Liputan6.com, Jakarta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, penanganan pandemi yang dilakukan dengan baik mampu memberikan dampak positif. Salah satunya adalah rencana konser K-pop (Korea Pop) yang akan digelar pada Mei hingga akhir tahun.
Bahkan Sandiaga Uno berharap nantinya musik khas Indonesia seperti dangdut koplo bisa mendunia seperti K-pop.
Baca Juga
"Rencana konser artis internasional selama Mei hingga beberapa bulan ke depan, ini patut kita syukuri karena penanganan pandemi yang sangat baik. Kpop punya fans besar di Indonesia," ujar Sandiaga dalam konferensi pers, Jakarta, Selasa (17/5).
Advertisement
Sandiaga mengatakan, konser ini menjadi tantangan dan peluang bagi Indonesia. Tantangan sebab akan membutuhkan upaya ekstra dalam meredam penyebaran Covid-19. Namun menjadi peluang, karena fanbase K-pop yang cukup besar hingga ke mancanegara.
"Ini menjadi peluang dan tantangan agar konser ini bisa menstimulasi dan mampu menarik wisatawan mancanegara berkunjung kerana fanbase K-pop yang sangat besar," jelasnya.
Disamping itu, Sandiaga berharap pelaku musik nasional mampu bersaing dengan mancanegara. Dia mengatakan, seniman Indonesia harus bisa menciptakan pasar yang dicintai oleh masyarakat luas.
"Ini juga harus menginspirasi talenta kita, harus naik kelas dan memotivasi pelaku musik tanah air untuk melakukan inovasi sehingga industri musik segera bergaung secara global," katanya.
Salah satu yang bisa didorong kedepan adalah musik dangdut koplo. Saat ini penggemar aliran musik ini sangat besar, bukan tidak mungkin mampu bersaing secara internasional.
"Ini adalah bukti seni pertunjukkan harus dikelola dengan baik karena produknya jika dikemas apik dan menarik, akan memiliki penggeram secara global. Kenapa tidak dangdut koplo yang bisa dikembangkan. Suatu saat nanti dangdut koplo bisa manggung dan mendatangkan fanbase yang besar," tandasnya.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kunjungan Wisman ke Indonesia Meroket 200 Persen di Maret 2022
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kedatangan wisatawan asing ke Indonesia periode Maret 2020 sebanyak 40.790 orang.
Angka ini naik 121,02 persen dibandingkan kedatangan wisman pada Februari 2022. Bila dibandingkan dengan kedatangan pada Maret 2021, maka meningkat hingga 206,25 persen
"Jumlah kunjungan wisman pada Maret 2022 naik sangat impresif jika dibandingkan maret 2021 dan jika dibandingkan dengan Februari 2022 naiknya 121,02 persen," kata Kepala BPS, Margo Yuwono di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Senin (9/5).
Jumlah kunjungan wisman pada Maret 2022 terdiri atas wisman yang berkunjung dengan berbagai moda angkutan. Melalui jalur udara sebanyak 39.060 kunjungan, dengan angkutan laut sebanyak 1.409 kunjungan, dan dengan angkutan darat sebanyak 319 kunjungan.
Berdasarkan asal negaranya, kunjungan wisman terbesar berasal dari China sebanyak 4.831 kunjungan (11,84 persen). Diikuti wisman asal Australia 2.813 kunjungan (6,90 persen), Singapura 2.538 kunjungan (6,22 persen), Amerika Serikat 2.252 kunjungan (5,52 persen), dan Rusia 2.053 kunjungan (5,03 persen).
Sementara itu, wisman yang meninggalkan Indonesia melalui pintu masuk utama selama bulan Maret 2022 rata-rata telah menghabiskan waktu selama 42,06 hari di Indonesia. Secara rata-rata, wisman yang datang dari wilayah ASEAN memiliki lama tinggal yang paling singkat, yaitu selama 15,11 hari.
Margo mengatakan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia melalui pintu masuk utama dari Januari hingga Maret 2022 mencapai 74.380 kunjungan. Angka naik 228,24 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2021.
Kunjungan wisman pada periode Januari hingga Maret ini terdiri atas wisman yang berkunjung dengan moda angkutan udara sebanyak 71.450 kunjungan, moda angkutan laut sebanyak 2.153 kunjungan, dan moda angkutan darat sebanyak 779 kunjungan.
Advertisement
Kunjungan Wisman ke Indonesia Capai 18 Ribu Orang, China Paling Banyak
Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) atau turis asing ke Indonesia melalui pintu utama di Februari 2022 mencapai 18,46 ribu kunjungan. Terdapat tiga negara dengan wisman terbanyak masuk ke Indonesia yaitu China, Rusia dan Korea Selatan.
"Berdasarkan kebangsaanya, tiga besar wisman datang dari China, Rusia dan Korea Selatan," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Jumat (1/4/2022).
Jumlah kunjungan wisman dari China pada Februari tercatat 3 ribu kunjungan atau 16,1 persen dari total kunjungan wisman. Dari sisi pertumbuhannya, mengalami kenaikan 29,11 persen (mtm), 51,3 persen (yoy) dan 114,5 (ctc).
Kunjungan wisman Rusia di bulan Februari sekitar 1.300-an atau 6,8 persen dari total kunjungan wisman. Sehingga berdasarkan pertumbuhannya, kunjungan wisman Rusia mengalami kenaikan 15,63 persen (mtm), 207,13 persen (yoy) dan 461,7 persen (ctc).
Adapun jumlah wisman dari Korea Selatan yang datang ke Indonesia sekitar 1.200-an atau 6,3 persen dari total kunjungan wisman. Dari sisi pertumbuhannya mengalami kenaikan 9,64 persen (mtm), 94,84 persen (yoy) dan 311,2 persen (ctc).
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Jumlah Kunjungan Wisman Sudah Mencapai 15 Ribu Orang Sejak Pemberlakuan Visa on Arrival
Deputi Bidang Pemasaran Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) Kemenparekraf, Nia Niscaya, mengatakan sejak wisatawan mancanegara hadir kembali di Indonesia, khususnya Bali hingga 26 Maret 2022, sudah berjumlah 15 ribu wisman.
"Pengguna terbesar visa on travel di wilayah RI saat ini adalah Australia, Singapura, Amerika Serikat, diikuti Prancis dan Inggris," ucap Nia dalam Weekly Press Briefing, Senin (28/3/2022).
Bila berdasarkan data sebelum pandemi, para wisman spendingnya di atas rata-rata. Sandiaga bersyukur, kunjungan wisman tidak memicu peningkatan kasus Covid-19.
"Jadi, kami melihat bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara meningkat. Dengan perluasan visa on arrival diharapkan akan semakin meningkat secara bertahap dan berkelanjutan," kata Sandiaga.
Dengan peningkatan jumlah wisman, lanjut Sandiaga, jadi momentum kebangkitan ekonomi. Hal tersebut bisa meningkatkan lapangan kerja. Â
Advertisement