Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan atau Menko Luhut menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Presiden Uni Emirat Arab (UEA) dan Raja Abu Dhabi, Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan.
"Belasungkawa saya sampaikan kepada seluruh jajaran pemerintah Uni Arab Emirat atas wafatnya Yang Mulia Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan, Presiden UEA dan Raja Abu Dhabi pada hari ini," katanya seperti dikutip dari Antara, Sabtu (14/5/2022)
Luhut menyebut Sheikh Khalifa punya peran penting dalam membawa Uni Emirat Arab menjadi negeri yang makmur dan maju seperti saat ini.
Advertisement
"Saya memahami bahwa hari ini tidak ada yang lebih berduka dan kehilangan seperti rakyat Uni Arab Emirat serta Pangeran Mohammad Bin Zayed Al Nahyan, atas berpulangnya kakak tercinta yang selama ini punya peran penting dalam membawa Uni Arab Emirat menjadi negeri yang makmur dan maju," imbuhnya.
Menurut Luhut, sejak menjadi Presiden UAE, Sheikh Khalifa telah memimpin restrukturisasi besar-besaran sehingga UAE bisa bertransformasi menjadi negara yang paling maju dan modern di kawasan baik dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, maupun kesejahteraan rakyatnya sendiri.
Sheikh Khalifa juga disebutnya sebagai pemimpin UAE yang pertama kalinya menginisiasi sistem nominasi untuk anggota Dewan Nasional Federal, di mana langkah tersebut adalah inovasi dalam sistem pemilihan langsung di Uni Arab Emirat.
"Saya rasa berkat kerja dan inovasi yang beliau lakukan, Indonesia banyak belajar bagaimana membangun negeri yang maju dan modern pengetahuannya sekaligus memakmurkan segenap rakyatnya," katanya.
Â
Pernah Bertatap Muka
Meski mengaku hanya pernah sekali bertatap muka dengan Sheikh Khalifa, Luhut menyebut Presiden Uni Emirat Arab itu punya banyak kemiripan dengan Presiden Joko Widodo sebagai seorang pendengar yang baik, rendah hati dan punya kepedulian yang tinggi pada kepentingan rakyat UAE secara keseluruhan.
"Selamat Jalan Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan, saya berharap keluarga yang ditinggalkan khususnya Pangeran Mohammad Bin Zayed Al Nahyan diberikan ketabahan dan selalu dalam lindungan Tuhan dalam memimpin negeri," pungkas Luhut.
Presiden Uni Emirat Arab yang juga kakak Putra Mahkota Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MbZ), Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan, meninggal dunia Jumat (13/5).
Khalifa bin Zayed Al Nahyan menjabat sebagai Presiden UEA dan Penguasa Abu Dhabi sejak 3 November 2004. Dia terpilih menggantikan ayahnya, Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, yang menjabat sebagai presiden pertama UEA sejak persatuan pada tahun 1971 hingga meninggal pada 2 November 2004.
Advertisement
Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Khalifa bin Zayed Meninggal Dunia
Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan meninggalnya presiden mereka Sheikh Khalifa bin Zayed. Ia meninggal dalam usia 73 tahun. Meninggalnya Sheikh Khalifa diumumkan oleh Kementerian Urusan Kepresidenan Uni Emirat Arab.
"Kementerian Urusan Kepresidenan berduka dengan rakyat UEA, negara Arab dan Islam, dan dunia karena mangkatnya Yang Mulia Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan, Presiden UEA," tulis pernyataan kementerian, dikutip Khaleej Times, Jumat (13/5/2022).
Sheikh Khalifa adalah anak pertama dari Sheikh Zayed, presiden pertama UEA. Sheikh Khalifah menjabat sebagai presiden dan Penguasa Abu Dhabi sejak 2004.
Ia merupakan saudara tiri dari Pangeran Mohamed bin Zayan (MbZ). Pangeran MbZ diangap sebagai pemimpin de facto Abu Dhabi sejak kakaknya kena stroke pada 2014.
Pencapaian Sheikh Khalifa yang disorot adalah di bidang ekonomi. Ia berupaya melakukan diversifikasi dari sektor minyak dan gas.Selama 40 hari ke depan, Uni Emirat Arab akan beeduka nasional. Bendera akan dikibarkan setengah tiang.
Pada periode berduka, sektor pemerintah dan dunia usaha dengan menyetop layanan selama 3 hari. Negara tetangga Oman dan Bahrain juga masuk periode duka selama 3 hari atas meninggalnya Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan.