Liputan6.com, Jakarta Industri penerbangan nasional kembali kedatangan maskapai pelat merah baru, Pelita Air yang belum lama ini telah terbang reguler terjadwal. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra turut menyambut baik hadirnya maskapai pelat merah baru tersebut.
Irfan menyebut, masuknya Pelita Air ke penerbangan reguler terjadwal memang perlu mendapatkan sambutan. Ia pun memandang hal itu bukan menjadi satu ancaman bagi kelangsungan Garuda Indonesia terbang di langit Tanah Air.
Baca Juga
“Pemain baru itu harus membuat kita makin memenangkan pertarungan. Kita lihat aja nanti,” katanya kepada Liputan6.com, ditulis Sabtu (14/5/2022).
Advertisement
Menurutnya saat ini industri penerbangan di dalam negeri bukan lagi soal monopoli. Dengan demikian kehadiran maskapai baru, apalagi dari sama-sama perusahaan pelat merah tak bisa dikatakan sebagai ancaman.
Ia menyampaikan adanya Pelita Air tak mengganggu langkah-langkah yang akan dilakukan oleh Garuda Indonesia. Yakni ditengah proses yang tengah berjalan untuk memperbaiki operasional, serta mendapatkan pasar di dalam negeri.
“Apakah kita akan kedapatan penumpang? Oh pasti, tapi kita selalu bilang, saya selalu bilang Garuda akan mengambil jalan ini, ‘you with me, fine, you’re not with me, fine-fine juga kok, market ini besar,” terangnya.
Irfan kembali menyatakan sambutannya kepada Pelita Air. Ia pun mengajak maskapai anak usaha Pertamina ini untuk bisa bersaing secara sehat.
“Dalam kapasitas airlines yang notabene pemain baru yang notabene ujung-ujungnya berkompetisi dengan kita komentar saya simple. ‘Selamat datang pelita’ Mari kita kompetisi secara sehat fair,” paparnya.
Dalam hal kompetisi ini, Irfan optimistis pengalaman yang dimiliki Garuda Indonesia, strategi yang dilakukan oleh maskapai ini tetap akan berhasil menggaet pasar di dalam negeri.
“Anda mau gunakan value propotition ke publik seperti apa itu kan hak anda. Tapi mari kita berkompetisi, waktu yang akan membuktikan siapa yang menang, siapa yang tidak menang, siapa yang gugur-guguran, siapa yang bertahan, waktu pasti akan membuktikan,” terangnya.
Cara Pemerintah
Lebih lanjut, Irfan memandang, masuknya Pelita Air ke penerbangan reguler jadi salah satu upaya pemerintah untuk memberikan aksesibilitas kepada masyarakat. Apalagi, sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir pun meminta Pelita Air untuk fokus untuk menjalankan rute dalam negeri.
Aksesibilitas yang dimaksud Irfan merupakan representasi dari tugas pemerintah sebagai pemegang amanah.
“Dan kalau saya lihat pemerintah sebagai pemegang amanah, menurut saya, Saya musti semuanya support-support aja apa yang dilakukan soal Pelita,” kata dia.
Menurut catatan Liputan6.com, sekitar akhir tahun 2021 lalu, Pelita Air dikabarkan bakal menjadi pengganti Garuda Indonesia. Ini menjadi perbincangan banyak orang, melihat Garuda Indonesia tengah diselimuti banyak utang dan proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang masih berjalan.
Irfan merespons santai terkait isu tersebut. Ia tak mempermasalahkan berbagai pandangan orang terhadap isu Garuda Indonesia yang akan digantikan posisinya oleh Pelita Air.
“Ada satu role yang harus dilihat juga, pemerintah sebagai pemegang amanah undang0undang untuk pastikan warga itu aksesibilitasnya bisa dipenuhi. Tentu pemerintah sebagai pemegang amanah mulai melihat dan (menyusun) melakukan plan B apa yang terjadi bila Garuda gagal di PKPU? itu pertanyaan yang sangat wajar, kita kan harus mikirkan plan B,” paparnya
“Kalau saya selalu bilang Expecting the best preparing for the worst,” imbuh Irfan.
Advertisement
Perintah Erick Thohir ke Pelita Air
Menteri BUMN Erick Thohir meminta maskapai Pelita Air Service fokus melayani penerbangan domestik. Ia menekankan potensi domestik Indonesia harus dimanfaatkan.
Pada Kamis 28 April 2022 merupakan penerbangan terjadwal perdana Pelita Air dengan rute Jakarta-Bali. Erick menjadi sosok yang melepas penerbangan perdana itu dari Bandara Soekarno-Hatta.
"Saya meminta dan saya haruskan Pelita (Air) ini adalah yang akan menjadi salah satu tulang punggung untuk pembangunan industri domestic flight," katanya dalam sambutannya, Kamis (28/4/2022).
"Ini dicatat ya, kalau ada izin internasional jangan dikeluarin," tegas dia.
Erick meyakini, potensi penerbangan domestik bakal kembali membaik. Ia juga mengacu persentase pariwisata pada masa sebelum Covid-19.
Potensi Dalam Negeri
Ia menuturkan 72 persen pariwisara merupakan domestik. Sementara 28 persen sisanya baru wisatawan internasional.
"Artinya ini ada potensi luar biasa yang selama ini kita bumn tidak memfokuskan dirinya," katanya.
"Yang menarik ini pertanyaannya, Kenapa pelita air ini dilahirkan dan dan didoromg untuk bertransformasi saya yakini kita tau potensi yang luar biasa untuk domestic flight yang ada di indonesia, penerbangan domestik," papar Erick Thohir.
Advertisement