Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional Laksdya TNI Harjo Susmono meninjau kesiapan PT Dirgantara Indonesia dalam memproduksi alutsista. Diketahui, PTDI masuk dalam Holding BUMN Industri Pertahanan.
Harjo menyampaikan, PTDI akan berperan dalam produksi alat utama sistem senjata (alutsista) dalam negeri di bidang dirgantara. Peninjauan itu dilakukan selama tiga hari sejak 17-19 Mei 2022 lalu.
Harjo menjelaskan langkah strategis yang telah dilakukan pemerintah untuk mengoptimalkan kemandirian industri pertahanan nasional.
Advertisement
“Salah satu langkah strategis dalam mengoptimalkan kemandirian industri pertahanan nasional adalah melalui penunjukkan PT PAL sebagai Lead Integrator di industri alpahankam Matra Laut, PT. Dirgantara Indonesia sebagai Lead Integrator di industri alpahankam Matra Udara, dan PT. Pindad (persero) sebagai Lead Integrator di industri alpahankam Matra Darat,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (20/5/2022).
Ia menyebut pihaknya sebagai representatif dari pemerintah akan mengupayakan semaksimal mungkin mendukung PT DI menjadi ikon kemajuan Kedirgantaraan Indonesia. Ia berharap PTDI mampu berkembang dan mendukung kebutuhan alut nir-militer dan militer melalui pemecahan persoalan - persoalan yang menghambat.
Sementara Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan menyampaikan kesiapan dan harapannya terhadap dukungan Sesjen Wantannas beserta tim dalam mewujudkan kemandirian Alutsista dalam negeri.
“Kami berharap dapat diberikan kesempatan terhadap pemenuhan Renstra sampai tahun 2024 yang kemudian bisa dijadikan sebagai landasan dalam membangun kapabilitas PT. DI melalui strategic partners untuk memperoleh alih teknologi lebih awal,” katanya.
Informasi PTDI sampai saat ini telah berhasil melakukan pengiriman pesawat dan helikopter baik dalam dan luar negeri sebanyak 463 unit. 53 unit diantaranya telah diekspor kepada international customer dan 410 unit kepada domestic customer.
Adapun untuk operator dalam negeri yang memanfaatkan produk PT. DI seperti pesawat NC 212i series adalah TNI AU, AD, AL, Kepolisian dan BPPT.
Tim Wantannas RI melaksanakan dua kegiatan terpisah yaitu diskusi bersama para pejabat PT. DI dan kunjungan ke fasilitas PT. DI diantaranya Hanggar FAL dan Hanggar N219.
Dalam acara tersebut, Harjo didampingi oleh pejabat – pejabat di lingkungan Wantannas RI seperti Staf Khusus Bidang Penguatan dan Antarlembaga Taviota Bay. Kemudian, Deputi Bidang Pengembangan Marsda TNI Maman Suherman, Deputi Bidang Sistem Nasional Brigjen TNI Syachrial E. Siregar, Deputi Bidang Poitik dan Strategi Irjen Pol Drs. Heribertus Dahana Resmiwara, Kepala Biro umum Laksma TNI Supendi, Opsla dan Anjak Bidang Pullah info Kolonel Laut (P) Imam Hidayat.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tugas Watannas
Dalam kesempatan terpisah, Deputi Bidang Pengembangan Wantannas RI Marsda TNI Maman Suherman menjelaskan tugas dan fungsi Wantannas RI.
“Wantannas memiliki tugas salah satunya adalah merumuskan rancangan ketetapan kebijakan dan strategi nasional dalam rangka pembinaan ketahanan nasional serta menjamin keselamatan bangsa dan negara dari ancaman,” ujarnya.
Tahap akhir dari kunjungan kerja ini adalah pembahasan terhadap permasalahan – permasalahan krusial yang ditemukan saat diskusi dan kunjungan on the spot yang nantinya permasalahan tersebut akan dikaji dan dianalisa bersama Kementerian dan Lembaga terkait guna mendukung Renstra dalam membangun kapabilitas PT. DI agar optimal dan efisien untuk kemajuan industri Kedirgantaraan dalam negeri.
Advertisement
Jokowi Resmikan Holding Pertahanan
Presiden Joko Widodo secara resmi meluncurkan holding BUMN pertahanan Defence Industry Indonesia atau Defend ID. Pembentukan Defend ID sejalan dengan kebutuhan Indonesia dalam upaya membangun kemandirian industri pertahanan yang bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri dan siap memasuki pasar luar negeri.
"Kita memang harus segera membangun kemandirian industri pertahanan. Mendorong industri pertahanan dalam negeri agar sepenuhnya siap memasuki era persaingan baru," ujar Jokowi dikutip tayangan youtube, Jakarta, Rabu (20/4).
Defend ID diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pertahanan pokok untuk menjaga kedaulatan Indonesia. Dia juga meminta, kemandirian industri pertahanan harus diwujudkan bersama-sama.
"Tidak bisa sendiri-sendiri, tidak bisa parsial, tdak bisa. Kita harus perkuat industrinya. Kita juga harus bangun ekosistemnya, agar tumbuh dan berkembang semakin maju," kata dia.
Sudah Lama Ditunggu
Jokowi mengatakan, Defend ID sudah lama ini ditunggu-tunggu. "Dan saya kejar-kejar terus agar BUMN industri pertahanan kita jauh lebih terkonsolidasi. Ekosistemnya semakin kuat. Mampu bersaing secara sehat dan menguntungkan," jelasnya.
Mantan Gubernur DKI tersebut menambahkan, akan terus menagih janji Defend ID untuk menjadi top 50 perusahaan pertahanan dunia. "Ini saya catat janjinya. Janji ini saya catat. Defend ID akan menjadi top 50 perusahaan pertahanan dunia," tandasnya.
Advertisement