Sukses

Pertamina Hulu Rokan Sudah Bor 145 Sumur Baru

Blok Rokan menyumbangkan sepertiga total produksi minyak Pertamina atau hampir seperempat produksi nasional.

Liputan6.com, Jakarta - Program pengeboran sumur baru PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang masif dan agresif berkontribusi positif terhadap tingkat produksi Wilayah Kerja (WK) Rokan. Sejak awal tahun hingga Pekan ini, Pertamina Hulu Rokan berhasil mengebor 145 sumur baru, atau rata-rata lebih dari satu sumur per hari.

Ditargetkan, sampak akhir tahun Pertamina Hulu Rokan bisa mencapai target pengeboran 400-500 sumur baru di Blok Rokan.

Pengeboran sumur-sumur baru di WK Rokan sejauh ini berkontribusi rata-rata lebih dari 12.000 barel minyak per hari (BOPD), sehingga dapat menjaga tingkat produksi di WK migas terbesar kedua di tanah air tersebut.

"Kontribusi dari sumur-sumur pengembangan terus menunjukkan tren menaik. PHR akan menambah rig lagi agar dapat meningkatkan produksi di WK Rokan," ungkap Dirut Pertamina Hulu Rokan Jaffee A, dikutip dari Antara, Jumat (13/5/2022). 

Tahun ini, Pertamina Hulu Rokan berencana menambah jumlah rig hingga menjadi 26 rig pengeboran dan 47 rig workover/well service (WOWS). Hingga April lalu, PHR mengoperasikan 19 rig pengeboran dan 28 rig WOWS.

WK Rokan menyumbangkan sepertiga total produksi minyak Pertamina atau hampir seperempat produksi nasional dengan rata-rata produksi tahunan sekitar 160 ribu barel minyak per hari (BOPD) untuk periode September-Desember 2021.

Seluruh hasil lifting WK Rokan juga diperuntukkan untuk konsumsi kilang domestik Pertamina guna mendukung ketahanan energi nasional.

Dalam paparannya, Jaffee menjelaskan bahwa PHR berhasil meningkatkan kinerja WK Rokan pasca alih kelola. Di antaranya kenaikan tingkat produksi, biaya lifting yang makin rendah, peningkatan nilai investasi dan kegiatan pengeboran secara masif-agresif. Dia juga menjelaskan peran WK Rokan dalam pengembangan digitalisasi di lingkungan Subholding Upstream Pertamina dan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Pertamina Temukan Cadangan Migas Baru di Sumatera Selatan

Sebelumnya, Pertamina Subholding Upstream, melalui PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) - Regional Sumatera Zona 4 menemukan cadangan minyak dan gas pada sumur eksplorasi Wilela (WLL)-001 yang berlokasi di Desa Paduraksa, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Lokasi cadangan migas ini sekitar 15 km dari Stasiun Pengumpul (SP) Merbau dan 25 km dari SP Limau.

Sumur WLL-001 ditajak pada 28 Maret 2022 dan mencapai kedalaman akhir 1.358 meter Measured Depth (mMD) pada 19 April 2022.

Sumur migas ini dapat menemukan gas dan kondensat melalui Uji Kandungan Lapisan (Drill Stem Test/DST) pertama (DST#1) yang dilakukan pada reservoir batu pasir Formasi Air Benakat pada interval 880-886 m.

“Dari hasil Uji Kandungan Lapisan pertama diperoleh laju aliran gas sebesar 5,69 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD) dan kondensat 482,7 barel per hari (BCPD). Selanjutnya akan dilakukan Uji Kandungan Lapisan kedua dan ketiga pada interval batu pasir lain di Formasi Air Benakat,” ujar Direktur Utama PHR-Regional Sumatera, Jaffee Arizon Suardin dalam keterangannya, Senin (9/5/2022).

Jaffee mengatakan temuan ini merupakan wujud komitmen Pertamina dalam meningkatkan cadangan dan upaya memenuhi kebutuhan gas yang semakin tinggi.

Ini seiring dengan meningkatnya pertumbuhan industri di Sumatera Selatan, serta mendukung pencapaian target produksi migas nasional.

“Dengan Spirit of SUMATERA (SUstainable, MAssive, To grow, Efficient, Resilient, Aggressive), PHR-Regional Sumatera akan terus menjalankan operasi migas yang selamat dan unggul sehingga dapat memberikan kontribusi secara signifikan dan berkelanjutan,” ujar Jaffee.

3 dari 4 halaman

Target Eksplorasi

Direktur Eksplorasi PT Pertamina Hulu Energi (PHE)-Subholding Upstream, Medy Kurniawan, berharap pencapaian ini menjadi pemantik semangat pekerja Pertamina di Regional Sumatera untuk terus berupaya menemukan cadangan-cadangan migas baru.

Dia pun mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh para pemangku kepentingan. Dikataka jika Subholding Upstream mempunyai rencana kerja yang masif dan agresif pada 2022 antara lain pengeboran eksplorasi sebanyak 29 sumur serta pengeboran sumur pengembangan sebanyak 813 sumur dan 500 sumur di antaranya berada di wilayah PHR.

"Dengan adanya dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan, maka aktivitas operasi perusahaan dalam mencari dan memproduksi migas dapat berjalan lancar dan kebutuhan energi di Indonesia dapat terpenuhi. Terima kasih kepada para pemangku kepentingan yang telah mendukung operasi Zona 4, sehingga pengeboran sumur eksplorasi WLL-001 berjalan lancar dan berhasil menemukan cadangan migas,” ujar Medy. 

4 dari 4 halaman

Kontribusi ke Produksi Migas Nasional

Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Anggono Mahendrawan, menyebutkan bahwa temuan ini merupakan pencapaian yang sangat baik sebagai hasil dari upaya yang selama ini dilakukan oleh PHR.

“Sebagai salah satu Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) yang memiliki target pengeboran paling banyak di tahun 2022 ini, PHR memang harus berupaya lebih banyak untuk menemukan cadangan-cadangan migas di wilayah operasi,” ujar Anggono.

Anggono juga menyampaikan bahwa SKK Migas selanjutnya akan memberikan dukungan terhadap rencana-rencana pengeboran yang dijalankan oleh semua KKKS, khususnya di wilayah Sumbagsel, termasuk PHR.

“Penemuan ini akan berkontribusi pula terhadap pencapaian target produksi migas nasional, harapannya semua target yang diberikan kepada PHR dapat terpenuhi dan produksi terus meningkat. Kita wajib optimis bahwa target produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada tahun 2030 dapat diwujudkan,” tutup Anggono.

Pengeboran eksplorasi sumur Wilela-001 dijalankan dengan tetap menjaga kinerja HSSE yang tinggi, menerapkan protokol pencegahan COVID-19 secara ketat, serta menerapkan operational excellence.