Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir terus mendorong peremajaan pegawai di berbagai perusahaan pelat merah. Erick Thohir pun ingin memanfaatkan bonus demografi Indonesia, dengan menargetkan populasi pekerja di perusahaan BUMN capai 80 persen.
"Jumlah milenial di BUMN sekarang kurang lebih 65 persen. Kami akan dorong lagi sampai 80 persen, karena 273 juta penduduk Indonesia hari ini, mayoritas 53 persen usia dibawah 35 tahun," kata Erick Thohir saat membekali peserta Perekrutan Bersama BUMN 2022 di Jakarta, Rabu (18/5/2022).
Baca Juga
"Belum lagi ada Gen A dibawah Gen Z yang 4-5 tahun ke depan akan jadi masa depan Indonesia," dia menambahkan.
Advertisement
Oleh karenanya, Erick menekankan keberlanjutan leadership dan kepemimpinan yang digalakkan melalui perusahaan milik negara. Itu diwujudkan melalui perekrutan bersama BUMN, yang rencananya akan kembali dibuka pada akhir tahun ini.
"Karena itu kami BUMN beri kesempatan selebar lebarnya untuk generasi muda bisa gabung ke BUMN," ujar dia.
Erick percaya, ekonomi akan terus tumbuh sampai 2045. Jika itu bisa dijaga, ia yakin Indonesia akan sukses masuk ke dalam jajaran empat besar negara ekonomi terbesar di dunia.
"Ini jangan hanya sekedar mimpi. Pertumbuhan ekonomi 5 persen sampai 2045 tidak banyak negara yang memiliki fasilitas ini, kesempatan ini. Kita titipkan kepada generasi muda (milenial), kita harus terus bangun indonesia," tuturnya.
Â
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Erick Thohir Dorong Milenial Berinovasi dan Taklukan Ekonomi Digital
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, Indonesia perlu menyiapkan milenial yang memiliki literasi digital tinggi dan mampu berinovasi. Sebab, itu jadi kunci agar kaula muda Indonesia bisa menaklukan ekonomi digital.
"Pada tahun 2030 mendatang, Indonesia akan membutuhkan 17 juta tenaga kerja untuk ekonomi digital," ujar Erick Thohir dalam keterangan tertulis, Minggu (24/4/2022).
Menurutnya, ada kesamaan peran pemuda saat ini dengan pemuda pada 1928. Tahun itu, generasi muda menggaungkan Sumpah Pemuda, yakni memperjuangkan kemerdekaan rakyat Indonesia meski dengan tantangan yang berbeda.
"Tantangan hari ini jauh lebih besar, yakni ketahanan kesehatan, disrupsi digital, dan krisis global supply chain. Tantangan ini perlu dipersiapkan dan dihadapi bersama agar anak muda mampu menjadi agen perubahan," imbuhnya.
Erick menekankan, bonus demografi Indonesia saat ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mencapai visi Indonesia 2045 menjadi negara maju.
Dengan dominasi milenial dan Gen Z sebesar 54 persen dari total penduduk Indonesia, pembangunan di masa depan sangatlah bergantung pada pemuda.
"Tujuan kita adalah Human-Centered Society yang menyeimbangkan kemajuan ekonomi dan menyelesaikan masalah sosial, dengan sistem dunia nyata dan dunia maya yang terintegrasi," ungkapnya.
Â
Advertisement
Beri Kesempatan
Erick menyampaikan, Kementerian BUMN berkomitmen memberikan kesempatan yang sama kepada para pemuda untuk mendorong kepemimpinan muda.
"Di tahun 2023, saya ingin 10 persen direksi BUMN diisi oleh anak-anak muda. Perempuan juga harus andilmenjadi bagian hal ini, minimal 25 % direksi BUMN kita adalah perempuan. Selain itu, talenta-talentaBUMN akan kita dorong untuk digital ready,'" tuturnya.
Dia juga berpesan agar pemuda harus jadi pembelajar sepanjang hayat dan tidak takut bereksperimen, terus mencari tahu, menemukan pertanyaan baru, dan mencari jawaban yang baru.
"Mengutip kata-kata Superman, There is a superhero in all of us, we just need the courage to put on the cape. Masing-masing kita punya jiwa superhero, kita hanya perlu keberanian untuk memunculkan potensi itu," pungkas Erick.Â