsur-angsur normal kembali, kami yakin kondisi makro juga akan mendukung pertumbuhan bisnis kami di tahun 2022.” lanjut dia.