Sukses

Imbas One Way Mudik, Keberangkatan Bus Antar Kota Molor Semalaman

Kemenhub mencatat sejumlah permasalahan pada angkutan bus antar kota selama periode mudik Lebaran 2022, utamanya soal keterlambatan dalam mengangkut pemudik ke tempat tujuan.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat sejumlah permasalahan pada angkutan bus antar kota selama periode mudik Lebaran 2022. Utamanya soal keterlambatan dalam mengangkut pemudik ke tempat tujuan.

"Mundurnya pemberangkatan hingga 10 jam, bahkan sampai satu malam karena bus telat datang akibat tertahan penerapan one way di jalan tol," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi, Selasa (17/5/2022).

Budi menceritakan, pemudik yang berlawanan arah dengan penerapan one way harus keluar ke jalan non-tol. Sehingga mengalami waktu perjalanan yang jauh lebih lama akibat tertahan kemacetan.

"Di jalan non-tol minim rest area dan sedikit rumah makan yang bekerja sama dengan perusahaan bus untuk melayani penumpang bus yang harus keluar jalan tol akibat penerapan one way," paparnya.

Berbagai upaya telah dikerahkan Kementerian Perhubungan. Salah satunya, mencari bus pengganti dengan bus pariwisata.

"Namun kelas pelayanan berbeda, karena bus pariwisata rata-rata tidak ada fasilitas toiletnya. Sehingga dilakukan pengembalian uang tiket sesuai kelas pelayanan yang diperoleh," kata Budi.

Ke depan, Budi mengatakan, Kemenhub memberi usul agar moda transportasi umum seperti bus antar kota diprioritaskan saat melaju di masa mudik Lebaran tahun depan.

"Kami usul memberikan prioritas terhadap angkutan umum pada saat dilakukan rekayasa lalu lintas di jalan lajur khusus contra flow (lawan arah) untuk angkutan umum," tutur Budi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

2,1 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek saat Mudik, Terpadat ke Merak

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat, sekitar 2,1 juta unit kendaraan pergi meninggalkan area Jabodetabek ke arah barat, timur dan selatan selama masa angkutan mudik Lebaran 2022.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan, angka kendaraan tersebut didapat setelah melakukan pemantauan kegiatan mudik Lebaran selama 12 hari.

"Kita sampaikan, bagiamana perilaku mudik 2022 ini, terutama yang luar Jabodetabek dari 22 April sampai 3 Mei, di tahun 2022 jumlahnya sekitar 2,151 juta kendaraan," jelasnya dalam sesi teleconference, Selasa (17/5/2022).

"Itu naik 7 persen dari angkutan lebaran 2019. Jadi kalau apple to apple dengan 2019 memang mengalami kenaikan," imbuh Budi.

Tapi kalau kita lihat secara lebih detil, ia menambahkan, terjadi perubahan pola pergerakan mudik pada masa angkutan lebaran tahun ini. Jika sebelumnya volume tertinggi datang dari arah timur, kali ini justru lebih menumpuk di sisi barat Jabodetabek.

"Yang paling banyak kenaikan sebetulnya dari arah barat atau Cikupa ke arah Merak, yaitu untuk 2019 hanya 493 ribu kendaraan. Kemudian tahun 2022 naik menjadi 557 ribu kendaraan. Artinya ada kenaikan sekitar 17 persen," terangnya.

"Ini mungkin menarik. Pergerakan paling banyak dari Jabodetabek, kalau dulu adalah ke arah timur, jawa tengah dan Jawa barat. Tapi kalau sekarang ke arah Merak, atau nyebrang sampai Sumatera," kata Budi.

Menurut dia, perubahan pola ini terjadi lantaran banyak masyarakat yang lebih memilih pulang ke kampung halaman di Sumatera menggunakan jalur darat ketimbang udara/laut, karena kehadiran Jalan Tol Trans Sumatera.

Selain ke barat, penumpukan tak lazim juga terjadi ke arah selatan, khususnya ke kawasan Puncak, Kabupaten Bogor. Tak hanya pemudik, wilayah tersebut juga ramai dipadati masyarakat yang memanfaatkan libur panjang Lebaran untuk berwisata ke sana.

"Kemudian yang meningkat lagi ke arah Ciawi, atau ke arah Puncak. Tapi saya kira kalau yang ke arah Puncak naiknya sampai 16 persen, karena ini bercampur dengan para pemudik dan masyarakat yang akan ke puncak," tuturnya.

3 dari 3 halaman

Survei Indikator: 73,8 Persen Warga Puas Kinerja Pemerintah Tangani Mudik 2022

Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil surveinya terkait kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam menangani arus mudik Lebaran 2022.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan, sebanyak 73,8 persen warga puas terhadap kinerja pemerintah dalam menangani arus mudik Lebaran Idul Fitri 1443 H/2022 M.

“Dukungan publik terhadap pelonggaran pembatasan pergerakan sehingga warga bisa mudik mencapai lebih dari 91.3 persen, dan 73.8 persen warga puas terhadap kinerja pemerintah dalam menangani arus mudik Lebaran tahun ini,” kata Burhanuddin, dalam keteranganya, Minggu (15/5/2022).

Meski begitu, hasil survei juga menunjukkan bahwa tingkat kepuasan terhadap penanganan mudik tidak berkorelasi dengan kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi yang turun ke angka 58,1 persen.

“Faktor utama yang signifikan menjelaskan tingkat kepuasan atas kinerja presiden adalah minyak goreng. Mayoritas mutlak mengapa responden tidak puas adalah peningkatan harga-harga kebutuhan pokok, terutama minyak goreng. Untuk itu, diperlukan langkah benar, cepat dan tepat agar kepuasan terhadap kinerja Presiden kembali meningkat,” kata dia.